c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

05 Desember 2024

09:30 WIB

Jelang Kenaikan PPN Jadi 12%, Prudential Siapkan Produk Dengan Premi Terjangkau

PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) akan menyiapkan produk-produk dengan premi yang lebih terjangkau pada 2025 jelang kenaikan PPN menjadi 12%.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>Jelang Kenaikan PPN Jadi 12%, Prudential Siapkan Produk Dengan Premi Terjangkau</p>
<p>Jelang Kenaikan PPN Jadi 12%, Prudential Siapkan Produk Dengan Premi Terjangkau</p>

Pekerja beraktivitas di depan logo-logo asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Jumat (6/1/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) akan menyiapkan produk-produk dengan premi yang lebih terjangkau pada 2025.

Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan, produk asuransi dengan premi yang terjangkau dibutuhkan di tengah potensi pelemahan daya beli masyarakat akibat naiknya pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12%.

Jadi, produk-produk berikutnya yang akan kami siapkan di tahun 2025 mulai dari premi yang lebih terjangkau lagi untuk mengantisipasi itu," katanya di Jakarta, Rabu (4/12).

Ia menjelaskan, asuransi tidak masuk ke dalam jasa yang dikenai PPN. Hal itu berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. 

Baca Juga: Kasus Tunggakan Klaim Nasabah Prudential di Medan Rp20 M Sudah Rampung

Meski demikian, ia mengamini akan ada dampak pertumbuhan penetrasi asuransi ke depannya.

"Dampaknya lebih dari mana? Dampaknya itu lebih dari jumlah disposable income mungkin ya, yang bisa dibelanjakan oleh masing-masing masyarakat itu sendiri. Kan proyeksi kelas menengah sendiri sudah makin mengecil, dengan ada tambahan pajak ini tentunya jumlah yang bisa dibelanjakan akan makin kecil, mungkin di situ impact-nya," imbuh Karin.

Sementara itu, Karin optimistis bahwa masyarakat ke depannya akan semakin "melek" alias memahami produk asuransi. 

Pasalnya, literasi keuangan sudah sejak lama dilakukan dan terus meningkat dari waktu ke waktu.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia pada 2023 sebesar 65,43%. Sedangkan, indeks inklusi keuangan sebesar 75,02%.

"Sebetulnya sekarang ini sudah meningkat ya financial literacy karena ini kan bukan baru dilakukan, sebetulnya sudah dilakukan bertahun-tahun dan kami pun lihat masyarakat itu juga sudah mulai mengerti," ujar Karin.

Meski sudah dilakukan bertahun-tahun, Karin mengakui bahwa literasi keuangan masih belum merata di Indonesia.

Baca Juga: Survei Visi: Generasi Z Tidak Begitu Tertarik Pada Asuransi Kesehatan Swasta

"Tapi belum rata mungkin poinnya ya, mungkin di perkotaan seperti Jakarta sudah banyak yang lebih paham gitu, tapi kan belum rata di Indonesia," tambah dia.

Untuk mendorong literasi keuangan yang merata, menurutnya, harus melakukan program yang sama di kota-kota lainnya.

"Nah, yang dilakukan oleh Prudential adalah financial literacy bukan hanya di kota besar, tapi juga kita lakukan secara online. Jadi dengan lakukan secara online kan bisa juga mendapatkan peserta-peserta lebih banyak dari berbagai kota dan berbagai lapisan masyarakat, itu yang kami lakukan," jelas dia.

Di tahun 2024 ini, Prudential sudah mendapatkan peserta dari bentuk artikel, interaksi webinar, melalui Zoom, dan sebagainya. Tercatat, sudah ada lebih dari 20 juta peserta financial literacy. "Dan harapan kami tahun depan juga bisa lebih banyak lagi," ucap Karin.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar