29 April 2024
17:17 WIB
Jokowi-PM Lee Bahas Berbagai Penguatan Kerja Sama Ekonomi
Dalam pertemuan bilateral, Presiden Jokowi dan PM Lee membahas kerja sama kedua negara mulai dari ekonomi hijau hingga pembangunan IKN.
Penulis: Al Farizi Ahmad
Editor: Fin Harini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong dalam 'Leader Retreat's' Indonesia-Singapura di Istana Kepresiden Bogor, Jawa Barat. ValidNewsID/ Alfarizi
BOGOR – Kerja sama ekonomi, mulai dari investasi hingga pembangunan IKN menjadi topik pembicaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong dalam Leader Retreat's Indonesia-Singapura di Istana Kepresiden Bogor, Jawa Barat.
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers bersama, Senin (29/4) menyebutkan pertemuan 'Leader Retreat's' Indonesia-Singapura tahun ini merupakan leaders retreat yang ketujuh. Pertemuan ini merupakan sinyal kuat bagi kontinuitas kerja sama Singapura dan Indonesia.
Indonesia, lanjut Jokowi, telah menawarkan beberapa peluang-peluang investasi kepada Singapura. Salah satunya, manufaktur tekstil di Industrial Park yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah.
Indonesia juga menawarkan kerja sama ekonomi hijau berupa pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan pembangunan pusat data di Batam.
"Saya juga mengapresiasi antusiasme 29 perusahaan Singapura dalam investasi di IKN dan saya mengharap dukungan pembangunan PLTS di IKN Nusantara," tuturnya.
Dia mengungkapkan, terkait rencana ekspor listrik dan investasi energi hijau ke Singapura juga terus didorong.
Baca Juga: Unjuk Teknologi, Industri Manufaktur RI Ikuti Ajang ITAP di Singapura
Tak ketinggalan, terkait ketahanan pangan, Indonesia sepakat untuk mendorong kerja sama transfer teknologi dan pertukaran iptek pengolahan pangan.
"Dan untuk kerja sama produk halal Indonesia mengundang Singapura untuk menjadi pengembang tiga kawasan industri halal yaitu di Bintan, Serang dan di Sidoarjo," ungkapnya.
Sebagai informasi, pada kuartal I-2024 Singapura menempati urutan pertama lima negara dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia. Nilai investasi dari negara tetangga itu mencapai US$4,2 miliar.
kemudian Hong Kong sebesar US$1,9 miliar, Republik Rakyat Tiongkok sebesar US$1,9 miliar, Amerika Serikat US$1,1 miliar, dan Jepang sebesar US$1,0 miliar.
Tak hanya pada 2024, Singapura sudah menjadi asal penanaman modal asing (PMA) terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2020, investasi dari Singapura mencapai US$9,8 miliar, jauh lebih tinggi ketimbang China di urutan kedua sebesar US$4,8 miliar dan Hong Kong US$3,5 miliar.
Pada 2021, PMA asal Singapura sebesar US$9,4 miliar, disusul Hong Kong di posisi kedua sebesar US$4,6 miliar dan China US$3,2 miliar.
Selanjutnya pada 2022, PMA asal Singapura melonjak menjadi US$13,3 miliar. China ada di posisi kedua dengan nilai PMA US$8,2 miliar, dan Hong Kong di posisi ketiga dengan nilai US$5,5 miliar.
Tahun berikutnya, 2023, investasi dari Singapura kembali meningkat menjadi US$15,4 miliar. China di posisi kedua dengan nilai PMA US$7,4 miliar dan Hong Kong di urutan ketiga dengan nilai US$6,5 miliar.
Baca Juga: Belajar Dari Konser Taylor Swift Di Singapura, Ini Strategi Indonesia
Kerja Sama Kesehatan
Selanjutnya, kerja sama di bidang sosial budaya juga telah dibahas. Beberapa pembahasannya terkait penguatan transformasi kesehatan melalui investasi pembangunan rumah sakit dan klinik, pengembangan kapasitas tenaga medis digitalisasi kesehatan dan pengembangan KEK kesehatan di Bali.
"Terkait pendidikan Indonesia telah menyampaikan pentingnya reaktivasi kelompok kerja bersama dan saya juga mengundang Singapura untuk hadir di World Water Forum ke 10 di Bali," jelasnya.
Dalam pertemuan kedua kepala negara tersebut, bidang politik dan pertahanan juga turut dibahas. Salah satunya berkaitan dengan implementasi perjanjian pertahanan dan ekstradisi. Jokowi menambahkan, implementasi perjanjian tersebut perlu dipastikan berjalan penuh.
"Kami juga berdiskusi mengenai persoalan isu kawasan dan global kami sepakat terus untuk mendorong terciptanya perdamaian di Timur Tengah dan berupaya untuk terus memperkuat sentralitas ASEAN," tutup Jokowi terkait pembahasan yang dilakukan bersama PM Lee.