c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

21 April 2025

16:15 WIB

Impor RI Maret 2025 Masih Naik 0,38%, Ini Penyebabnya

BPS mencatat nilai impor RI pada Maret 2025 mencapai US$18,92 miliar. Adapun, angka impor ini mengalami kenaikan secara bulanan maupun tahunan.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="ltr" id="isPasted">Impor RI Maret 2025 Masih Naik 0,38%, Ini Penyebabnya</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Impor RI Maret 2025 Masih Naik 0,38%, Ini Penyebabnya</p>
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Antara Foto/M Risyal Hidayat/rwa.

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai impor RI pada Maret 2025 mencapai US$18,92 miliar. Adapun, angka impor mengalami kenaikan baik secara bulanan maupun tahunan.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, nilai impor naik tipis sebesar 0,38% secara bulanan (month-to -month/mtm) dibandingkan Februari 2025 yang senilai US$18,85 miliar. Capaian impor juga naik sebesar 5,34% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan Maret 2024 yang senilai US$17,96 miliar.

"Pada Maret 2025, total nilai impor mencapai US$18,92 miliar, atau naik 0,38% dibandingkan Februari 2025," ujarnya dalam Rilis BRS Perkembangan Ekspor-Impor Maret 2025, Jakarta, Senin (21/4).

Baca Juga: BPS: Surplus Neraca Perdagangan RI Maret 2025 Naik Jadi US$4,33 M

Amalia memerinci, perkembangan nilai impor pada Maret 2025 terdiri dari impor migas senilai US$3,13 miliar dan nonmigas senilai US$15,79 miliar.

Dia menyebut, angka impor komoditas migas naik sebesar 9,07% (mtm). Sedangkan, angka impor komoditas nonmigas turun sebesar 1,18% (mtm).

"Peningkatan nilai impor secara bulanan didorong oleh kenaikan nilai impor migas yang memberikan andil sebesar 1,38%," terang Amalia.

Secara tahunan, nilai impor Maret 2025 meningkat sebesar 5,34%, di mana nilai impor non-migas naik 7,91%, namun impor migas turun sebesar 5,98%.

Peningkatan nilai impor secara tahunan juga didorong oleh kenaikan impor non-migas dengan andil kenaikan terhadap total impor sebesar 6,45%.

Selanjutnya, BPS juga mencatat, nilai impor berdasarkan penggunaannya, yaitu barang konsumsi dan barang modal naik secara bulanan. Kendati demikian, bahan baku/penolong mengalami penurunan.

"Pada Maret 2025, terjadi peningkatan impor barang konsumsi dan barang modal secara bulanan," paparnya.

Impor Barang Konsumsi Maret Naik
Amalia menerangkan, nilai impor barang konsumsi naik sebesar 18,73% (mtm), dari senilai US$1,47 miliar pada Februari 2025 menjadi US$1,74 miliar pada Maret 2025.

"Peningkatan impor barang konsumsi terutama terjadi pada beberapa komoditas sayuran (HS07) dan buah-buahan (HS08) seperti garlic atau bawang putih, baik yang fresh atau yang didinginkan, nilai impornya naik US$46 juta dibandingkan bulan lalu. Apel segar nilai impornya naik US$32,8 juta dibandingkan bulan lalu," katanya.

Baca Juga: Maret 2025, Indonesia Masih Hobi Ekspor Produk Nonmigas Ke China Dan AS

Di sisi lain, impor bahan baku/penolong turun sebesar 3,26% (mtm), dari US$13,93 miliar pada Februari 2025 menjadi US$13,48 miliar pada Maret 2025.

"Bahan baku/penolong yang menyumbang setidaknya 71,23% dari total impor Februari 2025, mengalami penurunan sebesar 3,26% (mtm)," ujar dia.

Adapun, impor barang modal terpantau naik sebesar 7,28% (mtm), dari senilai US$3,45 miliar menjadi US$3,70 miliar pada Maret 2025.

Secara tahunan, nilai impor barang konsumsi turun 5,81% (yoy). Sementara itu, impor bahan baku/penolong naik 2,05% (yoy) dan nilai impor barang modal naik sebesar 27,36% (yoy).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar