22 April 2025
20:36 WIB
Ini Jurus AdaKami di Tengah Gonjang-Ganjing Ekonomi Global
AdaKami mengaku berpegang pada prinsip kehati-hatian di tengah situasi ekonomi global saat ini.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Media gathering halal bihalal AdaKami di Jakarta, Selasa (22/4). ValidNewsID/Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Perusahaan Penyelenggara peer to peer (P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) membocorkan strategi yang akan diterapkan perusahaan dalam menghadapi kondisi perekonomian yang belum stabil.
Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss mengatakan pihaknya akan terus memegang prinsip kehati-hatian di tengah situasi saat ini.
Dengan begitu, AdaKami tidak lagi berlomba-lomba dalam total disbursement dan pengguna (user) yang dicapai. Tapi, lebih berkomitmen kepada kualitas.
"Sebenarnya dengan situasi saat ini, AdaKami tetap memajukan prinsip kehati-hatian. Jadi bukan lagi soal siapa yang paling banyak disbursement-nya tahun ini, siapa yang punya user paling banyak, tapi bagaimana kita bisa memilah pengguna-pengguna yang berkualitas," ujar Jonathan atau yang akrab disapa Jo dalam media gathering halal bihalal AdaKami di Jakarta, Selasa (22/4).
Baca Juga: AdaKami Ramal Nasib Industri Fintech di Tengah Geopolitik Dunia
Head of Government Relations AdaKami Adelheid Helena Bokau menambahkan, AdaKami tetap berfokus kepada pinjaman konsumtif.
Selain itu, AdaKami juga memanfaatkan teknologi seperti Electronic Know Your Customer (e-KYC) yang diperkuat dengan kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) dan credit scoring.
Tujuannya, untuk memungkinkan proses profiling calon nasabah yang lebih cepat, akurat, dan komprehensif.
"Untuk tingkat kedua prinsip tetap kita jalankan, seperti yang saya sudah beritahu, e-KYC dan credit scoring. Jadi dua hal itu," tegas dia.
Untuk strategi ke depan, dia menjelaskan, AdaKami akan terus berupaya untuk memenuhi regulasi yang berlaku dalam pelaksanaan operasional.
Salah satunya adalah tingkat keberhasilan bayar yang harus berada di atas ambang batas 95% yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Asal tahu saja, sepanjang periode Januari hingga Maret 2025 atau pada kuartal I/2025, AdaKami berhasil mencatatkan tingkat keberhasilan bayar sebesar 99,82%.
Selain memenuhi regulasi, Adelheid juga menekankan untuk lebih menggencarkan edukasi kepada masyarakat Indonesia, baik secara online maupun offline.
Baca Juga: Manfaatkan Teknologi, Kredit Macet AdaKami Terjaga Di 0,21%
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan (SNLIK) pada tahun 2024 yang dilakukan OJK, mencatat indeks inklusi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 75,02%, sedangkan indeks literasi keuangan masih berada di angka 65,43%.
"Yang paling penting adalah bagaimana edukasi tersebut sampai ke masyarakat Indonesia. Karena kalau di Indonesia itu kan tingkat literasi keuangan yang harus selalu kita bentuk, kita bentuk, kita bentuk," pungkasnya.
Sebelumnya, Chief of Public Affairs AdaKami Karissa Sjawaldy melaporkan, AdaKami telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp3,94 triliun kepada hampir 1 juta borrower, atau tepatnya 955.400 pengguna aktif sepanjang Januari hingga Maret 2025.