c

Selamat

Kamis, 25 April 2024

EKONOMI

16 Oktober 2021

13:57 WIB

Kemendag Harap UMKM Maksimalkan Lokapasar Untuk Ekspor

Kemendag terus dorong kontribusi UKM dalam aktivitas ekspor, sekaligus meningkatkan jumlah UKM yang melakukan ekspor tiap tahun

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Kemendag Harap UMKM Maksimalkan Lokapasar Untuk Ekspor
Kemendag Harap UMKM Maksimalkan Lokapasar Untuk Ekspor
Ilustrasi belanja dan pembayaran online. Shutterstock/dok

JAKARTA - Kementerian Perdagangan mendorong pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM) memanfaatkan lokapasar digital untuk menembus pasar ekspor. Untuk itu, Kemendag bekerja sama dengan Arise+ Indonesia dan Aspenku.com menggelar webinar dengan tema 'To Go Global in Digital Era'.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan pertumbuhan ekonomi digital telah membuka peluang perdagangan secara global. UKM diminta perannya untuk memaksimalkan segala potensi yang hadir saat ini. 

"Untuk itu, pelaku usaha khususnya UKM harus memaksimalkan niaga elektronik untuk menembus pasar ekspor,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (15/10). 

Sementara, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Ditjen PEN Kemendag Morolop Nainggolan menyampaikan, niaga elektronik menjadi salah satu media utama perdagangan global. 

Oleh karena itu, Kemendag bekerja sama dengan Arise+ Indonesia membuat kajian mengenai niaga elektronik sebagai salah satu media utama perdagangan global. Dan secara berkelanjutan akan menyebarluaskan kepada pelaku usaha. 

"Kemendag juga secara langsung akan berkolaborasi dengan platform digital agar hasil kajian tersebut dapat langsung diterapkan secara nyata,” ungkap Marolop. 

Menurutnya, saat ini ekonomi digital di seluruh dunia, termasuk Indonesia tumbuh sangat pesat. Namun demikian, kontribusi ekonomi digital masih relatif kecil terhadap ekonomi nasional.

Pada 2020, Kemendag mencatat, kontribusi ekonomi digital Indonesia baru mencapai Rp632 triliun atau sekitar 4% dari produk domestik bruto (PDB). Namun di 2030, nilai tersebut diestimasi bakal tumbuh delapan kali lipat menjadi Rp4.531 triliun atau 18% terhadap PDB. 

Karena itu, lanjutnya, Kemendag terus mendorong kontribusi UKM dalam aktivitas ekspor, sekaligus meningkatkan jumlah UKM yang melakukan ekspor sebesar 1.500 UKM ekspor pertahun. 

Pada 2020, terdapat lebih dari 12.000 UKM yang melakukan ekspor atau setara dengan 83,26% eksportir Indonesia. Kendati, kontribusi nilai ekspor UKM hanya sebesar 4,39% dari total ekspor Indonesia. 

"Hal ini memperlihatkan perlunya inovasi dalam meningkatkan partisipasi UKM Indonesia pada aktivitas ekspor,” kata Marolop.

Marolop berharap Aspenku sebagai platform pemasaran digital terus memberikan dukungan kepada pelaku usaha, khususnya UKM untuk dapat memasarkan produknya secara global sehingga bisa terus maju dan berkembang. 

Dirinya menjanjikan, Ditjen PEN Kemendag akan selalu siap mendukung pelaku usaha untuk memasuki pasar ekspor melalui niaga elektronik. 

"Harapannya, kegiatan yang dilakukan kali ini dapat terus berkelanjutan dan menumbuhkan eksportir baru,” imbuhnya.

Penelitian Penetrasi UKM Digital 
Pada saat bersamaan, Fasilitator Perdagangan Kemendag Resti Diah Utami memaparkan, penelitian bersama Arise+ Indonesia tentang peluang UKM Indonesia di pasar niaga elektronik Internasional. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kesadaran UKM mengenai peluang di niaga elektronik. 

Sementara dari sisi pemerintah, penelitian bertujuan untuk mengimplementasikan dan mengkoordinasikan kebijakan strategis terkait perdagangan niaga elektronik.

CEO Aspenku. com Rachmat S Marpaung memaparkan, platform Aspenku merupakan singkatan dari aplikasi penunjang ekspor nasional untuk Indonesiaku. Didirikan 2018, Aspenku diprakarsai sekelompok profesional yang memiliki pengalaman panjang sebagai eksportir. 

Saat ini terdapat 13.000 toko yang terdaftar di Aspenku dengan 73 kategori produk dengan lebih dari 20.000 calon pembeli dari 98 negara. 

"Aspenku bertujuan mempertemukan produsen, produsen, eksportir, dan pembeli yang mencari produk Indonesia berkualitas tinggi dalam satu platform bisnis," terang Rachmat. 

Ia menambahkan, Aspenku juga secara rutin mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI) setiap tahun. Pada gelaran tahun ini, pameran perdagangan terbesar di Indonesia ini diselenggarakan secara digital. 

Pameran dilaksanakan secara daring interaktif pada 21 Oktober-4 November 2021 dan secara showcase pada 21 Oktober-20 Desember 2021.

“Tahun ini terdapat 60 UKM binaan Aspenku yang mengikuti TEI dengan harapan dan keyakinan akan menjadi langkah menuju pasar global,” katanya.

Sedangkan CEO PT Nudira Sumber Daya Indonesia Nursyamsu Mahyuddin menjelaskan program 'Ekspor Barengan' melalui platform ekspor digital global. Ekspor Barengan merupakan terobosan untuk mengatasi tantangan biaya pengiriman ke berbagai negara secara bersama.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar