27 Oktober 2025
10:29 WIB
INPEX Rampungkan Studi Subsurface, Teknologi CCS Masela Siap!
INPEX Masela Ltd. telah merampungkan studi teknis CCS. INPEX sudah fix bakal menerapkan teknologi CCS pada proyek Abadi Masela yang ditargetkan onstream tahun 2030.
Penulis: Yoseph Krishna
Ilustrasi operasional Lapangan Abadi Masela yang dioperatori oleh perusahaan asal Jepang, INPEX Corporation lewat INPEX Masela Ltd. Dok SKK Migas
JAKARTA - INPEX Corporation lewat Inpex Masela Ltd. selaku operator Blok Masela telah merampungkan studi teknis penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage/CCS).
Studi yang digarap bersama Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB) itu dijalankan demi menjamin kesiapan bawah permukaan (subsurface) dalam rencana implementasi teknologi tersebut.
Executive Project Director INPEX Masela Ltd. Jarrad Blinco menekankan, studi tersebut penting dalam perjalanan merealisasikan proyek LNG Abadi Masela, sekaligus komitmen perusahaan mendukung agenda transisi energi di Indonesia.
"Proyek ini adalah proyek LNG pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage dan mendorong upaya dekarbonisasi Indonesia sambil tetap menyediakan energi bagi negara," ungkapnya lewat keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (26/10).
Baca Juga: INPEX Rogoh Rp16 Triliun Untuk CCS Di Blok Masela
Karena itu, dia mengapresiasi kesediaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan ITB untuk berkolaborasi melakukan studi penerapan CCS di Blok Masela.
"Tentunya kami dapat menyelesaikan studi ini dengan adanya dukungan dan sinergi yang baik. Kami menegaskan kembali komitmen terhadap proyek ini dan terhadap keberhasilan pelaksanaan fase FEED," tambah Jarrad.
Info saja, studi teknis CCS Blok Masela sejatinya sudah dimulai pada 2022 silam bersama ITB untuk meninjau subsurface yang komprehensif terkait kesiapan CCS dan mengestimasi kapasitas penyimpanan karbon dioksida.
Lalu pada 2024 dan 2025, studi lanjutan digelar dengan lingkup analisis laboratorium, pemodelan 3D geomekanika, serta simulasi 4D coupled flow-geomechanics guna memahami risiko dan ketidakpastian soal containment dan perilaku plume CO2 yang disuntikkan ke perut bumi.
Baca Juga: Buah Dari Surat Cinta Bahlil, INPEX Segera Tenderkan EPC Blok Masela
Deputi Eksploitasi SKK Migas Taufan Marhaendrajana menambahkan, studi bersama yang telah rampung menjadi pertanda kepastian perusahaan asal Negeri Sakura itu untuk menerapkan teknologi CCS di Blok Masela.
"Dengan selesainya studi bersama ini, INPEX telah mengimplementasikan teknologi CCS dari sisi subsurface dan melanjutkan proyek ke tahap Front End Engineering Design (FEED)," sebut Taufan.
Karena itu, Taufan menegaskan, studi soal CCS tersebut jadi tahapan krusial untuk memastikan rancangan teknis yang selaras dengan aspek lingkungan, serta memberikan dukungan terhadap tahap lanjutan atas proyek di Blok Masela.
"Studi ini menjadi dasar penting dalam merancang teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon yang sesuai dengan kondisi geologi wilayah Maluku," katanya.
Segala komitmen INPEX untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) lewat proyek Abadi Masela pun tertuang dalam studi tersebut, termasuk di dalamnya upaya untuk meningkatkan daaya saing proyek di kancah global.
Setiap komponen CCS yang bakal diterapkan nantinya bakal menangkap dan menyimpan CO2 dari hasil produksi gas bumi untuk mendukung target dekarbonisasi dari sektor energi.
Baca Juga: Tok! INPEX Mulai FEED Blok Masela
Peneliti LAPI ITB Benyamin Sapiie menegaskan, penelitian soal CCS sagat bermanfaat, baik untuk INPEX maupun pemerintah. Pasalnya dari studi itu, dapat diketahui keekonomian dari sebuah wilayah operasi hulu migas.
Kemudian, keberhasilan studi CCS juga menandai langkah penting menuju pelaksanaan penuh proyek Abadi Masela yang ditargetkan bisa onstream selambatnya pada 2030 mendatang.
"Termasuk juga, memperkuat komitmen Indonesia dalam mendukung transisi energi bersih dan pengurangan emisi karbon dari sektor hulu migas," tandas Benyamin.