c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

19 Desember 2024

15:38 WIB

Indonesia Dinilai Berpotensi Jadi Pemain Utama Blockhain

Dengan langkah-langkah seperti insentif pajak dan penguatan regulasi, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam ekonomi digital berbasis blockchain

<p>Indonesia Dinilai Berpotensi Jadi Pemain Utama&nbsp;<em id="isPasted">Blockhain</em></p>
<p>Indonesia Dinilai Berpotensi Jadi Pemain Utama&nbsp;<em id="isPasted">Blockhain</em></p>

Ilustrasi - Pasar kripto dalam sistem blockchain. dok.Indodax

JAKARTA - Chief Marketing Office (CMO) Tokocrypto Wan Iqbal menyatakan, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam ekonomi digital berbasis blockhain. Hal ini berkat dukungan regulasi dan insentif pajak di industri kripto Indonesia.

“Pajak aset kripto memberikan dasar hukum yang lebih jelas bagi para pelaku industri, sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Dengan langkah-langkah seperti insentif pajak dan penguatan regulasi, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam ekonomi digital berbasis blockchain,” kata Iqbal yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Aset Kripto Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (19/12).

Untuk diketahui, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan total penerimaan pajak dari transaksi kripto telah mencapai Rp979,08 miliar hingga November 2024. 

Penerimaan ini berasal dari dua tahun sebelumnya, yakni Rp246,45 miliar pada tahun 2022 dan Rp220,83 miliar pada 2023. Memasuki tahun 2024, angka penerimaan melonjak tajam hingga mencapai Rp511,8 miliar.

Penerimaan pajak kripto terbagi dalam dua komponen utama. Pertama, Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 dari transaksi penjualan aset kripto di platform exchanger yang menyumbang Rp459,35 miliar. Kedua, Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri (PPN DN) dari transaksi pembelian aset kripto di exchanger yang menyumbang Rp519,73 miliar. 

Capaian penerimaan pajak dari kripto, imbuhnya, mencerminkan tren pertumbuhan konsisten, sejak pajak untuk transaksi aset digital tersebut diberlakukan. Hal ini menunjukkan perkembangan ekonomi digital yang terus meningkat pesat di Indonesia.

“Pemerintah memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat basis penerimaan negara demi mendukung pembangunan nasional. Inovasi dan perluasan basis pajak menjadi strategi penting dalam menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan pola transaksi masyarakat,” ungkap Iqbal.

Peningkatan Literasi
Sementara itu, Chief Operating Officer Upbit Indonesia Resna Raniadi menyatakan literasi pemain kripto di Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan. Saat ini, lebih dari 50% investor mulai memahami aset yang mereka beli.

Sebelumnya, para investor itu disebut bermain kripto hanya karena mengikuti tren (fear of missing out atau FOMO). "Dulu, harga Bitcoin naik sedikit, langsung beli, tetapi saat turun sedikit, investor langsung panik. Sekarang, kita melihat perubahan pola pikir, terutama pada market IDR yang tetap stabil meski pasar Bitcoin fluktuatif. Ini menunjukkan, investor sudah mulai memahami strategi diversifikasi aset,” ungkapnya.

Profil investor kripto di Indonesia juga semakin muda, lanjutnya, seiring dengan peningkatan partisipasi generasi milenial dan Gen Z. Untuk mendukung literasi yang lebih baik, Upbit disebut terus menggelar berbagai program edukasi seperti roadshow ke kampus dan mendukung penuh Bulan Literasi Kripto yang rutin diadakan setiap tahun, bekerja sama dengan pemerintah dan asosiasi.

Selain itu, Upbit Indonesia menyampaikan dukungan akan pengawasan yang lebih ketat terhadap aset kripto di pasar. Namun, diharapkan pula proses regulasi agar lebih cepat dan adaptif.

"Yang terjadi di lapangan adalah perkembangan teknologi blockchain dan aset digital sangat cepat. Jika tidak diiringi oleh regulasi yang adaptif, maka kehilangan traksi (kegiatan jual-beli aset kripto yang menyebabkan fluktuasi nilai mata uang kripto) dari sisi bisnis tidak dapat dihindari yang kemungkinan akan menyebabkan pasar Indonesia akan tertinggal walaupun kita memiliki poin plus dari sisi demografi," ujar Resna.

Hingga kini, terdapat 271 koin yang tersedia di Upbit. Jumlah koin yang dipilih dengan prinsip lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Untuk memastikan kualitas, setiap koin yang bakal melakukan listing diwajibkan menyampaikan proyeksi bisnis, serta milestone yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu.

"Jika milestone tersebut tidak tercapai, itu adalah indikasi proyeknya tidak berkembang. Kami akan memberikan peringatan investasi (investment warning) selama proses konfirmasi kepada pihak pengembang. Jika tidak ada response atau dianggap tidak memuaskan, maka kami akan menghentikan fitur transaksi untuk aset tersebut sebelum proses delisting dilakukan, sedangkan fitur penarikan tetap tersedia agar pengguna dapat menarik asetnya," ucapnya.

Tembus US$107 Ribu
Untuk diketahui, pelaku industri aset kripto di dalam negeri menilai kemampuan Bitcoin menembus harga US$107.000 atau Rp1,7 miliar pada pekan ini, mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan pasar global terhadap aset digital.

"Masuknya MicroStrategy ke Nasdaq 100 memberikan validasi tambahan terhadap peran Bitcoin sebagai aset investasi yang semakin diterima secara global," ujar CEO Indodax Oscar Darmawan di Jakarta, Rabu (18/12).

Dikatakannya lonjakan harga Bitcoin juga didorong oleh penurunan tekanan jual di pasar. Analisis on-chain menunjukkan, cadangan devisa Bitcoin di bursa terus menurun. Hal ini menandakan banyak investor yang memilih menyimpan aset mereka, yang menjadi pendorong utama dalam reli harga saat ini.

Menurutnya, indikator Fear and Greed Index yang berada di angka 80 menunjukkan dominasi sentimen optimisme. Namun, sentimen ini harus diimbangi dengan kewaspadaan, mengingat volatilitas pasar kripto yang tinggi dapat membawa risiko bagi investor.

Oscar juga menyoroti peran data makroekonomi AS, seperti inflasi, dalam mendukung tren positif ini. Inflasi yang terkendali dan kebijakan moneter yang stabil memberikan pondasi bagi Bitcoin untuk terus menarik minat dari berbagai kalangan, termasuk investor institusional.

Di sisi lain, dia mengingatkan investor untuk tidak terbawa euforia semata, sebab meskipun tren makroekonomi mendukung, investor harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan risiko yang ada sebelum mengambil keputusan investasi.

Dia juga menegaskan pentingnya diversifikasi dalam berinvestasi, jangan hanya terpaku pada Bitcoin karena ada banyak aset digital lain yang memiliki potensi besar, dan memahami fundamentalnya adalah kunci untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.

Dengan kondisi pasar yang positif dan dukungan dari berbagai faktor, Oscar optimis tren bullish ini akan terus berlanjut, meskipun tetap mengingatkan perlunya manajemen risiko yang baik dalam menghadapi dinamika pasar kripto.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar