17 Oktober 2025
16:30 WIB
Investasi 80% Untuk Lokal, Danantara Siap Masuk Pasar Modal RI
Danantara siap mengalokasikan 80% dari dana yang dimiliki untuk berinvestasi di dalam negeri, di antaranya pasar modal maupun obligasi SBN.
Penulis: Fitriana Monica Sari
CIO Danantara Indonesia Pandu Patria Sjahrir di sela-sela acara '1 Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran: Optimism on 8% Economic Growth', Jakarta, Kamis (16/10/2025). Antara/Muhammad Heriyanto
JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) memastikan akan segera mengalokasikan investasinya ke pasar saham Indonesia.
“Mulai (investasi di pasar modal Indonesia) secepatnya lah, kan bisa mulai mendaftar,” kata Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir usai acara Opening Ceremony dan Seminar Utama Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (17/10).
Baca Juga: Rosan: Danantara Siap Alokasi 20% Modal Untuk Berinvestasi Di Luar Negeri
Lebih lanjut, Pandu menjelaskan, saat ini Danantara Indonesia bisa mengalokasikan dananya ke berbagai instrumen investasi, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pihaknya pun siap mengalokasikan investasi sebesar 80% dari dana yang dimiliki oleh Danantara ke instrumen investasi di dalam negeri.
“Kita sekarang baru mulai melakukan investasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kita akan berinvestasi sebagian besar untuk tahun ini sebesar 80% di dalam negeri,” ujar Pandu.
Selain pasar saham, Danantara juga akan mengalokasikan investasinya ke pasar obligasi, utamanya Surat Berharga Negara (SBN). Menurutnya, investasi ke obligasi tidak akan terkendala meski waktunya terbatas menjelang berakhirnya 2025.
“Walaupun sisa 10 minggu, tapi kita akan mulai beraktivitas, akan aktif (investasi di dalam negeri),” tuturnya.
Baca Juga: Butuh Rp91 T, Danantara: 192 Investor Siap Garap PSEL
Sebelumnya, Pandu mengungkapkan, ketertarikan Danantara Indonesia untuk mengalokasikan investasi ke pasar saham Indonesia.
Kendati demikian, pasar saham Indonesia dianggap masih perlu meningkatkan terlebih dahulu Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) dari levelnya saat ini menjadi lebih masif.
“Kita ingin di public market equity. Tapi, equity itu memang perlu likuiditas yang lebih banyak. Tadi saya sebutkan (RNTH) kita hanya US$1 miliar per hari itu harus ditingkatkan, harus bisa US$5 atau 8 miliar per hari,” jelasnya.