c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

02 Juni 2025

15:59 WIB

Industri Pengolahan Dominan, Nonmigas Dongkrak Ekspor RI April 2025

Industri pengolahan mendominasi total nilai ekspor Indonesia periode April 2025. Komoditas pendorong mencakup logam dasar bukan besi, peralatan listrik lain, hingga mentega, lemak, dan minyak kakao.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p>Industri Pengolahan Dominan, Nonmigas Dongkrak Ekspor RI April 2025</p>
<p>Industri Pengolahan Dominan, Nonmigas Dongkrak Ekspor RI April 2025</p>

Pekerja membongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas (TPK) Pelabuhan Batu Ampar Batam, Kepulauan Riau, Senin (28/4/2025). Antara Foto/Teguh Prihatna

JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan, kenaikan ekspor Indonesia pada April 2025 terjadi sebesar 5,76% (yoy), naik dari sebesar US$19,61 miliar menjadi US$20,74 miliar April 2025. Kenaikan nilai ekspor ini berasal dari kenaikan nilai ekspor nonmigas sebesar 7,17% (yoy), dari US$18,26 miliar menjadi US$19,57 miliar.

Sementara untuk ekspor migas April 2025 tercatat mengalami penurunan 13,38% (yoy), merosot dari senilai US$1,35 miliar menjadi hanya US$1,17 miliar.

Secara rinci, kenaikan ekspor nonmigas tersebut disumbang dari naiknya ekspor sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang naik 59,76% (yoy), naik dari US$0,30 miliar menjadi US$0,48 miliar. Begitu pun kenaikan pada sektor industri pengolahan yang naik 13,93% (yoy), dari US$14 miliar menjadi US$15,95 miliar.

“Nilai ekspor industri pengolahan naik 13,93% (yoy) pada April 2025, dengan andil peningkatan sebesar 9,94%,” kata Pudji dalam Rilis BPS 'Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia April 2025', Jakarta, Senin (2/6).

Baca Juga: Sentuh US$87,36 M, Ekspor Indonesia Januari-April 2025 Naik 6,65% Dari Tahun Lalu

Berbeda dari kedua sektor tersebut, sektor pertambangan justru anjlok sebesar 20,68% (yoy), dari US$3,97 miliar menjadi US$3,15 miliar.

Pudji menjelaskan, kenaikan ekspor nonmigas sektor industri pengolahan terjadi lantaran nilai ekspor logam dasar bukan besi, peralatan listrik lainnya, kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, semikonduktor dan elektronik lainnya, serta mentega, lemak, dan minyak kakao.

Dia menambahkan, untuk kinerja ekspor komoditas nonmigas unggulan, pada besi dan baja serta CPO dan turunannya mengalami kenaikan. Sedangkan untuk komoditas batu bara mengalami penurunan sepanjang Januari-April 2025 jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

“Total ketiganya memberikan share sekitar 29,10% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Januari-April 2025,” lanjut Pudji.

Pada komoditas besi dan baja, tercatat mengalami kenaikan 6,62% (yoy) secara kumulatif, dari US$8,26 miliar menjadi US$8,81 miliar dan berkontribusi pada total ekspor nonmigas sebesar 10,67%. Pada komoditas CPO dan turunannya naik 20% (yoy), dari US$5,87 miliar menjadi US$7,05 miliar dan berkontribusi sebesar 8,54%. 

Baca Juga: Indef: Hadapi Perang Dagang, RI Perlu Diversifikasi Pasar Ekspor Halal

Sementara untuk komoditas unggulan batu bara anjlok 19,74% (yoy), dari US$10,18 miliar menjadi hanya US$8,17 miliar. Nilai tersebut berkontribusi sebesar 9,89% dari total ekspor nonmigas.

Tujuan Ekspor Nonmigas
Lebih lanjut, Pudji mengungkapkan, tiga negara yang menjadi negara dan kawasan utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia periode Januari-April 2025. Pertama, China yang nilainya mencapai US$18,87 miliar atau 22,86% dari total ekspor nonmigas. 

Komoditas yang mendominasi ekspor ke Negeri Tirai Bambu, antara lain, besi dan baja (HS 72) senilai US$5,86 miliar (31,04%), bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$3,02 miliar (15,99%), dan nikel dan barang daripadanya (HS 75) senilai US$2,13 miliar (11,30%).

Kedua, menuju ke Amerika Serikat (AS) dengan total nilai US$9,38 miliar atau total kontribusi sebesar 11,36%. Ekspor ke negeri ini terdiri dari mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) senilai US$1,60 miliar (17,02%), alas kaki (HS 64) senilai US$50,85 miliar (9,09%), dan pakaian serta aksesoris (rajutan) (HS 61) senilai US$0,80 miliar (8,55%).

Ketiga, ekspor nonmigas periode Januari-April 2025 menuju India senilai US$5,59 miliar atau setara 6,77%. Ekspor ke Negeri Bollywood ini didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$2,04 miliar (36,53%), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) senilai US$0,81 miliar (14,46%), dan komoditas besi dan baja (HS 72) senilai US$0,42 miliar (7,57%).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar