c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

06 September 2024

15:25 WIB

Jokowi: Infrastruktur Konektivitas Untuk Dongkrak Daya Saing

Pembangunan infrastruktur bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan memperlancar mobilitas orang maupun barang. Dengan demikian, biaya logistik lebih murah dan daya saing meningkat.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Jokowi: Infrastruktur Konektivitas Untuk Dongkrak Daya Saing</p>
<p id="isPasted">Jokowi: Infrastruktur Konektivitas Untuk Dongkrak Daya Saing</p>

Peresmian Flyover Djuanda di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (6/9). Sumber: PUPR 

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan memperlancar mobilitas orang maupun barang. Dengan demikian, biaya logistik lebih murah dan daya saing meningkat.

"Kita terus membangun dan memperbaiki infrastruktur di berbagai daerah agar konektivitas semakin baik, agar aktivitas dan mobilitas masyarakat juga semakin lancar, sehingga biaya logistik menjadi semakin murah dan efisien. Dan akhirnya perekonomian di daerah semakin berkembang dan maju," ungkapnya saat melakukan peresmian infrastruktur di Sidoarjo, Jawa Timur, sebagaimana keterangan Biro Pers, Media Setpres, Jumat (6/9).

Infrastruktur yang diresmikan tersebut adalah Flyover Djuanda, 9 Pengganti Jembatan Callender Hamilton, dan 11 ruas jalan daerah.

"Alhamdulillah pada pagi hari ini yang pertama akan kita resmikan Flyover Djuanda yang dibangun sejak tahun 2022 menelan anggaran biaya Rp363 miliar," kata Jokowi.

Selanjutnya, Jokowi juga meresmikan penggantian 9 Jembatan Callender Hamilton sepanjang 797 meter yang menelan biaya Rp1,4 triliun yang tersebar di 8 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, yaitu di Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Bojonegoro, Kota Jember, dan Kabupaten Banyuwangi.

Baca Juga: Gelontorkan Rp13 T, PUPR Targetkan 104 Km Jalan Nasional Baru di 2025

"Yang ketiga juga akan kita resmikan sebelas ruas jalan sepanjang 66 kilometer dengan anggaran biaya Rp379 miliar yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah. Ini tersebar di 8 kabupaten/kota di Jawa Timur di Kabupaten Pamekasan, Sampang, Sumenep, Pasuruan, Jombang, Gresik, Lamongan, Sidoarjo," ucapnya.

Dia meyakini manfaat yang dihasilkan dari infrastruktur yang telah diresmikan tersebut dapat memberikan dampak ekonomi, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur.

"Saya yakin dengan infrastruktur yang semakin baik, pengoperasian flyover, jembatan, dan ruas-ruas jalan yang tadi saya sampaikan, pergerakan orang dan barang di Provinsi Jawa Timur akan semakin lancar, daya saing, dan pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami peningkatan," tutupnya.

Bank Dunia mencatat Logistic Performance Index (LPI) Indonesia di 2023 berada di peringkat ke-63 dari 139 negara. Senada, Indonesia berada di peringkat ke 116 dari 213 negara dalam Indeks Trading Across Borders tahun 2020. Peringkat ini dipengaruhi oleh nilai kefektifan waktu dan biaya.

Penataan Kawasan
Pada kesempatan yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konektivitas antar-wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan orang semakin baik.

"Pembangunan infrastruktur seperti FO Djuanda ini juga sekaligus menata kawasan sekitar, contohnya lahan sekitar FO Djuanda ini ditanami pohon-pohon yang rindang sehingga juga bisa berfungsi sebagai hutan kota," kata Menteri Basuki.

Senada, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra mengatakan, kehadiran Flyover Djuanda memberikan layanan aksesibilitas ke Bandara Internasional Juanda.

Dengan selesainya pembangunan flyover tersebut ia mengatakan hal ini dapat mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di persimpangan Bundaran Aloha, tepatnya antara pertemuan Jalan Nasional Surabaya-Sidoarjo dengan Jalan Akses Bandara Juanda.

Baca Juga: PUPR: 2.300 Km Jalan Tol Akan Dibangun Di Era Prabowo, Nilainya Rp460 T

"Selain itu juga dapat mengurangi kepadatan dan risiko kecelakaan pada perlintasan kereta api jurusan Surabaya-Malang. Ada tiga pintu perlintasan kereta api yang bisa ditutup dengan adanya FO Djuanda, sehingga masyarakat tidak terganggu lagi dengan adanya hambatan lalu lintas akibat kereta api lewat," kata Rachman Arief.

Pembangunan Flyover Djuanda dilaksanakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR sejak tanggal kontrak 1 November 2022 dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero)-PT Nindya Karya (Persero), KSO.

Biaya pembangunannya menggunakan dana SBSN tahun 2022-2024 (MYC) senilai Rp363,29 miliar untuk pembangunan jembatan layang sepanjang 858 meter.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar