c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

29 Agustus 2024

14:37 WIB

Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8%, Mendag Perluas Pasar Ekspor Non-Tradisional

Untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 8%, Menteri Perdagangan (Mendag) mengatakan pemerintah akan terus memperluas pasar ekspor non-tradisional seperti Asia Selatan, hingga Afrika.

Penulis: Erlinda Puspita

<p>Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8%, Mendag Perluas Pasar Ekspor Non-Tradisional</p>
<p>Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8%, Mendag Perluas Pasar Ekspor Non-Tradisional</p>

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam paparannya di diskusi Trade Corner, Kamis (29/8). Validnews/Erlinda PW

JAKARTA - Pemerintah menyatakan akan terus melakukan perluasan pasar non-tradisional ekspor di luar negara kawasan Eropa dan Negara G7. Perluasan ini disebut sebagai upaya mendukung target pertumbuhan ekonomi 7-8% yang ditargetkan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Namun, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (zulhas) mengaku, perdagangan Indonesia dengan negara Barat atau Eropa saat ini mulai stagnan ditambah banyaknya aturan perdagangan yang menghambat, seperti European Union's Deforestation (EUDR).

"Kalau kita hanya mengandalkan pasar Barat atau G7 atau pasar-pasar tradisional negara maju, repot kita. Banyak sekali hambatannya," ujar Zulhas dalam paparannya di diskusi Trade Corner, Kamis (29/8). 

Baca Juga: Perundingan Pertama IP-CEPA, Indonesia Dan Peru Bakal Kerja Sama Perdagangan Barang

Oleh karena itu, Indonesia menurutnya saat ini mengejar perluasan pasar ke negara-negara non tradisional seperti Asia Selatan, Afrika, dan Timur Tengah. 

"Sekarang pasar tradisional atau non tradisional sama saja. Karena yang penting bagi kita cuan kan. Barang laku, dapat duit, dapat untung. Mau pasar tradisional, non tradisional, barat, timur, selatan, sama saja," imbuhnya. 

Bahkan peluang perdagangan Indonesia dengan negara non tradisional lainnya disebutkan Zulhas yaitu India, yang masuk di kawasan Asia Selatan dengan surplus perdagangan Indonesia tertinggi dibandingkan negara-negara Barat. 

Baca Juga: RI Ekspor Mobil ke Meksiko, Gaikindo: Pasarnya Tak Bisa Diremehkan

Ada juga peluang perdagangan dengan negara Ethiopia yang masuk negara kawasan Afrika. Zulhas berujar perekonomian negara tersebut mulai tumbuh, sehingga bisa jadi peluang bagi Indonesia.

"Sekarang Ethiopia maju lumayan. Barang-barang kita di sana laku US$10, US$20 itu laku. Nigeria juga laku. Jadi itu pasar yang besar," ungkapnya. 

Begitupun dengan Mesir, kata Zulhas produk sawit dan mi instan Indonesia laris di sana. 

Selanjutnya adalah perdagangan dengan negara kawasan Asean yang telah disepakati melalui Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Peluang perdagangan Indonesia dengan negara di kawasan Asean diakuinya sangat besar, sehingga perlu penguatan perdagangan dalam negeri agar Indonesia tidak diserang oleh perdagangan negara-negara Asean lainnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar