c

Selamat

Selasa, 11 November 2025

EKONOMI

24 September 2025

14:10 WIB

Investasi Hulu Migas RI Lesu, Realisasi Baru 53% dari Target

Realisasi investasi sektor hulu migas tercatat di angka US$8,9 miliar sepanjang Januari-Agustus 2025. Capaian ini baru sekitar 53% dari target di 2025 di kisaran US$16,5-16,9 miliar.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<p>Investasi Hulu Migas RI Lesu, Realisasi Baru 53% dari Target</p>
<p>Investasi Hulu Migas RI Lesu, Realisasi Baru 53% dari Target</p>
Sejumlah pekerja melakukan aktivitas pengeboran sumur minyak bumi. Antara/HO-Pertamina

JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan, realisasi investasi sektor hulu migas tercatat di angka US$8,9 miliar sepanjang Januari-Agustus 2025.

Capaian itu menandakan realisasi investasi hulu migas lebih kurang baru 53% dari target yang telah dipatok untuk tahun 2025 di kisaran US$16,5-16,9 miliar.

"Target kita di 2025 adalah US$16,5-16,9 miliar, kemudian sampai Agustus sudah mencapai sekitar US$8,9 miliar," sebut Djoko dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (23/9) malam.

Baca Juga: Investasi Hulu Migas RI Tembus US$7,19 Miliar Sepanjang Semester I/2025

Djoko juga menerangkan, realisasi investasi Januari-Agustus 2025 itu untuk seluruh kegiatan di sektor hulu migas, baik eksplorasi maupun produksi.

"Itu untuk total investasi di kegiatan hulu migas, baik capex, opex, eksplorasi, maupun produksi," tambahnya.

Realisasi Investasi Eksplorasi Migas Masih Tertinggal
Sementara khusus kegiatan eksplorasi, realisasi investasi baru tercapai US$500 juta atau tertinggal cukup jauh ketimbang target yang dipatok. Padahal, investasi eksplorasi hulu migas ditargetkan menyentuh US$1,5 miliar sampai akhir 2025.

Adapun target investasi eksplorasi yang dipatok itu tak lepas pula dari pencapaian realisasi tahun sebelumnya di angka US$1,3 miliar. Realisasi investasi eksplorasi hulu migas di 2024 tercatat meningkat dari US$1,2 miliar pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Aspermigas: Kelengkapan Data Bisa Jadi Senjata Tarik Investasi Hulu Migas

Selain itu, investasi eksplorasi pada 2023 juga mengalami peningkatan cukup tajam dari 2021 dan 2022 yang masing-masing di kisaran US$700 juta, maupun pada 2020 di kisaran US$500 juta. Artinya investasi eksplorasi hulu migas pada dasarnya terus meningkat sejak 5 tahun terakhir.

"Khusus eksplorasi di 2024 itu US$1,3 miliar, 2025 rencananya US$1,5 miliar dan realisasinya sampai Agustus 2025 baru US$500 juta," kata Djoko.

Realisasi Pengeboran Eksplorasi Baru 18 Sumur
Selain hanya investasi, realisasi pengeboran eksplorasi sepanjang Januari-Agustus 2025 pun baru mencapai 18 sumur atau sekitar 36,9% dari yang ditargetkan sampai akhir tahun 2025.

Djoko mengungkapkan dari sumur eksplorasi yang telah dianalisis, sebanyak 5 sumur berhasil menemukan hidrokarbon (discovery), 7 sumur dinyatakan tak memiliki sumber daya (dry hole), dan sumur-sumur eksplorasi lainnya masih dalam proses analisa.

"Kemudian total sumber dayanya dari 5 sumur yang ditemukan discovery itu sekitar 21 juta barrel oil equivalent (BOE)," bebernya.

Baca Juga: Melihat Potensi Investasi RI Dari Kaca Mata Bos Migas Dunia

Walau demikian, Djoko menegaskan kegiatan eksplorasi hulu migas sebagai penopang lifting pada masa yang akan datang bakal terus digenjot. Dia optimistis, realisasi eksplorasi sampai akhir 2025 bisa mencapai 43 sumur.

"Realisasi sampai saat ini 18 sumur, dan outlook 2025 diperkirakan bisa mencapai 43 sumur," pungkas Djoko.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar