c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

29 November 2021

14:05 WIB

Imbas Elektrifikasi, Ribuan Pekerja Bosch Akan Dirumahkan  

Pabrik-pabrik Bosch di Jerman sebagian memproduksi komponen regulator generator yang tidak digunakan lagi pada mobil listrik  

Imbas Elektrifikasi, Ribuan Pekerja Bosch Akan Dirumahkan   
Imbas Elektrifikasi, Ribuan Pekerja Bosch Akan Dirumahkan   
Ilustrasi Bosch, produsen suku cadang kendaraan asal jerman. dok. Antara/ Reuters

JAKARTA – Selain punya beragam sisi positif, tren kendaraan listrik di dunia juga punya sisi lain yang menjadi efek negatif. Salah satunya pengurangan tenaga kerja di sektor otomotif dan turunannya.

Perusahaan komponen dan elektronika Bosch, misalnya, dikabarkan berencana merumahkan sebanyak 1.000 karyawan. Menurut serikat pekerja setempat, dilansir CarsCoops, Senin (29/11), kebijakan itu memicu protes dari ribuan pekerja otomotif di Jerman yang akan melancar aksinya di Munich dan Arnstadt.
 
Sekitar 1.000 orang pekerja Bosch yang bekerja di Pabrik Buehl akan dirumahkan mulai 2025. Sementara itu, Pabrik Arnstadt akan merumahkan sekitar 100 orang pekerja.
 
Pabrik-pabrik itu memproduksi komponen regulator generator yang tidak digunakan pada mobil listrik. Pabrik itu juga sudah kekurangan permintaan sepanjang tahun 2021.
 
Kendati demikian, perusahaan masih memiliki opsi untuk memindahkan sebagian karyawan ke pabrik lain yang masih berproduksi.
 
"Tujuan kami adalah menyiapkan langkah-langkah melalui dialog dengan perwakilan pekerja dengan tujuan menemukan segala peluang dan melanjutkan pekerjaan ... sambil juga menunjukkan peluang pekerjaan baru di luar perusahaan," kata juru bicara Bosch kepada Reuters.
 
Di sisi lain, Kepala Dewan Pekerja dari Divisi Mobilitas Bosch, Frank Sell menyatakan, perubahan strukturan di perusahaan itu memerlukan upaya yang besar. Namun ia berharap hal itu bisa terjadi dan menciptakan situasi yang adil untuk semua pekerja.

Semi Konduktor
Terlepas dari rencana tersebut, Bosch berinvestasi untuk menanggulangi krisis semikonduktor di tiga lokasi pabriknya senilai US$462,5 juta dolar AS (setara dengan Rp6,5 triliun) tahun depan. Sebagian akan masuk ke fasilitas produksinya di Dresden, Jerman, yang mulai beroperasi pada Juni.

"Permintaan semikonduktor terus tumbuh dengan kecepatan yang sangat tinggi. Mengingat perkembangan saat ini, kami secara sistematis memperluas produksi semikonduktor kami sehingga kami dapat memberikan dukungan terbaik kepada pelanggan kami," kata Ketua Dewan Manajemen Robert Bosch GmbH Dr. Volkmar Denner.

Selain itu, Bosch juga dikabarkan akan mengeluarkan dana senilai US$58 juta untuk menciptakan ruang bersih tambahan di pabrik Reutlingen di Jerman. Dengan keputusan itu, Bosch akan menginvestasikan total US$173 juta di situs tersebut antara tahun 2021 dan 2023.

"Tujuan kami adalah untuk meningkatkan produksi chip di Dresden lebih awal dari yang direncanakan dan pada saat yang sama memperluas kapasitas ruang bersih di Reutlingen. Setiap semikonduktor tambahan yang kami produksi akan membantu dalam situasi saat ini," kata Harald Kroeger, anggota dewan manajemen Bosch.

Dalam hal ini, Bosch juga akan membangun pusat baru di Penang, Malaysia untuk menguji semikonduktor yang sudah jadi. Perusahaan mengharapkan pusat tersebut dapat melakukan pengujian semikonduktor dan sensor mulai tahun 2023.

Bangunan yang memiliki luas hingga 14.000 meter persegi (150.695 kaki persegi) ini akan memiliki kamar bersih, ruang kantor, R&D, dan fasilitas pelatihan yang sanggup menampung hingga 400 karyawan.

Asal tahu saja, Bosch telah memproduksi semi-konduktor sejak tahun 1970 dan saat ini semikonduktor tersebut digunakan dalam elektronik konsumen dan mobil. Sektor otomotif sangat terpengaruh oleh gangguan pasokan, dengan banyak pembuat semikonduktor memilih untuk mengalihkan produksi mereka ke elektronik konsumen selama pandemi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar