c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

13 Oktober 2023

13:04 WIB

Insurtech Dongkrak Industri Asuransi

Perusahaan insurtech juga disebut menyediakan solusi inovatif bagi konsumen untuk mengakses polis asuransi tradisional dengan mudah.

Editor: Fin Harini

Insurtech Dongkrak Industri Asuransi
Insurtech Dongkrak Industri Asuransi
Seorang pria melintasi papan penyedia layanan asuransi di Jakarta. ANTARAFOTO/Akbar Nugroho Gumay

NUSA DUA - Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menyatakan industri asuransi Indonesia sedang mengalami transformasi signifikan, yang didorong digitalisasi untuk menyediakan produk asuransi terjangkau dan mudah diakses oleh nasabah.

“Insurtech di Indonesia diperkirakan tumbuh empat kali lipat pada tahun 2021-2026 dan mencapai jumlah premi bruto bernilai miliaran dolar. Hal ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan perlunya asuransi, meningkatnya penetrasi digital, penawaran produk yang lebih luas, dan faktor-faktor lainnya,” kata Budi Herawan di Nusa Dua, Bali, Jumat (13/10), dikutip dari Antara.

Budi menjelaskan, sektor asuransi dinilai akan mengalami tren pertumbuhan yang kuat di masa depan mengingat adanya tingkat penetrasi yang rendah saat ini, yang baru berkisar 3% dari populasi. Dengan demikian, terdapat peluang besar untuk meningkatkan penetrasi.

Baca Juga: Insurtech Roojai Ingin Ubah Lanskap Industri Asuransi Indonesia

Perubahan demografis di Indonesia juga dinilai Budi turut mendorong pertumbuhan asuransi. Indonesia diproyeksikan mencapai titik bonus demografi pada 2045, yakni kondisi ketika populasi usia produktif (15-64 tahun) mencapai 70%, atau sekitar 180 juta orang, sementara sekitar 30% adalah orang-orang pada usia tidak produktif.

“Segmen populasi yang lebih muda kemungkinan besar akan mendorong pertumbuhan produk asuransi,” ucapnya dalam acara Indonesia Rendezvous AAUI tahun 2023.

Namun, Insurance technology atau insurtech yang merupakan penerapan teknologi dalam berbagai aspek industri asuransi, memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan. Hal ini karena didukung peningkatan kesadaran dari para pemain pasar, penawaran harga yang kompetitif, dan saluran distribusi yang efisien.

Budi menilai pembayaran digital telah mengurangi hambatan, meningkatkan kepuasan pengguna, dan membantu pertumbuhan industri asuransi.

Perusahaan insurtech juga disebut menyediakan solusi inovatif bagi konsumen untuk mengakses polis asuransi tradisional dengan mudah. Sebagai contoh, pasar asuransi kesehatan yang terkena dampak positif dari covid-19 pada tahun 2020 dan 2021 memicu minat investor terhadap sektor asuransi kesehatan digital.

Selain kesehatan, kategori asuransi mikro dan asuransi perjalanan juga diperkirakan akan tumbuh dalam lima tahun ke depan.

“Masyarakat yang menggunakan layanan insurtech sangat puas dengan kenyamanan yang ditawarkan serta kemudahan menyelesaikan pembayaran dengan cepat. Selain itu, opsi pembayaran premi dengan harga yang kompetitif dan proses pengumpulan klaim yang lebih mudah menjadi pendorong utama pertumbuhan,” ujar Budi.

Baca Juga: Fenomena Tech Winter, Apa Dampaknya Ke Insurtech?

Namun, kurangnya produk yang komprehensif dan customizable terbukti menjadi hambatan besar bagi adopsi insurtech. Untuk memanfaatkan potensi pasar Indonesia, maka diperlukan kemitraan dan pendekatan omnichannel.

Perusahaan insurtech memiliki pula peluang besar untuk memanfaatkan data melalui embedded insurance. Misalnya, asuransi mobil dapat dibebankan berdasarkan jarak tempuh. Ketika pemakaian dapat dipantau dan diasuransikan secara real time, maka proses penagihan klaim juga akan menjadi lebih cepat.

Meskipun penawaran yang ada saat ini menurunkan biaya operasional melalui otomatisasi, penawaran tersebut dapat ditingkatkan lebih lanjut untuk meningkatkan akuisisi pengguna.

“Pemain insurtech juga dapat memperluas pasar mereka dengan bermitra dengan pemain offline. Arena bermain yang lebih besar, reformasi kebijakan fiskal, perubahan demografi Indonesia, transformasi digital telah menjadikan Indonesia sebagai pasar yang canggih bagi industri kita yang harus dipandu oleh kebijakan yang tepat bagi semua pihak,” ungkap Ketua AAUI.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar