c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

04 Juli 2023

19:33 WIB

Jakpro Dan Pemprov DKI Hitung Biaya Perbaikan JIS

Untuk biaya perbaikan rumput satu lapangan utama JIS sekitar Rp6 miliar. Biaya tersebut dibiayai Kementerian PUPR berbarengan dengan pembangunan akses jembatan penyeberangan orang (JPO) dari Ancol

Jakpro Dan Pemprov DKI Hitung Biaya Perbaikan JIS
Jakpro Dan Pemprov DKI Hitung Biaya Perbaikan JIS
Foto udara Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Shuttersto ck/bangoland

JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, untuk menghitung secara bersama-sama biaya perbaikan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Menurut perkiraan sementara dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, untuk biaya perbaikan rumput satu lapangan utama JIS sekitar Rp6 miliar. Biaya tersebut dibiayai Kementerian PUPR berbarengan dengan pembangunan akses jembatan penyeberangan orang (JPO) dari Ancol.
 
"Kami akan hitung secara teknis, tentunya ada lini waktu, kualitas harus benar-benar dijaga. Kami sama-sama dengan Pemprov DKI Jakarta akan laksanakan," kata Direktur Utama Jakpro (Perseroda) Iwan Takwin kepada wartawan di Jakarta Utara, Selasa (4/7).
 
Untuk pembangunan akses (ramp off) tol Harbour Road (HBR) dikerjakan oleh Jasa Marga, dengan dukungan pembangunan gerbang (gate) dari Kementerian PUPR.
 
Sedangkan Pemprov DKI, kata Basuki, membiayai pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) dari stasiun kereta api rel listrik (KRL) dekat JIS dan pembangunan pintu timur JIS. Pembangunan stasiun sendiri dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Kereta Api Indonesia (Persero). TransJakarta juga akan membantu mengkondisikan area antar jemput (shuttle) di dekatnya.
 
Iwan mengatakan, dengan kehadiran JPO tersebut, penonton bisa langsung menyeberang rel ke Jalan RE Martadinata. Menurutnya, JPO itu juga bisa langsung membawa orang yang keluar stadion menuju tempat parkir sisi timur JIS (bekas Kampung Bambu) dan menyeberang kali Ancol menuju area parkir dekat pintu gerbang karnaval. Sehingga penonton yang memarkir kendaraan di Ancol, tidak perlu lagi menyeberang jalan dari Jembatan Ketel.
 
"Untuk kantong parkir penonton kemungkinan parkir di sekitar kawasan karena itu akan membangkitkan ekonomi sekitar, supaya tidak ada parkir liar. Kalau kami bersama Pemprov DKI Jakarta akan menyelesaikan seksi timur dan utara," kata Iwan pula.
 
Iwan menambahkan, rencana ini perlu ada disosialisasikan kepada masyarakat secara masif, agar bisa mendukung pelaksanaan manajemen lalu lintas di sekitar JIS ketika sedang menggelar pertandingan sepakbola.
 
Karena nantinya area parkir di dalam stadion hanya dialokasikan untuk parkir kendaraan terbatas yang diatur berdasarkan pola operasi penyelenggara. Misalnya yang boleh parkir kendaraan ofisial, VIP, dan pemain saja. Sedangkan penonton parkir di tempat lain.
 
"Pola itu yang disosialisasikan, karena itu ada hubungannya dengan manajemen trafik yang kami akan simulasi dengan Dinas Perhubungan," kata Iwan.
 
"Untuk tahap awal renovasi kita akan melaksanakan perbaikan akses, secepat mungkin targetnya tiga bulan, seperti disampaikan Pak Menteri. Kami upayakan akselerasi bisa kurang dari tiga bulan karena harus ada pengetesan simulasi," ujar Iwan.


Foto udara Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Shutterstock/wibisono.ari

Dibangun Keroyokan
Sementara itu, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut, untuk membenahi JIS di Tanjung Priok, Jakarta Utara yang belum sempurna harus dilakukan secara keroyokan.

"Kami harus melihat mana yang harus disempurnakan," kata Heru ketika bersama Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) meninjau JIS, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (4/7).
 
 Di lokasi yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, banyak ketidaksempurnaan stadion yang perlu perbaikan, salah satunya akses masuk yang saat ini cuma ada satu.
 
 "Akses yang tersedia cuma ada satu, menurut saya ini berbahaya sekali sekuritinya. Apalagi lingkungannya ini lingkungan berpenduduk," ujar Basuki.

Basuki mengatakan, untuk menyempurnakan stadion sedianya akan digunakan pada gelaran Piala Dunia U-17 tersebut, maka perlu ditambah lima akses lagi. Salah satunya di sisi timur dibangun jembatan penyeberangan orang menuju pintu karnaval Ancol.
 
Kemudian juga memugar lokasi parkir di Zona Barat yang terlalu sempit bagi bus pertandingan, serta terhalang oleh pintu tiket. Sebagai solusi, kata Basuki, pintu itu akan dibongkar agar akses bisa diperlebar dan berguna sebagai akses pemain yang akan bertanding.
 
"Kondisi sekarang bus enggak bisa masuk karena ada pintu tiket di situ. Jadi itu dilebarkan," kata Basuki.
 
Selanjutnya soal rumput, dia berharap nanti bisa diganti dengan rumput standar. Mengingat kondisi saat ini, menurut Kamal, Ahli Agronomi, kondisi rumput saat ini belum sesuai dengan hasil evaluasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) saat mengevaluasi rumput 22 stadion di Indonesia untuk Piala Dunia.
 
"Bapak Kamal sebagai ahli dan agronomi rumput di stadion. Menurut beliau harus diganti ini kalau mau tiga bulan bisa dipakai, itu untuk jangka pendek saja. Mungkin jangka panjang harus diubah rumputnya," ujar Basuki.
 
Ketum PSSI Erick Thohir pun berpendapat, ahli agronomi rumput tersebut memperkirakan perbaikan rumput dapat memakan waktu tiga bulan. Permasalahannya, rumput tersebut adalah media tanam sintesis, sehingga akar rumput alami tidak masuk ke dalam tanah.
 
"Kalau jenis rumputnya sama dengan yang digunakan di Si Jalak Harupat, Gelora Bung Tomo, di Palembang, sama jenisnya. Solusinya, menurut Pak Kamal adalah memindahkan rumput yang sudah jadi seperti pekerjaan kita di GBK waktu Asian Games," kata Erick.

 

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar