21 Agustus 2025
19:00 WIB
Indodax: Koreksi Pasar Kripto Respons Terhadap Ketidakpastian Global
Tekanan harga di pasar kripto yang terjadi saat ini mencerminkan sikap investor yang menahan posisi sambil menunggu kejelasan dari bank sentral Amerika
Editor: Fin Harini
IIustrasi Bitcoin. Shutterstock/Arsenii Palivoda
JAKARTA - Pelaku perdagangan kripto dalam negeri menilai koreksi pasar yang terjadi pada harga sejumlah mata uang digital merupakan respons normal dari investor terhadap ketidakpastian global saat ini.
Menurut Vice President Indodax, Antony Kusuma, pasar kripto sering kali bergerak lebih cepat dalam merespons sinyal kebijakan makroekonomi dibanding instrumen lain.
"Tekanan harga yang terjadi saat ini mencerminkan sikap investor yang menahan posisi sambil menunggu kejelasan dari bank sentral Amerika," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (21/8), dilansir dari Antara, menanggapi pasar aset kripto global yang kembali mengalami tekanan pada perdagangan.
Sejumlah aset utama seperti Bitcoin, Ethereum, hingga Dogecoin terpantau berada di zona merah. Berdasarkan data Coinmarketcap, Bitcoin (BTC) senoat turun lebih dari 1,12% dalam 24 jam terakhir dan melemah 2,27% sepanjang sepekan.
Harga BTC menyentuh level US$113.000, Ethereum (ETH) berada di harga US$4.200, Cardano (ADA) tercatat anjlok 3,84% di harga US$0,92, Solana (SOL) di harga US$179, XRP di harga US$3, dan Dogecoin (DOGE) di harga US$0,21.
Namun, pada 17.44 WIB, Bitcoin (BTC) membaik dan hanya turun 0,3% dalam 24 jam terakhir di kisaran US$113.406,34.
Baca Juga: Bitcoin dan Ether Melemah, Pasar Kripto Anjlok di Bawah US$4 T
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global sempat turun menjadi US$3,8 triliun, melemah dalam 24 jam terakhir.
Antony menambahkan, deposit besar ke bursa dari whale seringkali memicu volatilitas jangka pendek, dan jika tren ini berlanjut, investor ritel bisa terdorong melakukan aksi jual.
Namun, lanjutnya akumulasi yang dilakukan institusi justru memperlihatkan semakin kuatnya keyakinan terhadap nilai Bitcoin dalam jangka panjang.
Dia menekankan bahwa kondisi saat ini justru bisa menjadi momentum bagi investor jangka panjang sebab dalam siklus pasar kripto, fase penurunan adalah ruang bagi investor untuk melakukan akumulasi secara bertahap.
Baca Juga: OJK: Penerapan SID Untuk Awasi Aset Kripto Dilakukan Secara Bertahap
"Strategi seperti dollar-cost averaging dapat membantu menghadapi volatilitas yang tinggi," ujarnya.
Meskipun demikian di tengah tekanan harga, Antony mengingatkan pentingnya disiplin manajemen risiko.
"Investor sebaiknya tidak hanya melihat potensi keuntungan, tetapi juga memiliki strategi mitigasi risiko seperti diversifikasi portofolio, penggunaan stop-loss, serta penentuan target investasi yang jelas," katanya.