c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

18 September 2025

11:45 WIB

Indonesia-Rusia Perkuat Kerja Sama, Finalisasi MoU Industri

Indonesia-Rusia memperkuat kerja sama strategis dengan memfinalisasi MoU industri perkapalan, serta rencana investasi pembangkit listrik tenaga nuklir, hingga jaringan rel kereta api di Nusantara.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

Editor: Khairul Kahfi

<p>Indonesia-Rusia Perkuat Kerja Sama, Finalisasi MoU Industri</p>
<p>Indonesia-Rusia Perkuat Kerja Sama, Finalisasi MoU Industri</p>

Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Aleksei Vladimirovich Gruzdev berjabat tangan dengan Wamenperin RI Faisol Riza di agenda BRICS Forum on Partnership on New Industrial Revolution (PartNIR) 2025 di Xiamen, China. Dok Kemenperin

JAKARTA - Indonesia dan Rusia terus memperkuat kerja sama strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara meliputi bidang politik, ekonomi, industri, serta sosial budaya. Adapun hal ini dibahas langsung oleh Wamenperin RI Faisol Riza dengan Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Aleksei Vladimirovich Gruzdev.

Hal ini mencuat dalam agenda BRICS Forum on Partnership on New Industrial Revolution (PartNIR) 2025 di Xiamen, China pada 15-17 September 2025. Salah satu agenda utamanya finalisasi sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang telah disepakati kedua negara pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, termasuk industri perkapalan.

Selain itu, keduanya juga membahas rencana investasi yang dapat dikembangkan lebih lanjut di bidang infrastruktur untuk mendukung sektor industri, di antaranya nuclear powerplant, jaringan rel kereta api di Nusantara, dan produksi gas untuk industri. 

“Lebih lanjut, dalam diskusi turut dibahas potensi kerja sama di bidang industri aluminium dan pengembangan Kawasan Industri. Kolaborasi yang lebih luas, tidak hanya untuk penguatan kapasitas industri nasional, tetapi juga mendukung pengembangan ekosistem industri global yang inklusif,” ungkapnya melalui keterangan resmi, Jakarta, Kamis (18/9).

Baca Juga: Rusia Perlu Tenaga Kerja Terampil, Peluang Ekspor Jasa Terbuka

Selanjutnya, Indonesia juga membahas peluang peningkatan kerja sama sektor industri pupuk, karena Rusia melalui perusahaan-perusahaan besar seperti Uralchem, Uralkali, dan PhosAgro berkomitmen meningkatkan pasokan pupuk ke Indonesia. 

“Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus menopang produktivitas sektor pertanian nasional,” ujarnya.

Indonesia mendukung kemitraan dengan Rusia di bidang farmasi dan peralatan medis, terutama transfer teknologi dan pembentukan joint venture

Menurutnya, kerja sama ini strategis memperkuat kapasitas industri dalam negeri, memperkenalkan produk inovatif, serta mendorong investasi yang bermanfaat bagi kedua negara.

Untuk itu, Indonesia menyampaikan kesiapan untuk menjadi Partner Country pada INNOPROM 2026 di Rusia. Langkah ini sebagai bagian dari strategi transformasi industri nasional menuju basis industri berteknologi tinggi, berdaya saing global, dan berorientasi ekspor. 

“Pemerintah (Indonesia) akan menyampaikan secara resmi dan melakukan koordinasi dengan Rusia dalam persiapan menuju  pelaksanaan INOPROM 2026,” lanjut Faisol.

Baca Juga: Hasil Kunjungan Probowo, RI-Rusia Perkuat Kerja Sama Strategis Berbagai Bidang

Indonesia juga menyambut baik minat perusahaan-perusahaan Rusia untuk mengeksplorasi peluang di sektor metalurgi, termasuk mendorong transfer teknologi yang berorientasi keberlanjutan di Indonesia.

Faisol menambahkan, industri galangan kapal juga menjadi salah satu fokus penting, Indonesia terbuka terhadap berbagai bentuk kemitraan yang berkontribusi pada kemajuan industri perkapalan nasional. Di sisi lain, Indonesia dan Rusia juga menjajaki kerja sama di bidang krisotil.

Hubungan Diplomatik dan Ekonomi RI-Rusia
Sementara Dirjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Tri Supondy mengatakan, hubungan Indonesia dan Rusia memiliki sejarah panjang. Kedua negara telah menjalin banyak kerja sama bilateral maupun multilateral, termasuk bidang industri.

“Pada tahun 2025 ini, memasuki perjalanan 75 tahun hubungan diplomatik yang memiliki historis sangat panjang. Saya berharap Indonesia dan Rusia dapat memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, terutama di sektor industri,” imbuh Tri.

Dia menyampaikan, bagi Indonesia Forum BRICS sama pentingnya dengan forum internasional lainnya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperkuat perekonomian nasional.

“Kami sangat menghargai dukungan Pemerintah Rusia terhadap keanggotaan Indonesia di BRICS, dan akan sangat tertarik untuk mendengar pandangan tentang arah masa depan kerja sama industri dalam kerangka BRICS,” ucapnya.

Baca Juga: Indonesia Bawa Isu Berkelanjutan Di BRICS+ Fashion Summit Moscow

Untuk diketahui, secara ekonomi hubungan Indonesia-Rusia menunjukkan tren positif. Total perdagangan bilateral nonmigas Indonesia dengan Rusia pada 2024 mencapai US$3,3 miliar, meningkat sebesar 13,38% sejak tahun 2020. 

Dari angka tersebut, nilai ekspor Indonesia ke Rusia tercatat US$3,3 miliar pada 2024, dengan produk unggulan berupa karet dan turunannya, kopi, cokelat, teh, alas kaki, komponen elektronik, serta produk kimia dan turunannya. 

Selain itu, total investasi Rusia di Indonesia pada 2024 juga mencapai US$262,7 juta. Peningkatan ini menunjukkan peran Rusia sebagai salah satu negara investor penting di Indonesia, mencerminkan potensi besar untuk pengembangan investasi lebih lanjut di masa depan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar