c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

04 Juni 2025

20:54 WIB

Kemendag Beberkan Alasan Banyak Ritel Tutup

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan beberapa alasan yang membuat banyak ritel berguguran saat ini.

Penulis: Erlinda Puspita

<p id="isPasted">Kemendag Beberkan Alasan Banyak Ritel Tutup</p>
<p id="isPasted">Kemendag Beberkan Alasan Banyak Ritel Tutup</p>

Suasana salah satu mall sepi pengunjung di Jakarta, Jumat (6/10/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni  

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan alasan banyaknya jumlah ritel yang tutup saat ini, salah satunya karena ritel-ritel tersebut hanya mengandalkan kegiatan berjualan saja. Sementara menurutnya, sebuah ritel bisa tetap eksis asalkan dalam bisnisnya bisa turut menyajikan sarana yang memberikan pengalaman bagi pengunjung.

Hal tersebut menurut Budi, juga diakui oleh pihak Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).

"Kalau kami diskusi dengan APPBI, itu ternyata kalau retail modern itu hanya jualan, tidak ada experience di situ, tidak ada journey, ya dia pasti akan kalah dengan UMKM," terangnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Rabu (4/6).

Baca Juga: Hippindo: Banyak Toko Ritel Tutup Karena Kalah Saing

Alasan kedua adalah, semakin berubahnya pola belanja masyarakat. Perubahan tersebut misalnya, rentang waktu belanja. Jika sebelumnya masyarakat lebih memilih belanja untuk memenuhi kebutuhan mingguan bahkan bulanan, sehingga produk yang ditransaksikan nilai dan volumenya lebih besar di satu waktu. Sementara saat ini, masyarakat lebih memilih belanja untuk harian saja.

"Sekarang itu belanjanya kadang untuk kebutuhan sehari, dua hari. Akhirnya apa? Akhirnya belanja yang terdekat saja, retail-retail yang terdekat," sambungnya.

Sementara itu, Budi menyinggung agar department store juga mulai inisiatif menyediakan fasilitas selain berbelanja, misalnya tempat makan untuk berkumpul keluarga atau anak muda.

"Kita harus mengikuti trend yang ada," tegasnya.

Baca Juga: Penjualan Di Sektor Ritel Melemah Karena Turunnya Daya Beli

Di sisi pelaku industri, Direktur PT Rumah Mebel Nusantara atau dikenal sebagai IKEA, Hadrianus Wahyu mengungkapkan, masing-masing pemain ritel memiliki perhatian khusus terhadap perubahan pola belanja masyarakat.

Salah satu upaya yang dilakukan pihaknya sebagai pelaku usaha ritel di sektor mebel adalah dengan menggandeng pelaku UMKM di sektor yang sama untuk menjual produk-produk mereka di gerai IKEA seluruh Indonesia.

"Dengan kerjasama seperti ini kan satu inisiatif juga untuk kami mencoba menghidupkan kembali, terus bertahan dan menghidupkan terus usaha. Bukan hanya untuk kami, tapi juga untuk rekan-rekan UMKM. Jadi kami nggak mau secara individu, tapi ini secara bersama-sama untuk mengatasi berbagai persoalan," ujar Hadrianus.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar