c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

30 September 2025

11:07 WIB

Jaga KAI Tetap Sehat, Danantara Tinjau Skema Bayar Utang LRT Rp2,2 T

Danantara akan meninjau skema pembayaran sisa utang proyek LRT Jabodebek oleh KAI kepada PT Adhi Karya sebesar Rp2,2 triliun. Skema pembayaran utang harus tepat agar tak bebani keuangan KAI.

Editor: Khairul Kahfi

<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">Jaga KAI Tetap Sehat, Danantara Tinjau Skema Bayar Utang LRT Rp2,2 T</p>
<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">Jaga KAI Tetap Sehat, Danantara Tinjau Skema Bayar Utang LRT Rp2,2 T</p>
LRT Jabodebek bersama Kemenhub-INKA perkuat kesiapan rangkaian TS 20. Antara/HO-LRT Jabodebek

JAKARTA - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan meninjau secara menyeluruh skema pembayaran utang proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek oleh KAI kepada PT Adhi Karya (Persero) (ADHI).

Diketahui, terdapat sisa pembayaran sebesar Rp2,2 triliun dalam proyek pembangunan LRT, yang rencananya akan diselesaikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI), setelah memperoleh persetujuan dari Kementerian Keuangan.

Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menyatakan, skema pembayaran utang tersebut harus dirancang secara tepat agar tidak membebani kondisi keuangan KAI.

“Saya akan cek polanya. Skemanya harus proper dan benar, karena kita harus memastikan setiap perusahaan tetap sehat,” katanya melansir Antara, Jakarta, Senin (29/9).

Baca Juga: Bakal Ada Kajian Bersama Soal Konsolidasi BUMN Oleh Danantara

Sebelumnya, Direktur Utama ADHI Entus Asnawi mengungkapkan, pihaknya telah menerima penegasan dari Kementerian Keuangan bahwa pembayaran piutang proyek LRT akan dilakukan melalui KAI, dengan kemungkinan menggunakan skema Penyertaan Modal Negara (PMN) atau subsidi kepada KAI.

“KAI nantinya akan melakukan pembayaran secara penuh kepada Adhi Karya,” katanya dalam Public Expose Live, Senin (8/9).

Direktur Keuangan ADHI Bani Iqbal mengatakan, proses pelunasan piutang saat ini masih dalam tahap diskusi dengan Kementerian Keuangan, PT KAI, dan Danantara, yang ditargetkan akan selesai secepatnya pada akhir 2025.

Proyek LRT Jabodebek secara keseluruhan menghabiskan anggaran hingga Rp32,5 triliun. Pembangunan LRT sepanjang 44 kilometer itu awalnya dibiayai oleh pemerintah. 

Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015, pemerintah menetapkan alokasi dana sebesar Rp23,3 triliun melalui skema PMN, dari total nilai kontrak sebesar Rp25,5 triliun.

Pada 2016, regulasi tersebut direvisi melalui Perpres Nomor 65 Tahun 2016. Revisi ini memperluas mandat PT Adhi Karya (Persero) Tbk, yang semula hanya bertanggung jawab atas pembangunan jalur layang, stasiun, dan fasilitas operasi, menjadi termasuk pembangunan depo sebagai bagian dari proyek LRT Jabodebek.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar