c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

29 Desember 2022

12:12 WIB

Kadin Siap Dukung Pemerintah Sukseskan Perkembangan UMKM 2023

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengatakan akan mendukung pemerintah dalam mensukseskan perkembangan UMKM pada 2023. Kadin akan mengisi kekosongan dengan melakukan pendampingan.

Penulis: Khairul Kahfi

Kadin Siap Dukung Pemerintah Sukseskan Perkembangan UMKM 2023
Kadin Siap Dukung Pemerintah Sukseskan Perkembangan UMKM 2023
Ketua Umum Kamar Dagang Dan Industri Arsjad Rasjid memberikan sambutannya pada acara penutupan Munassus KADIN 2022 di ICE Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (23/6/2022). Antara Foto/Muhammad Iqbal

JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan pihaknya akan melanjutkan inisiatif strategis dalam memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam negeri. Hal ini dilakukan, karena UMKM dipercaya akan memainkan peranan yang penting pada perekonomian tahun depan. 

Menurutnya, kelesuan ekonomi global akan sangat terpengaruh pada rata-rata pelaku ekonomi menengah-atas. Namun, UMKM memiliki daya tahan yang dapat menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi di 2023.

“Kami akan fokus pada penguatan UMKM dengan melanjutkan inisiatif yang sudah Kadin hadirkan, di antaranya terkait Kemitraan inclusive closed-loop, Wiki Wirausaha, Kadin Hub, dan sejumlah inisiatif lainnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (28/12).

Baca Juga: UMKM Berhasil Ekspor Kecap Manis Perdana Ke Jeddah

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional tahun depan berada di kisaran 4,9%. Proyeksi ini senada dengan apa yang disampaikan oleh sejumlah lembaga rating internasional. Pemicunya tak lain karena kondisi ekonomi global tahun depan yang melambat.

Untuk mengakomodasi pertumbuhan UMKM selanjutnya, pemerintah juga tidak tinggal diam. Tahun depan, pemerintah bakal mengucurkan bantuan senilai Rp45,8 triliun untuk mendukung UMKM menghadapi berbagai gejolak yang terjadi. 

Bantuan tersebut untuk meliputi pembangunan 8 sentra IKM dan 13 Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) UMKM, termasuk untuk revitalisasi 60 sentra IKM. Serta penyaluran dana Penguatan Kapasitas Kelembagaan Sentra IKM (PK2SIKM) di 68 daerah dan dana Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (PK2UMK) bagi 46,9 ribu peserta.

Lebih lanjut, pengusaha berharap, penyaluran KUR akan membantu UMKM untuk bertumbuh. Pemerintah telah menyalurkan total KUR senilai Rp1300 triliun rupiah kepada UMKM. Tahun baru nanti, akan ada tambahan kucuran dana lagi bagi UMKM sebesar Rp460 triliun.

Arsjad menambahkan, dengan berbagai bantuan yang akan diterima UMKM, pihaknya akan mengisi kekosongan dengan melakukan pendampingan. Agar bantuan dan kemudahan yang diterima UMKM tidak menjadi mubazir. 

“Hal ini dilakukan melalui pendampingan melekat, yang mendorong kolaborasi multipihak dalam membantu pelaku UMKM bertumbuh lebih kuat dan berkelanjutan,” sebutnya.

Arsjad mengatakan, UMKM menjadi pilar terpenting dalam struktur perekonomian Indonesia. Merujuk data Kementerian Koperasi dan UKM 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Realisasi KUR Klaster Capai Rp4,8 Triliun

UMKM juga mampu menyerap dan memberikan lapangan kerja bagi 97% dari total tenaga kerja yang ada atau sekitar 117 juta pekerja yang mayoritas merupakan kaum perempuan, mencapai 64,5%. 

Data ini memperlihatkan, UMKM sangat penting dalam menopang ekonomi rumah tangga mayoritas rakyat Indonesia.

Terlebih, banyak masyarakat yang bepergian pada musim tahun baru ini. Momen ini merupakan sebuah peluang bagi UMKM untuk memperluas dalam memasarkan produk, serta menggairahkan bisnisnya.

Dengan asumsi jumlah masyarakat yang bepergian sekitar 44,7 juta atau setara dengan 11.925.000 keluarga, “Perputaran uang selama libur tahun baru 2023 dapat mencapai Rp23,85 triliun,” proyeksinya.

Empat Pilar Tingkatkan Daya Saing UMKM
Terpisah, Mendag Zulkifli Hasan menegaskan, Kemendag sangat mendukung produk UMKM dapat bersaing hingga ke pasar global. Semua pihak dan pemangku kepentingan diharapkan dapat mendukung dan bersinergi, agar UMKM memiliki daya saing global melalui konsep empat pilar yang dikembangkan Kementerian Perdagangan.

“Keempat pilar tersebut adalah keberadaan UMKM, lokapasar (marketplace), ritel modern, dan perbankan. Upaya ini menjadi salah satu cara Kemendag mendukung pengembangan UMKM,” jabarnya dalam pameran Usaha Kecil Menengah/Industri Kecil Menengah (UKM/IKM) ‘Semarak UKM/IKM Lampung Berjaya 2022’, Rabu (28/12).

Dia menjelaskan, pilar pertama adalah UMKM harus terbuka terhadap perubahan, inovatif, dan punya kemauan berkembang. Kemudian, pilar lokapasar juga Mendag Zulhas rasa penting karena digitalisasi menjadi tren yang harus diikuti, agar UMKM mampu meningkatkan daya saing. 

Akses digitalisasi UMKM melalui sinergi dengan lokapasar dapat diwujudkan melalui serangkaian pelatihan oleh penyedia layanan lokapasar untuk UMKM. 

Jika akses ke digitalisasi ini diwujudkan, UMKM dapat menerima berbagai pelatihan seperti pengemasan dan pemasaran.

Sementara itu, pilar ritel modern berperan memberikan akses kemitraan agar jangkauan produk UMKM dapat semakin luas. Pilar ini dapat diwujudkan antara lain melalui ritel-ritel modern yang memasok produk-produk UMKM lokal khas dari suatu daerah. 

“Pilar berikutnya adalah perbankan, yang berperan memberikan akses pembiayaan bagi UMKM. Antara lain dapat diwujudkan melalui kredit usaha rakyat (KUR),” sebutnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar