c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

24 Februari 2022

12:40 WIB

Indonesia-Inggris Komitmen Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Hal itu tertuang dalam pertemuan pertama JETCO, peningkatan hubungan perdagangan pascapandemi terus disorot.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Indonesia-Inggris Komitmen Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan
Indonesia-Inggris Komitmen Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

JAKARTA – Indonesia dan Inggris jalani pertemuan pertama Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (Joint Economic and Trade Committee/JETCO). Pertemuan ini merupakan bentuk komitmen kedua negara dalam meningkatkan kerja sama, khususnya di bidang perdagangan. 

Pertemuan ini dipimpin oleh Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dan Secretary of State for International Trade of the United Kingdom Anne-Marie Trevelyan. 

Informasi saja, pertemuan ini juga menandai lawatan pertama Sekretaris Trevelyan ke Indonesia setelah dilantik pada 15 September 2021. 

“Kunjungan ini mencerminkan komitmen Indonesia dan Inggris, untuk meningkatkan hubungan perdagangan yang lebih kuat pascapandemi covid-19, serta menggali potensi kerja sama kedua negara,” ujar Mendag Lutfi di Jakarta, Rabu (23/2).  

JETCO merupakan forum dialog tingkat menteri antara Indonesia dan Inggris, untuk mendorong hubungan perdagangan dan investasi kedua negara melalui peningkatan kerja sama. 

JETCO dibentuk melalui nota kesepahaman yang ditandatangani kedua Menteri pada April 2021 sebagai tindak lanjut rekomendasi Joint Trade Review (JTR) Indonesia-Inggris.

Pada pertemuan pertama, kedua negara membentuk dua kelompok kerja sektoral, yakni Sectoral Working Group on Food, Beverages, and Agriculture; serta Sectoral Working Group on Renewable Energy and Green Growth. 

Delegasi Indonesia di Sectoral Working Group on Food, Beverages, and Agriculture akan dipimpin oleh Kementan. 

Sementara delegasi untuk Sectoral Working Group on Renewable Energy and Green Growth akan dipimpin Kementerian ESDM. 

Selain kedua kementerian tersebut, beberapa kementerian dan lembaga terkait lainnya juga turut diundang dan hadir pada pertemuan pertama JETCO. Di antaranya Kementerian Luar Negeri, Kemenperin, Kementerian Investasi, BPOM, dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal. 

“Pembentukan dua kelompok kerja sektoral tersebut merupakan langkah awal setelah kedua negara mengidentifikasi sektor-sektor potensial untuk dikerjasamakan," terang Lutfi. 

Mendag berharap, setelah pertemuan ini, kedua kelompok kerja sektoral yang sudah dibentuk tersebut dapat segera bertemu, dan mendiskusikan peluang kerja sama yang konkret. 

Sementara itu, Sekretaris Trevelyan mengungkapkan, kerja sama Indonesia dan Inggris memiliki peluang besar untuk terus dikembangkan, terutama dalam bidang perdagangan dan investasi. 

Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan hubungan perdagangan, khususnya bidang energi bersih dan terbarukan. Inggris menilai, Indonesia memiliki potensi energi yang sangat besar dan dipercaya menjadi negara adidaya untuk energi bersih dan terbarukan. 

"Untuk itu, Inggris siap membantu dalam bidang tersebut dengan membawa teknologi Inovatif. Pemerintah Inggris mendukung penuh upaya Indonesia mewujudkan potensi tersebut, dan siap berkolaborasi untuk mewujudkan semua komitmen,” terang Trevelyan.

Dirinya juga menyampaikan, kerja sama untuk produk makanan dan minuman, serta komoditas pertanian juga memiliki peluang untuk terus ditingkatkan. 

“Kami ingin bekerja sama untuk mengidentifikasi hambatan pasar, sehingga dapat meningkatkan perdagangan dan kemitraan kedua negara,” imbuhnya.

Sebelum pertemuan JETCO, Mendag Lutfi dan Sekretaris Trevelyan melakukan pertemuan bilateral membahas isu-isu perdagangan kedua negara. Termasuk, visi hubungan perdagangan bilateral dalam jangka panjang.

Perdagangan Indonesia-Inggris
Total perdagangan Indonesia-Inggris pada 2021 tercatat sebesar US$2,6 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Inggris tercatat sebesar US$1,5 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Inggris sebesar US$1,1 miliar. 

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Inggris pada 2021 adalah produk pertukangan dan bahan bangunan rumah dari kayu; alas kaki dengan sol karet, plastik, kulit, maupun kain; minyak kelapa sawit dan fraksinya; alas kaki dengan sol luar karet, plastik, kulit samak, atau kulit komposisi dengan bagian atas bahan tekstil; serta kayu lapis. 

Adapun, impor utama Indonesia dari Inggris di waktu bersamaan adalah kertas atau kertas karton yang dipulihkan; sisa dan skrap fero dari besi dan baja; obat-obatan; perangkat listrik untuk jaringan telepon; dan keran, klep, katup dan peralatan semacam itu untuk pipa.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar