c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

05 Maret 2024

20:34 WIB

Industri TPT Pamerkan Produk Sustainable di Indo Intertex 2024

Indo Intertex 2024 yang mengusung kampanye sustainability akan menjadi wadah B2B untuk menghubungkan para pelaku industri tekstil dan garmen internasional kepada para buyer.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Industri TPT Pamerkan Produk Sustainable di Indo Intertex 2024
Industri TPT Pamerkan Produk Sustainable di Indo Intertex 2024
Konferensi Pers Indo Intertex 2024, Selasa (5/3). Validnews/Aurora K M Simanjuntak

JAKARTA - Indonesia akan menggelar Indo Intertex 2024, pameran mesin tekstil dan garmen sebagai wadah business to business (B2B) yang akan menghadirkan lebih dari 600 perusahaan tekstil dan produk tekstil (TPT) dari 16 negara.

Direktur Utama Peraga Expo Paul Kingsen mengatakan ajang internasional itu akan menampilkan produk hulu ke hilir industri tekstil dan garmen. Nantinya, akan ada teknologi dan inovasi terbaru dari mesin tekstil, garmen dan digital printing.

Selain itu, teknologi dan inovasi bahan baku, teknologi digitalisasi, kimia tekstil, pewarna tekstil, aksesoris, hingga produk tekstil lainnya. Pameran akan diselenggarakan di Jiexpo Kemayoran Jakarta dengan luas area 35.000 meter persegi.

"Tahun ini, teknologi yang akan dikenalkan adalah teknologi yang masif mendukung konsep sustainable fashion, energi efisiensi, dan digitalisasi," ujarnya dalam Konpers di Jakarta, Selasa (5/3).

Karena mengusung tema sustainability, Paul menyampaikan hampir semua exhibitor dalam pameran Indo Intertex 2024 akan memaparkan sekaligus memamerkan sustainable products dan beberapa permesinan tekstil dan garmen.

Ia menambahkan pihaknya menargetkan sedikitnya 15.000 pengunjung yang meramaikan Indo Intertex 2024. Karena ini pameran business to business (B2B), ia mengatakan pengunjung banyak berasal dari kalangan pebisnis profesional.

"Untuk target pengunjung tahun ini kami targetkan kurang lebih 15.000 (orang), terdiri dari pebisnis profesional dan pelajar," kata Paul.

Ia pun menegaskan pameran ini tidak dipungut biaya alias gratis. Para pengunjung yang hendak menghadiri Indo Intertex 2024 hanya perlu registrasi secara online, lalu hadir di Jiexpo saat pameran digelar 4 hari, yakni pada 20-23 Maret 2024.

"Terakhir, saya ingin tekankan pentingnya support pemerintah terhadap sektor manufaktur, termasuk kami sebagai fasilitator antara exhibitor dan buyer serta pelaku bisnis, dan pentingnya kolaborasi stakeholder untuk sama-sama memajukan sektor manufaktur tekstil di Indonesia," tutur Paul.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Saatratmaja mengatakan negara lain banyak melirik Indonesia lantaran pasarnya bagus untuk penyerapan produk tekstil dan garmen. Namun ia menegaskan agar RI tidak hanya menjadi pasar saja.

Menurutnya, Indonesia perlu menjadi produsen tekstil dan garmen. Jika makin banyak produsen, makin banyak pula lapangan pekerjaan terbuka bagi sumber daya manusia (SDM) lokal. Menurutnya, hal ini perlu menjadi perhatian karena turut menggerakkan roda perekonomian nasional.

"Indonesia jangan jadi market saja, karena rakyat Indonesia perlu lapangan kerja. Kalau Indonesia market saja, PHK itu pasti terjadi kembali, daya beli akan turun," ucap Jemmy.

Pasar itu berkaitan dengan kegiatan importasi produk. Ketum API menuturkan saat ini pemerintah sudah mengatur tata niaga impor melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 36/2023. Regulasi itu bertujuan memperkuat efektivitas pengendalian impor.

"Masalah impor memang Indonesia dijadikan market, tapi ada Permendag 36/2023 yang akan berlaku 10 Maret 2024, kita harap untuk HS TPT (harmonized system TPT) ini yang terbaik," ungkap Jemmy. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar