13 Maret 2024
15:32 WIB
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta penyediaan lahan untuk investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, bisa dipercepat. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, Rabu, arahan tersebut disampaikan Presiden Jokowi setelah menerima banyak keluhan dari para investor tentang kecepatan investasi di IKN.
Karena itu, Presiden memerintahkan agar lahan bagi investor segera ditetapkan statusnya dengan sistem jual-beli.
“Tadi saran dari Menteri Investasi (Bahlil Lahadalia)—yang juga disepakati oleh Bapak Presiden—agar tanahnya dijual (kepada investor), harganya ditetapkan oleh Otorita IKN,” kata Basuki seusai mengikuti rapat internal yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta.
Namun, Presiden menggarisbawahi agar proses percepatan penyediaan lahan bagi investasi di IKN tidak melanggar aturan. “Itu tadi kalimat beliau: kerja cepat, tidak melanggar aturan. Beliau sendiri yang akan memonitor proses ini ke depan,” tutur Basuki.
Presiden Jokowi juga memerintahkan untuk disediakan desk khusus untuk pengaduan investor serta disiapkan penanggung jawab (person in charge/PIC) untuk berkomunikasi intensif dengan para investor.
“Jadi apakah satu PIC untuk (menangani) satu investor, atau lima investor, atau bahkan 10 investor, sehingga investor bisa berkomunikasi intensif dengan pejabat IKN yang ditunjuk sebagai PIC itu,” kata Basuki.
Menurut Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, nilai investasi di IKN mendekati Rp49,6 triliun dengan 32 institusi yang sudah melaksanakan groundbreaking pembangunan proyek mereka.
“Tentu kita akan melanjutkan apa yang sudah di-groundbreaking itu untuk diwujudkan sesegera mungkin. Itu tadi yang kita lihat, investasi ini perlu segera direalisasikan di lapangan sehingga nantinya satu ekosistem yang menyeluruh di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, yang bisa menjadi model untuk pengembangan IKN selanjutnya,” kata Bambang.
Ajak Singapura
Sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima Duta Besar Singapura untuk RI Kwok Fook Seng dan mengajak negara tetangga itu berinvestasi di berbagai program untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia memastikan, Indonesia tetap aman dan damai setelah pelaksanaan Pemilu 2024, sehingga Singapura maupun negara lainnya tidak perlu khawatir berinvestasi di RI.
"Pembiayaan pembangunan IKN bersumber dari APBN, Perjanjian Kerja Badan Usaha (KPBU), dan investasi swasta," kata Bamsoet, sapaan karib Bambang Soesatyo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (1/3) lalu.
Dia mengatakan, selama ini hubungan bilateral kedua negara telah berkembang secara baik, positif, dan konstruktif. Di sektor ekonomi, menurutnya, Singapura merupakan negara mitra dagang Indonesia yang paling strategis dan terbesar di kawasan ASEAN.
Sejak tahun 2010 hingga tahun 2023, menurutnya Singapura merupakan investor terbesar bagi Indonesia, kecuali pada 2013. Dia menyebutkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, pada 2023 nilai investasi Singapura mencapai US$15,4 miliar, lebih tinggi dari China yang 'hanya' sebesar US$7,4 miliar.
Menurutnya dia, investasi Singapura pada umumnya bergerak di sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi, tanaman pangan dan perkebunan, industri makanan, pertambangan, hingga industri mineral non-logam. Adapun fokus investasi Singapura itu tersebar di wilayah Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah.
Maka dari itu, menurutnya peluang investasi bagi Singapura masih terbuka lebar untuk proyek pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Selain memindahkan kantor kedutaannya dari Jakarta ke IKN, menurutnya, Singapura juga bisa berinvestasi di IKN.
Hingga tahun 2024 nanti, menurutnya penggunaan APBN untuk pembangunan IKN direncanakan mencapai Rp75,4 triliun atau 16,1% dari total anggaran.
Sejauh ini, dia mengatakan total investor pelopor yang masuk ke IKN dan melakukan ground breaking sudah mencapai 23 instansi, dengan nilai investasi sebesar Rp41 triliun.
"Masih sangat terbuka bagi investor lain dari dalam maupun luar negeri," tuturnya.