c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

29 Oktober 2025

09:50 WIB

IHSG Tengah Pekan (29/10) Ada Potensi Rebound?

Sentimen negatif IHSG masih diakibatkan dari adanya kebijakan rebalancing Morgan Stanley Capital International (MSCI).

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">IHSG Tengah Pekan (29/10) Ada Potensi <em>Rebound</em>?</p>
<p id="isPasted">IHSG Tengah Pekan (29/10) Ada Potensi <em>Rebound</em>?</p>

Seorang pengunjung memperhatikan pergerakan harga saham yang ditampilkan di layar besar Bursa Efek Indonesia. Validnews/Hasta Adhistra.

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 8.107,37 pada perdagangan Rabu (29/10).

IHSG mulanya dibuka pada zona hijau. Tapi tak lama kemudian berbalik ke zona merah. Pada pukul 09.24 WIB, IHSG melemah sebesar 18,06 poin atau 0,22% menjadi ke level 8.074,56.

PT Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG pada awal pekan di kisaran support pada level 8.025 dan resistance pada level 8.161.

"Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 8.025 dan resistance pada level 8.161 dengan kecenderungan melemah," tulis Tim Riset, Rabu (29/10).

Pada pagi ini atau saat laporan ini dibuat, mayoritas bursa Asia bervariasi. Seperti Indeks Nikkei 225 melemah 0,24% dan Indeks Kospi menguat 1,06%.

Baca Juga: BEI Ungkap Biang Kerok IHSG Naik-Turun

Sementara itu, indeks utama bursa AS kemarin ditutup mayoritas menguat. Sentimen positif datang ekspektasi rilis kinerja keuangan kuartal III/2025 akan positif dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada pekan ini.

IHSG pada hari Selasa (28/10) ditutup pada level 8.092,63 atau terkoreksi 0,3%. Pelemahan dipimpin oleh saham-saham sektor Industrial sebesar 0,99% dan Financial 0,74%.

Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp1,2 triliun di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dibeli, seperti BBRI, BMRI, DSSA, TKIM dan AMMN.

Sentimen negatif masih diakibatkan dari adanya kebijakan rebalancing MSCI.

Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk black spinning top, di bawah MA5 dan MA20, indikator Stochastic dead cross.

"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami pelemahan. Berikut saham pilihan hari ini: WIFI, MLPL, SCMA, dan RAJA," urainya.

Bergerak Rebound
Terpisah, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memperkirakan IHSG pada Rabu justru akan bergerak rebound.

"IHSG hari ini (29/10) diprediksi rebound dalam kisaran 8.000-8.200," kata Ratih dalam kajian resmi, Rabu (29/10).

Adapun, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain dari dalam negeri, IHSG kembali koreksi dalam dua hari beruntun.

Investor asing outflow di seluruh pasar ekuitas senilai Rp1,37 triliun pada Selasa (28/10). Jika diakumulasi sejak awal tahun, IHSG menguat 14,30% hingga Selasa (28/10). Melemahnya IHSG kemarin senada dengan pergerakan bursa di Asia Pasifik.

Pelaku pasar mencermati rebalancing mayor indeks, misalnya indeks LQ45 yang akan efektif 3 November 2025. Konstituen baru, di antaranya BUMI, DSSA, EMTK, HEAL, dan NCKL. Di sisi lain, saham yang keluar dari indeks LQ45 adalah ARTO, BRIS, JSMR, MAPA, dan SMRA.

Baca Juga: Dibuka Bervariasi, IHSG Selasa (28/10) Diramal Melemah

Dari emiten, BUKA pada kuartal III/2025 melaporkan pendapatan neto naik 39% (yoy) menjadi Rp4,7 triliun, serta laba bersih Rp2,9 triliun dibandingkan rugi bersih pada kuartal III/2024.

Dari mancanegara, Bursa Wall Street kompak menguat Indeks Nasdaq sebesar 0,80% dan S&P 500 sebesar 0,23% pada Selasa (28/10).

Presiden Trump tengah berdiskusi dengan Jepang untuk menyusun kerja sama logam tanah jarang dalam mengatasi ketergantungan dengan China.

Sementara, emiten (NYSE:UNH) melaporkan kenaikan pendapatan 12% (yoy) menjadi US$113,2 miliar. Pada sektor kesehatan UNH menangani 50,1 juta konsumen atau naik 795 ribu (yoy).

Efisiensi melambat senada dengan EPS (GAAP) turun ke US$2,59 dibandingkan kuartal III/2024 US$6,51. Secara intraday, Indeks Nikkei 225 dibuka menguat 1,1%.

Pelaku pasar merespons positif pertemuan PM Jepang (Sanae Takaichi) dengan Trump terkait kerja sama strategis, meliputi pertahanan, keamanan, hingga ekonomi dan investasi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar