21 Januari 2025
12:24 WIB
Inggris Kucurkan Hampir 500 Miliar Rupiah Bantu RI Bangun Infrastruktur Hijau
Menteri AHY sebutkan dana akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur hijau berkelanjutan di Papua, Maluku, dan timur Indonesia.
Editor: Rikando Somba
Ilustrasi pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur, pengaspalan jalan di Jalan TransPapua, Yalimo-Jayawijaya. ANTARA FOTO/Marius Frisson Yewun
JAKARTA - Indonesia akan peroleh dana sekitar Rp490,8 miliar dari pemerintah Inggris. Dana itu ditujukan untuk pembangunan proyek infrastruktur yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan, inovasi perkotaan, dan transisi energi yang adil.
Proyek tersebut juga akan menggandeng para pemangku kepentingan Indonesia dalam perencanaan perkotaan yang hijau dan tangguh-termasuk di ibu kota baru, Nusantara, dan di Semarang.
Menteri Inggris untuk Indo-Pasifik Catherine West mengatakan, Pemerintah Inggris mengatakan, melalui proyek tersebut, Inggris akan melibatkan banyak pelaku bisnis dari negara itu yang telah berhasil memajukan bisnis di bidang infrastruktur berkelanjutan, termasuk banyak bisnis yang dijalankan Inggris saat ini ke Tanah Air.
"Jadi, saya sangat gembira bahwa platform baru ini, yang dipimpin oleh Kedutaan Besar Inggris, akan menyalurkan dana program sebesar 24,5 juta pound," kata West dalam acara peluncuran proyek infrastruktur berkelanjutan Inggris-Indonesia bernama MELAJU, di Jakarta, Senin malam (21/01).
Di tengah upaya RI untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, dan upaya bersama untuk mengatasi tantangan perubahan iklim, West menilai sektor infrastruktur memiliki peran penting.
Dia menekankan, dana yang juga dalam bentuk proyek ini, akan meliputi peningkatan efisiensi energi sekaligus penyediaan sistem transportasi umum yang aman dan mudah diakses sehingga meningkatkan kualitas hidup penduduk di kota-kota di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Pemerintah Sebar 5.000 Unit Rumah di Daerah Rawan Bencana
Dana itu dijelaskannya, merupakan manifestasi kemitraan strategis Indonesia-Inggris yang disepakati antara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Prabowo Subianto di Inggris pada November lalu.
"Program kami juga membuka pendanaan penting untuk proyek-proyek baru seperti program Green Cities and Infrastructure, dan program Future Cities," tambahnya.

Memajukan Indonesia Timur
Kucuran dana ini juga ditanggapi oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dia mengatakan proyek MELAJU yang diinisiasi Pemerintah Inggris dan Indonesia adalah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
"MELAJU ini dari semangat kita ingin melakukan akselerasi, percepatan-percepatan yang diinisiasi oleh kedua negara yaitu Pemerintah United Kingdom, Inggris Raya, dan Pemerintah Indonesia dalam hal sustainable infrastructure atau infrastruktur yang berkelanjutan," kata Agus Harimurti atau yang akrab disapa AHY, usai peluncuran proyek tersebut di Jakarta, Senin.
Baca Juga: DPR Buka Ruang Pemerintah Beri Izin Tambang Ke Perguruan Tinggi Dan UKM
Dia menguraikan, proyek kerja sama Indonesia-Inggris tersebut dihadirkan guna semakin memperkuat hubungan kedua negara dalam menghadirkan solusi-solusi terkait infrastruktur di berbagai daerah, sehingga konektivitas di seluruh wilayah Indonesia dapat semakin terbangun dan pada akhirnya mendorong perekonomian yang berkeadilan dan merata.
"Kita ingin wilayah Timur Indonesia termasuk Papua, Maluku, itu juga semakin baik infrastrukturnya sehingga masyarakatnya juga bisa memiliki kesejahteraan yang lebih baik," katanya.
Sementara itu, selain untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan merata, AHY juga menggarisbawahi pentingnya upaya mengatasi tantangan lingkungan yang muncul seiring dengan pertumbuhan yang pesat. "Untuk itu, solusinya terletak pada pemanfaatan inovasi untuk menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab terhadap lingkungan," ujarnya, dikutip dari Antara.
Dia menekankan, dengan berfokus pada desain perkotaan yang berkelanjutan, infrastruktur hijau, dan transisi energi yang adil, MELAJU selaras sempurna dengan prioritas Indonesia.
Selain dihadiri oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia, peluncuran proyek tersebut juga dipimpin oleh Menteri Inggris untuk Indo-Pasifik Catherine West dan Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono.