21 Mei 2021
11:45 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Nadya Kurnia
BATANG – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengapresiasi penuh komitmen KCC Glass Corporation dalam merealisasikan rencana investasinya.
Realisasi ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dan KCC yang ditandatangani pada November 2020 di Seoul, Korsel.
KCC adalah produsen kaca asal Korea Selatan yang akan menempati lahan seluas 49 hektare di KIT Batang, dengan nilai investasi sebesar US$350 juta atau setara Rp5 triliun. Pabrik ini akan menjadi perusahaan kaca terbesar di Asia Tenggara.
“Kami apresiasi keseriusan KCC dan beberapa pihak Indonesia seperti Kementerian BUMN, Kementerian Investasi, Bupati Batang dan KIT Batang yang telah membantu proses ini. Investasi KCC Batang ini menunjukkan sebuah kerja yang luar biasa dari tim,” ucapnya dalam siaran pers kegiatan groundbreaking PT KCC Glass Indonesia, Jakarta, Kamis (20/5).
Sejak KIT Batang diluncurkan 30 Juni 2020, PT KCC Glass Indonesia menjadi tenant pertama yang melakukan groundbreaking di kawasan industri kerja sama pemerintah dan BUMN ini. Bahlil menjamin komitmen pemerintah untuk mengawal investasi asalkan perusahaan juga memegang kesepakatan kolaborasi.
“Khusus kepada KCC, pemerintah akan menjamin memberikan insentif dari awal. Satu permintaan saya, libatkan pengusaha nasional dan Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Batang,” ujar Bahlil.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengapresiasi kehadiran KCC di Jawa Tengah. Dirinya berjanji akan melayani investasi pertama ini dengan baik.
"Kami juga sudah bicara dengan Kementerian BUMN bahwa dari yang pertama ini, kita akan langsung untuk melakukan akselerasi pada investasi berikutnya yang akan muncul, baik di Batang maupun tempat lain di Jawa Tengah,” tegas Ganjar.
Komitmen Perusahaan
CEO KCC Glass Indonesia Nae-Hoan Kim menyampaikan, dukungan pemerintah memberikan keyakinan perusahaan dalam melakukan investasi di Indonesia.
Pihaknya juga bersemangat untuk membangun pabrik luar negeri pertamanya di Indonesia. Adapun tahap konstruksi KCC rencananya selesai pada 2023 dan akan mulai beroperasi 2024.
"Melalui ini, KCC glass akan menciptakan lapangan kerja lokal bagi sekitar 1.300 tenaga kerja. Sambil bekerja sama dengan perusahaan Indonesia di berbagai sektor seperti bahan baku logistik produk, bahan produksi, dan konsumsi berkontribusi pada vitalisasi ekonomi lokal,” ucap Kim.
Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Taesung mengucapkan selamat atas terwujudnya investasi dari KCC Glass Corporation. Investasi dari KCC Glass akan berkontribusi besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
Dirinya memaknai investasi ini dalam tiga arti penting. Pertama, bagi KCC Glass investasi ini sangat penting dan strategis dengan menjadikan KIT Batang sebagai basis produksi kaca di Asia Tenggara.
"Kedua, Jawa Tengah akan menyongsong transformasi ke arah padat teknologi dari padat karya. Ketiga, bagi kedua negara di kawasan Batang akan menjadi pusat pembangunan ekosistem mobil listrik, hal ini akan mendorong investasi baterai ke depannya,” kata Duta Besar Park.
Di Korea Selatan, KCC Glass memiliki dua pabrik untuk produksi kaca yang berlokasi di Yeoju dan Jeonui. Dalam catatan Kementerian Investasi/BKPM, Korea Selatan berada pada peringkat 3 negara asal realisasi investasi kuartal I/2021 dengan total nilai investasi US$851,1 juta yang berasal dari 1.220 proyek.