c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

16 Maret 2023

15:43 WIB

Industri Furnitur Indonesia Catatkan Transaksi Rp13,1 M di Vietnam

Kementerian Perdagangan mencatat produk furnitur dan dekorasi rumah Indonesia berhasil mencatatkan transaksi US$853.520 atau senilai Rp13,1 miliar pada VIFA-Expo.

Penulis: Sakti Wibawa

Industri Furnitur Indonesia Catatkan Transaksi Rp13,1 M di Vietnam
Industri Furnitur Indonesia Catatkan Transaksi Rp13,1 M di Vietnam
Pavilion Indonesia di Saigon Exhibition and Convention Center (SECC), Ho Chi Minh City, Vietnam pada 8–11 Maret 2023. Foto: Kementerian Perdagangan

JAKARTA – Kementerian Perdagangan mencatat produk furnitur dan dekorasi rumah Indonesia berhasil mencatatkan transaksi US$853.520 atau senilai Rp13,1 miliar pada Vietnam International Furniture and Home Accessories Fair (VIFA-Expo) di Saigon Exhibition and Convention Center (SECC), Ho Chi Minh City, Vietnam.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi menjelaskan, Vietnam merupakan salah satu pengekspor utama produk furnitur, sehingga pembeli mancanegara telah menjadwalkan untuk hadir langsung. 

"Kesempatan ini dapat kita gunakan sebaik mungkin untuk memperkenalkan produk-produk potensial yang Indonesia miliki untuk menarik minat buyer, sehingga produk Indonesia semakin mendapatkan tempat spesial khususnya bagi negara importir utama produk furnitur," kata melalui keterangan resminya, Kamis (16/3).

Partisipasi Indonesia pada VIFA-Expo 2023 adalah upaya untuk menjaring lebih banyak pembeli produk furnitur dan dekorasi rumah Indonesia dari berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Pemerintah Patok Target Ekspor Furnitur US$5 Miliar Di 2024

Posisi Vietnam sebagai eksportir furnitur nomor empat di dunia setelah China, Jerman, dan Polandia menjadikan pameran ini sebagai salah satu pameran furnitur yang banyak dikunjungi pembeli mancanegara.

Berdasarkan data 2022, ekspor produk kayu Vietnam ke dunia mencapai 3,4 kali lipat ekspor Indonesia. 

Oleh karena itu, Indonesia perlu menangkap peluang untuk memasarkan produknya di negara-negara importir produk kayu Vietnam yang turut hadir pada VIFA- Expo 2023 ini.

"Momentum ini merupakan peluang untuk memanfaatkan pasar ekspor furnitur Vietnam yang besar, sehingga dapat kita gunakan juga untuk memperluas akses pasar ekspor produk furnitur Indonesia," ujar Didi.

VIFA-Expo merupakan pameran dagang terbesar sektor furnitur, dekorasi rumah, kerajinan tangan, hadiah dan suvenir, perangkat keras dan perlengkapan, kayu, serta mesin pertukangan di Asia Tenggara.

VIFA-Expo merupakan bagian dari rangkaian pameran furnitur internasional di kawasan Asia seperti IFEX 2023 di Indonesia, MIFF 2023 di Malaysia, dan CIFF 2023 di Tiongkok.

Pameran VIFA-Expo 2023 diikuti oleh 612 peserta dari 17 negara di dunia, yaitu Kamboja, China, Jerman, Denmark, Hong Kong, India, Indonesia, Irlandia, Jepang, Korea Selatan, Luksemburg, Malaysia, Belanda, Taiwan, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.

Pameran ini juga dihadiri lebih dari 15.500 pengunjung, antara lain dari Amerika Serikat, Kanada, Belanda, Jerman, Prancis, Jepang, China, India, Inggris, Australia, Korea, dan Singapura.

Total perdagangan Indonesia-Vietnam tumbuh rata-rata 11% per tahun dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yaitu periode 2018-2022. Pada 2022, total perdagangan kedua negara mencapai US$13,1 miliar. Neraca perdagangan nonmigas Indonesia terhadap Vietnam juga mencatat surplus senilai US$3,46 miliar.

Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Vietnam antara lain batu bara, besi dan baja, kendaraan bermotor, minyak nabati, dan logam dasar. 

Sementara itu, lima produk impor terbesar Indonesia dari Vietnam adalah besi dan baja, produk komputer, tekstil dan produk tekstil, plastik, dan bahan pendukung tekstil.

"Kementerian Perdagangan akan terus mendukung promosi produk kayu olahan yang berdaya saing melalui inovasi, pengutamaan sertifikasi keberlanjutan, dan high on carbon capture untuk mewujudkan global awareness Indonesia sebagai 'World Resource for Sustainable Wood Product'," kata Didi.

Baca Juga: MenkopUKM: Industri Furnitur Harus Kuasai Pasar Domestik Dan Global

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag memfasilitasi enam pelaku usaha yang tergabung dalam program Aku Siap Ekspor (ASE) untuk berpartisipasi di Paviliun Indonesia pada VIFA- Expo 2023 tersebut.

Keenam perusahaan hasil program ASE yang mengisi Paviliun Indonesia adalah PT Abbacraft Multi Kreasi, CV Artisan Vii, CV Fokus Gallery, CV Haradeco, PT Ocean Centra Furnindo, dan PT WallArtKu Anugerah Kreatif.

Selain itu, juga terdapat beberapa perusahaan Indonesia yang berpartisipasi secara mandiri di luar Paviliun Indonesia, yaitu PT Sinar Kontinental, PT Gatra Mapan, Memory, dan PT Ocean Centra Furnindo.

Aku Siap Ekspor (ASE) merupakan program baru sebagai bentuk akselerasi ekspor untuk produk dekorasi rumah dan furnitur kecil hasil kerja sama Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan (HIMKI), serta Business and Export Development Organization (BEDO).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar