14 Oktober 2023
09:20 WIB
Editor: Fin Harini
MEDAN - Deputi Bisnis Area Medan 1 PT Pegadaian Kanwil I Medan Anwar Hidayat mengatakan, peran inovasi dan sosialisasi penting untuk menaikkan usaha non-gadai di wilayah kerja Pegadaian Kanwil I Medan yang meliputi Aceh dan Sumatra Utara.
"Kami selalu berusaha memperbaiki fitur produk dalam rangka semakin mendekatkan diri dengan masyarakat," ujar Anwar di Medan, Jumat (13/10), dikutip dari Antara.
Produk non-gadai salah satunya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah super mikro, dengan maksimal peminjamannya Rp10 juta dan tanpa agunan. Lalu, tabungan emas, cicilan emas, dan cicilan kendaraan.
Dia melanjutkan, inovasi produk non-gadai membuat masyarakat semakin bebas memilih produk Pegadaian yang sesuai dengan kebutuhannya.
Dari sisi internal, lini Pegadaian Kanwil I Medan pun semakin efisien lantaran mampu memberikan kemudahan kepada nasabah dan calon pelanggan.
Anwar menegaskan, pihaknya pun selalu membuka diri untuk masukan-masukan dari masyarakat. "Dari masukan-masukan tersebut, kami mencari solusi dan membuatkan produk yang sesuai dengan itu," tutur dia.
Baca Juga: Laba Pegadaian Rp3,2 Triliun pada Kuartal III/2023
Meski demikian, Anwar menyebut bahwa Pegadaian Kanwil I Medan menyadari semua produk tersebut sulit sampai ke masyarakat tanpa sosialisasi yang baik. Berbagai media dimanfaatkan secara maksimal untuk mensosialisasikan produk non-gadai, lantaran Pegadaian identik dengan produk gadai.
Selain menggunakan media elektronik dan daring, Anwar mengungkapkan pihaknya juga terjun langsung ke tengah-tengah warga dan menjelaskan semua hal terkait layanan non-gadai mereka.
"Misalnya, kami menandai bulan Oktober yang merupakan Bulan Inklusi Keuangan dengan mendatangi kelompok masyarakat mulai dari arisan, pengajian sampai perkumpulan-perkumpulan yang ada di desa-desa. Cara ini cukup efektif," kata dia.
PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan mencatatkan outstanding loan Rp4,84 triliun mulai Januari sampai awal Oktober 2023 yang mayoritas atau 81% bersumber dari layanan gadai.
Sebanyak 19% outstanding loan sisanya, dengan nilai berkisar Rp990 miliar, datang dari produk non-gadai.
Kepala Bagian Analisa Bisnis dan Evaluasi Kinerja PT Pegadaian Kanwil I Medan Agung Wicaksono menjabarkan, nilai untuk non-gadai itu sudah tergolong besar. Pasalnnya, outstanding loan non-gadai Pegadaian Kanwil I Medan hanya berada di angka Rp597 miliar sepanjang tahun 2022.
Adapun produk non-gadai dari Pegadaian yang diminati masyarakat Aceh dan Sumut seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah super mikro, yang maksimal peminjamannya Rp10 juta dan tanpa agunan, dan berbagai pembiayaan lain.
Sepanjang Januari-Oktober 2023, Pegadaian Kanwil I Medan telah menyalurkan KUR Rp233 miliar. Angka ini melebihi target tahun 2023 sebesar Rp193,5 miliar.
Persaingan dengan Swasta
Anwar menambahkan, persaingan dengan perusahaan gadai swasta menjadi tantangan bagi Pegadaian untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik.
"Hadirnya para pesaing ini membuat Pegadaian selalu memperbaiki diri," ujar Anwar.
Menurut dia, kehadiran perusahaan gadai swasta yang berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membangkitkan kreativitas Pegadaian, sehingga mereka mampu menghasilkan produk-produk yang menjawab kebutuhan masyarakat.
Anwar melanjutkan, ada beberapa hal yang dilakukan Pegadaian demi meningkatkan kreativitas dan inovasi.
Salah satunya adalah dengan melaksanakan Pegadaian Innovation Award (PIA) yang menggali inovasi dari karyawan untuk menghadirkan produk-produk baru.
Kemudian mereka juga meningkat pelayanan dan membuat harga layanan yang lebih rendah daripada perusahaan gadai swasta.
Baca Juga: Amankan Masa Depan dengan Menabung Emas di Pegadaian
"Pegadaian harus berani menurunkan harganya. Itu membuat Pegadaian secara internal melakukan efisiensi di semua sisi," kata Anwar.
Untuk pelayanan, dia melanjutkan, Pegadaian memiliki program Pegadaian Excellence Award (PEA). Program ini merupakan ajang pemberian penghargaan kepada kantor-kantor Pegadaian yang memiliki pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Intinya, persaingan dengan gadai memacu kami untuk lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik dari segi produk layanan maupun sisi internal kami," kata Anwar pula.
Deputi Operasional PT Pegadaian Kanwil I Medan Basuki Tri Andayani menambahkan, persaingan dengan perusahaan gadai swasta membuat Pegadaian memperkuat sisi usaha non-gadai.
Beberapa di antara layanan itu, seperti penyaluran KUR, pembiayaan lain, dan usaha lainnya.
"Itu akan menopang Pegadaian kalau terjadi penurunan bisnis gadai. Dukungan layanan bisnis tambahan ini membantu bagusnya kinerja perusahaan," ujar Basuki.
Terkait perusahaan gadai swasta, OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara mencatat ada 17 perusahaan gadai swasta yang berizin OJK dan sekitar 30 lainnya tidak berizin atau ilegal.