Jumlah Pencari Kerja di OLX Meningkat, Supir, Freelance Hingga ART Paling Banyak Dicari

JAKARTA - OLX, Entitas di bawah naungan PT Astra Digital Mobil mengungkapkan antusiasme para pencari kerja di Indonesia. Data internal OLX menunjukkan, jumlah pencari kerja di awal Kuartal II/2025 naik lebih dari 34% dibandingkan dengan rata-rata bulanan Kuartal I/2025.

Menurut Direktur OLX, Agung Iskandar, pihaknya berusaha menjembatani kebutuhan pelanggan akan jasa serta kebutuhan pelanggan akan pekerjaan, terutama melalui teknologi.

"Kami buat sepraktis mungkin dengan menyediakan berbagai fitur pendukung yang bisa menjadikan iklan lebih banyak dilihat dan dijangkau oleh pelanggan yang tepat sasaran. Selain itu kami punya fitur Highlight yang menempatkan iklan di urutan atas sehingga memungkinkan pelanggan lebih cepat mendapatkan ART atau babysitter,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Jumat (30/5).

Masih dalam data yang sama, Agung mengungkapkan salah satu pekerjaan yang ramai diiklankan adalah supir pribadi. Jumlahnya naik 62% di April 2025 jika dibandingkan dengan Maret 2025.

Baca Juga: 2 Tahun Di Indonesia, OLX Autos Jangkau Hampir 5 Juta Konsumen

Sementara itu, jumlah pencarian freelance juga naik di bulan April 2025 mencapai lebih dari 100% dibandingkan dengan Maret tahun ini. Adapun pekerjaan lain yang kerap dicari pelanggan OLX antara lain ART, babysitter, SPG, dan security.

Kenaikan jumlah pencari kerja ini berbanding lurus dengan kenaikan jumlah pembuka lowongan kerja. Salah satu kenaikan signifikan terjadi pada musim lebaran, saat banyak pelanggan yang membuka lowongan untuk ART dan babysitter.

Jumlah ini meningkat sebesar 150% saat lebaran dibandingkan dengan 4 minggu sebelumnya. Hal ini selaras dengan minat pelanggan OLX yang ingin bekerja sebagai ART jika dilihat dari rata-rata jumlah percakapan. Angka percakapan ini naik lebih dari 40% dibanding 4 minggu sebelumnya.

Melihat hal ini, Agung menilai dinamika pencari kerja di Indonesia yang terus berubah, terutama saat ini di tengah maraknya PHK. Agung mengungkapkan data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menyatakan sebanyak 73.992 pekerja terkena PHK selama Januari-Maret 2025.

Baca Juga: Waspada Lowongan Kerja Palsu, Ini Ciri-cirinya

Beberapa alasannya adalah karena penurunan permintaan, perubahan regulasi ketenagakerjaan berupa upah minimum (UM), tekanan produk impor, dan automasi.

"Di tengah kondisi ini, masyarakat semakin aktif mencari peluang pekerjaan melalui platform digital," ujarnya.

Untuk itu ia mengimbau agar bagi pelanggan yang ingin mencari pekerjaan, pastikan teliti untuk menghindari penipuan. Adapun tips yang dapat dilakukan adalah sebaiknya cari latar belakang perusahaan atau penyedia lapangan pekerjaan terlebih dahulu.

Lalu, jangan mudah percaya jika penyedia lapangan kerja menjanjikan uang dengan nominal besar dan instan. Selain itu, waspada jika mereka meminta sejumlah uang selama proses rekrutmen berlangsung.