24 Oktober 2025
14:33 WIB
Indonesia–Brasil Perkuat Kemitraan Ekonomi Melalui Investasi Dan Ketahanan Pangan
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut Indonesia dan Brasil terus memperkuat kemitraan ekonomi strategis melalui kerja sama untuk ketahanan pangan nasional.
Penulis: Erlinda Puspita
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman saat ditemui wartawan usai acara Townhall Meeting Satu Tah un Kemenko Pangan : Setahun Bekerja, Pangan Swasembada, Negara Berdaya, di Ballroom Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (21/10). ValidNewsID/Erlinda PW
JAKARTA - Indonesia terus memperkuat hubungan strategis dengan Brasil melalui kolaborasi ekonomi, perdagangan, riset energi, statistik, hingga pengembangan sektor pertanian. Hal ini terus dilakukan bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva ke Indonesia pada Kamis (23/10) lalu.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut, kerja sama Indonesia dengan Brasil telah lama terjalin dan saat ini memasuki fase realisasi. Ia menilai, kedua negara terutama di sektor pertanian memiliki keunggulan dalam komoditas tropis seperti misalnya Indonesia unggul kelapa sawit, kopi, kakao, dan kelapa.
Baca Juga: Danantara Buka Pintu Investor Brasil Garap EBT dan Mineral RI
"Kami kan sudah tiga kali ketemu ke Menteri Pertanian Brasil. Kami dua kali kunjungan ke Brasil. Menteri Brasil tiga kali kunjung ke Indonesia. Yang kita bahas adalah bagaimana saling menguntungkan. Yang pertama, yang surplus di Indonesia CPO. Kopi, kakao, yang kita ekspor ke sana. Ada kelapa," kata Amran dalam keterangan resmi, Jumat (24/10).
Sementara Brasil memiliki keunggulan di sektor pertanian dan perkebunan untuk komoditas sapi, daging, dan gandum. Komoditas ini akan dikembangkan di Indonesia melalui skema investasi.
Amran menjelaskan, kemitraan Indonesia dan Brasil merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Presiden Prabowo sebelumnya telah menegaskan bahwa kemandirian pangan merupakan salah satu pilar utama pembangunan ekonomi Indonesia.
Oleh karena itu, dia berasumsi bahwa kerja sama dengan negara yang berhasil menjadikan pertanian sebagai kekuatan ekonomi seperti Brasil menjadi wujud nyata arah kebijakan tersebut.
“Presiden selalu menekankan bahwa kedaulatan pangan tidak bisa ditawar. Karena itu, setiap kerja sama harus memberi manfaat langsung bagi peningkatan produksi dan kesejahteraan petani kita,” tutur Amran.
Sebelum pertemuan tingkat tinggi pada Kamis (23/10) kemarin, diketahui kedua negara telah menandatangani beberapa nota kesepahaman penting di sektor pertanian.
Baca Juga: Tiru Brasil, Prabowo Targetkan 10 Tahun ke Depan RI Capai 100% Energi Terbarukan
Beberapa Amran uraikan secara rinci, pertama pada 30 Oktober 2023, Indonesia mengajak Brasil untuk berinvestasi dan melakukan transfer teknologi di sektor gula, dengan tujuan mempercepat target swasembada gula nasional. Upaya ini disambut positif oleh pemerintah Brasil yang dikenal memiliki sistem industri gula modern dan efisien.
Kemudian kedua pada 12 September 2024, Indonesia dan Brasil melakukan kerja sama investasi pengembangan 100 ribu ekor ternak sapi perah tropis asal Brasil yang akan dilaksanakan di Indonesia dalam mendukung peningkatan produksi susu dalam negeri. Investasi ini diperkirakan mencapai Rp4,5 triliun.
"Kerja sama Indonesia dan Brasil kali ini tidak hanya mempererat hubungan ekonomi antar dua negara di belahan dunia berbeda, tetapi juga menjadi simbol solidaritas antara sesama kekuatan agraris global. Melalui kolaborasi yang saling menguntungkan, Indonesia menegaskan komitmennya untuk membangun sektor pertanian yang berdaulat, modern, dan berdaya saing di tingkat internasional," tutup Amran.