03 Januari 2023
15:29 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) resmi menerima penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp3,2 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Penerimaan PMN tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2022 tentang Penambahan PMN RI ke Dalam Modal Saham KAI tertanggal 31 Desember 2022 lalu.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan PMN yang bersumber dari APBN 2022 tersebut akan meningkatkan kapasitas KAI dalam rangka menyelesaikan penugasan yang diberikan pemerintah yaitu proyek KCJB.
Joni pun menegaskan pihaknya akan memanfaatkan PMN itu guna membiayai porsi ekuitas Indonesia atas cost overrun proyek KCJB sehingga pembangunannya dapat mencapai target operasi pada Juni 2023.
"Melalui PMN ini, KAI akan mengawal pembangunan KCJB agar dapat dinikmati masyarakat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan," ujar Joni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/1).
Baca Juga: KCIC Siap Uji Dinamis Kereta Cepat Jelang G20 Showcase
Beriringan dengan itu, PT KAI bersama seluruh stakeholder juga terus memperkuat komitmen dan meningkatkan koordinasi demi peningkatan keselamatan pembangunan proyek KCJB.
Sebagai informasi, Perpres Nomor 93 Tahun 2021 telah menunjuk KAI sebagai pimpinan konsorsium BUMN proyek KCJB dan menetapkan pemerintah bisa memberikan PMN kepada pimpinan konsorsium BUMN.
"Sebagai Proyek Strategis Nasional untuk melayani transportasi publik, dukungan pemerintah memegang peran yang krusial untuk penyelesaian kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut," tambah dia.
Adapun penetapan cost overrun Proyek KCJB ini telah melalui audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
"Kami juga memastikan akan mengelola dana PMN sesuai Good Corporate Governance (GCG) untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek KCJB yang dapat dipertanggungjawabkan," tegas Joni.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kuatkan Daya Saing
Progres KCJB 82,61%
Hingga Desember 2022 lalu, progres pembangunan fisik Kereta Cepat Jakarta Bandung tercatat sudah mencapai 82,61% dan progres investasi KCJB mencapai 91,8%.
KAI bersama pemangku kepentingan terkait pun terus mempersiapkan sarana, prasarana, serta sumber daya manusia (SDM) agar ketika dioperasikan, Kereta Api Cepat Jakarta Bandung dalam kondisi andal dan prima serta tidak mengalami kendala yang berarti.
"Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta Bandung tidak hanya menjadi alternatif transportasi baru yang menghubungkan kedua wilayah, tetapi juga berimbas pada peningkatan aktivitas perekonomian di wilayah yang dilalui," ucapnya.