06 November 2023
19:04 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah menandatangani kontrak bersama INKA pada 3 November 2023 lalu untuk melakukan peremajaan atau retrofit pada armada KRL Commuter Line dengan anggaran yang disiapkan mencapai Rp2,2 triliun.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam sesi konferensi pers menjelaskan pihaknya melakukan retrofit pada 19 armada. Pada tahap awal, KCI mengirim empat rangkaian kereta terlebih dahulu.
"Kami kirim empat, begitu selesai dikirim balik ke kita, kita kirim empat lagi. Jadi ini multi-years contract," sebutnya di Jakarta, Senin (6/11).
Sumber anggaran yang digunakan untuk melakukan peremajaan itu sama dengan upaya mengimpor kereta dan memesan armada baru dari INKA, yakni suntikan dana dari induk perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI), PMN, serta pinjaman perbankan oleh KCI.
"Ini terus dikaji, kami kerja samakan dengan pemerintah, kementerian terkait, BPKP, LKPP, dan semua stakeholders untuk aktif dalam pengadaan KRL," tambah Anne.
Baca Juga: Ikhtiar Warga Menjaga Pengguna Kereta
Adapun total suntikan dana dari KAI mencapai Rp800 miliar dan pengajuan pinjaman ke perbankan sebesar Rp3,6 triliun.
Sisanya, KCI masih memperjuangkan Penyertaan Modal Negara (PMN) serta Public Service Obligation (PSO).
Anggaran tersebut tak hanya digunakan untuk peremajaan 19 unit armada, melainkan juga impor tiga unit KRL dan pemesanan sebanyak 16 unit armada baru dari INKA.
"Ini bergulir terus, kami akan informasikan secara paralel," kata dia.
Pengiriman bertahap armada kepada INKA untuk diremajakan, sambungnya, sesuai dengan kapasitas yang telah dihitung berdasarkan kemampuan angkut dan kondisi prasarana. Dalam hal ini, PT KCI berkomitmen tidak mengurangi frekuensi perjalanan Commuter Line Jabodetabek ketika proses peremajaan armada berlangsung.
"Kita sudah hitung berdasarkan kemampuan angkut dan prasarana, tidak akan kami kurangi frekuensinya. Misal kami lakukan rekomposisi, itu untuk kita bisa maintenance dan mendukung retrofit dan kami berkomitmen tidak mengurangi frekuensi (perjalanan)," ujar Anne.
Baca Juga: BPTJ Data Pergerakan Penumpang Transportasi Massal
Sementara itu, Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menjelaskan penandatanganan kontrak kerja sama dengan PT INKA (Persero) terkait pekerjaan retrofit merupakan upaya lanjutan dalam replacement 19 rangkaian KRL secara bertahap pada 2023-2026.
Asdo menegaskan pihaknya akan berkoordinasi secara intensif dengan PT INKA guna mempercepat proses retrofit, termasuk juga mengenai kualitas hasil peremajaan mengingat pengguna Commuter Line Jabodetabek mencapai rata-rata 950 ribu orang per hari.
Usaha percepatan retrofit, sambungnya, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan jumlah sarana dalam pelayanan kepada pengguna yang diprediksi akan terus meningkat seiring integrasi antarmoda di Jabodetabek yang semakin berkembang.
"Program retrofit sarana KRL ini juga merupakan komitmen kami dalam mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri serta substitusi impor melalui Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN)," tandas Asdo.