c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

20 Juni 2025

16:29 WIB

Industri Mainan Di Kendal Ekspor Senilai Rp11 Miliar Ke AS

PT Royal Regent Indonesia, industri mainan yang berlokasi di Kendal mengekspor kursi mainan anak, baju boneka, hingga traktor mainan sebanyak enam kontainer,   

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

<p id="isPasted">Industri Mainan Di Kendal Ekspor Senilai Rp11 Miliar Ke AS</p>
<p id="isPasted">Industri Mainan Di Kendal Ekspor Senilai Rp11 Miliar Ke AS</p>

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau proses produksi mainan anak PT Royal Regent Indonesia (RRI) di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah, Kamis (19/6). Sumber: Kemenperin

JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengapresiasi PT Royal Regent Indonesia yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah yang berhasil menembus ekspor ke Amerika Serikat. Perusahaan yang mulai beroperasi secara penuh pada November 2023 ini mengekspor kursi mainan anak, baju boneka, hingga traktor mainan sebanyak enam kontainer senilai US$688.662 atau setara dengan Rp11 miliar.

“Hal ini mengindikasikan masih besarnya peluang ekspor Indonesia untuk penetrasi ke pasar domestik Amerika Serikat,” kata Agus dalam pernyataan resmi, Jumat (20/6).

Sebagai informasi, perusahaan yang baru beroperasi secara penuh pada November 2023 ini, merupakan bagian dari Walden Toys Group Hong Kong. Selain ke pasar AS, perusahaan dengan kapasitas produksi total sebesar 850.000 buah per bulan ini, telah mengekspor ke berbagai negara lain seperti, Kanada, Jepang, dan Eropa.

Sejak perusahaan beroperasi hingga kini, total nilai ekspor yang dicatat PT RRI sebesar US$28 juta. Pada musim puncak, perusahaan mampu mempekerjakan karyawan hingga 1.700 orang.

“Langkah ini merupakan rangkaian dari kegiatan ekspor dari PT Royal Regent Indonesia sebagai tahapan penetrasi produk industri mainan anak nasional ke pasar internasional. Kami optimis produk mainan anak nasional dapat terus bersaing di pasar negara lain dengan pemenuhan standar yang aman bagi anak-anak,” ucap Menperin.

Baca Juga: Tembus US$383 Juta, Ekspor Mainan Indonesia Laku Di Global

Sejak beroperasi, PT RRI telah mampu memasok produk mainan untuk Target, Disney, dan Walmart. Produk-produknya pun telah memenuhi standar vendor global dan mengantongi sertifikasi internasional.

Menperin mengungkapkan, kinerja sektor industri mainan anak nasional mencatatkan surplus net ekspor dalam lima tahun terakhir dengan nilai ekspor pada tahun 2024 mencapai US$610 miliar, meningkat 13,8% jika dibandingkan pada tahun 2023. Adapun negara tujuan utamanya adalah Amerika Serikat lantaran termasuk dalam rantai pasok global.

“Negara tujuan ekspor terbesar untuk industri mainan anak nasional yaitu ke Amerika Serikat sebesar 48% dari total ekspor mainan anak Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan tujuan ke Inggris, Singapura, China, dan Jerman,” ujarnya.

Jika ditilik lebih dalam, pada tahun 2024, produk mainan anak buatan Indonesia berkontribusi sebesar 2% atau senilai US$ 289 juta dari total impor produk mainan Amerika Serikat dari dunia.

Jenis produk mainan anak nasional yang menjadi unggulan ekspor ke Amerika Serikat antara lain boneka, stuffed toys, mainan lainnya, mainan skala/model, dan mainan blok set.

“Kami berharap industri mainan anak nasional semakin berdaya saing, memperluas ekspansi ke berbagai kawasan, serta dapat berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata Menperin.

Pertumbuhan Industri Mainan Anak
Dilihat dari peringkat negara berdasarkan kontribusi ekspor industri mainan anaknya ke dunia, Indonesia sebetulnya memiliki pangsa pasar ekspor industri mainan sebesar 0,48% atau menduduki peringkat ke-22 dari 195 negara.

Sebagai sektor padat karya dan berorientasi ekspor, industri mainan anak nasional telah menyerap lebih dari 37 ribu tenaga kerja dengan jumlah total industri sebanyak 204 unit usaha pada tahun 2024. Usaha ini terdiri atas 124 industri besar dan sedang, 80 industri kecil, serta 10 sentra IKM mainan anak.

“Sentra IKM mainan anak ini tersebar. Di Jawa Tengah terdapat 4 sentra, 1 sentra di Jawa Timur, dan 5 sentra di Jawa Barat,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita.

Pertumbuhan sentra IKM mainan anak nasional, sekaligus moncernya ekspor industri mainan anak nasional selama beberapa tahun terakhir tersebut, disebutnya semakin memperkuat kinerja sektor industri manufaktur Indonesia secara keseluruhan.

Sektor manufaktur Indonesia menunjukkan kinerja baik dengan Manufacturing Value Added (MVA) pada tahun 2023 sebesar US$255,96 miliar berdasarkan data World Bank dan United Nations Statistics.

Baca Juga: Gara-gara Trump, Sri Mulyani: Harga Barbie-Hot Wheels Bisa Meroket

Nilai tersebut menempatkan Indonesia dalam 12 besar negara manufaktur dunia, serta yang terbesar ke-5 di Asia, di bawah China, Jepang, India, dan Korea Selatan.

“Di Asean, nilai MVA Indonesia tentunya menjadi yang tertinggi, jauh melampui nilai MVA negara-negara ASEAN termasuk Thailand dan Vietnam,” kata Reni.

Sementara itu, data PDB Kuartal I/2025 yang dirilis BPS menunjukkan sektor industri manufaktur berkontribusi 17,50% terhadap PDB. Capaian ini naik dibanding periode sama tahun 2024 sebesar 17,47%, serta lebih tinggi dari sumbangsih sepanjang tahun 2024 yang berada di angka 17,16%.

“Di samping itu, sektor manufaktur Indonesia juga tetap tercatat sebagai sektor utama penopang pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kinerja ekspor nasional,” kata dia.

Di lihat dari segi penyumbang ekspor terbesar nasional, nilai ekspor sektor industri manufaktur pada tahun 2024 mencapai US$196,5 miliar atau 74,25% dari total ekspor nasional.

Sedangkan pada Kuartal I/2025, sektor industri manufaktur memperoleh surplus perdagangan sebesar US$10,4 miliar, di mana nilai ekspor manufaktur tercatat sebesar US$52,9 miliar atau 79,4% dari total ekspor nasional.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar