26 Agustus 2024
18:00 WIB
Ini Langkah Kemenperin Tekan Angka PHK Industri Tekstil
Badai PHK masih terus berlanjut, dan jumlah PHK terbanyak terjadi di industri pengolahan, termasuk sektor industri tekstil, garmen, dan alas kaki.
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai Raker dengan Komisi VII DPR RI di Komplek DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/8). Validnews/Aurora KM Simanjuntak
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tekstil disebabkan oleh sederet permasalahan yang berbeda-beda.
Menurut Menperin, PHK terjadi di bagian industri hulu hingga ke hilir. Oleh karena itu, pihaknya memang berencana untuk "mempersulit" masuknya produk-produk tekstil jadi ke Indonesia.
"(PHK) industri tekstil itu tergantung di mana, di hulu, intermediate atau hilir, masing-masing punya karakter permasalahan yang berbeda," ujarnya kepada awak media usai Raker dengan Komisi VII DPR, di Komplek DPR, Jakarta, Senin (26/8).
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat jumlah PHK hingga pertengahan Agustus 2024 ini mencapai sebanyak 45.762 orang. Mayoritas orang yang kena PHK berasal dari ranah kerja sektor manufaktur atau industri pengolahan.
Baca Juga: Lusa, Menperin Bakal Serahkan Draf Usulan Pemindahan Pelabuhan Ke Presiden
Jumlah itu meningkat 5.000 dibandingkan PHK pada 2023. Apabila diperinci, Kemnaker melaporkan, PHK paling banyak terjadi di sektor industri tekstil, garmen, dan alas kaki. Di Indonesia, PHK terbanyak ada di Jawa Tengah, Banten dan Jawa Barat.
Sejalan dengan adanya badai PHK tersebut, Agus menyampaikan, Kemenperin akan fokus untuk mempersulit barang-barang jadi masuk ke Indonesia, terutama yang berkaitan dengan produk tekstil.
"Kalau bahan baku itu prinsipnya memang harus dipermudah ya, itu yang nanti bisa membantu industri tekstil tumbuh kembali. Kuncinya barang-barang jadi TPT kita persulit masuk ke Indonesia, bahan baku kita permudah masuk ke Indonesia," kata Menperin.
Tidak hanya itu, Agus mengatakan, guna menekan angka korban PHK, terutama di industri tekstil, Kemenperin berencana memindahkan pelabuhan atau entry point untuk tujuh komoditas impor. Ia menyebut, pintu masuk barang impor akan dipindahkan ke wilayah Timur Indonesia.
Baca Juga: Mendag Usulkan Pemindahan Jalur Masuk Barang Impor Di Luar Jawa
Adapun tujuh barang yang dimaksud meliputi tekstil dan produk tekstil (TPT), produk tekstil lainnya, elektronik, alas kaki, pakaian, keramik, dan produk kosmetik atau kecantikan.
Agus juga akan segera menyelesaikan draf usulan pemindahan pelabuhan. Setelah rampung, draf tersebut akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk dibahas dalam rapat terbatas alias ratas. Ia menargetkan, lusa nanti drafnya sudah sampai ke Kepala Negara.
"Bahannya sudah hampir selesai, dan Insya Allah lusa kami ke Bapak Presiden untuk minta ratas," katanya.