01 September 2025
09:43 WIB
IHSG Merah Di Tengah Ketidakstabilan Kondisi Geopolitik Nasional
Sentimen negatif datang dari melemah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta ketidakstabilan kondisi geopolitik nasional.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). ValidNewsID/Siti Nur Arifa
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 7.620,09 pada perdagangan Senin (1/9).
IHSG langsung dibuka pada zona merah. Hingga pada pukul 09.43 WIB, IHSG melanjutkan pelemahan. IHSG melemah sebesar 185,38 poin atau 2,37% ke level 7.645,11.
PT Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 7.719 dan resistance pada level 7.895.
"Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 7.719 dan resistance pada level 7.895 dengan kecenderungan melemah," tulis Tim Riset, Senin (1/9).
Pada pagi ini atau saat laporan ini dibuat, bursa utama Asia melemah. Indeks Nikkei 225 melemah sebesar 1,24% dan Indeks Kospi melemah 0,46%.
Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup melemah pada akhir pekan. Sentimen negatif datang dari rilisnya data inflasi yang sudah menunjukan pengaruh tarif Trump terhadap harga-harga.
IHSG pada Jumat (29/8) ditutup pada level 7.830,49 atau terkoreksi 1,53%. Pelemahan dipimpin oleh saham-saham sektor consumer cyclicals sebesar 3,06% dan infrastructures 2,27%.
Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp688,36 miliar di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual seperti BBCA, AADI, BMRI, ADRO, dan GOTO.
Sentimen negatif datang dari melemah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta ketidakstabilan kondisi geopolitik nasional.
Secara teknikal, candle IHSG berbentuk black spinning top, di bawah MA5, indikator Stochastic dead cross meninggalkan area overbought.
"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami pelemahan. Berikut saham pilihan hari ini: ASII, ANTM, AMMN, dan BMRI," urainya.
Proyeksi Lain
Terpisah, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih memproyeksikan IHSG pada hari ini akan bergerak melemah.
"IHSG hari ini (1/9) diprediksi bergerak melemah dalam range 7.760-7.880," kata Ratih dalam kajian resmi, Senin (1/9).
Adapun, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain dari dalam negeri, IHSG dilanda aksi profit taking di akhir pekan.
Investor asing outflow di pasar ekuitas domestik Rp1,1 triliun pada Jumat (29/8). Di pasar reguler, investor asing outflow di saham BBCA Rp1,11 triliun pada Jumat (29/8), membuat saham BBCA tertekan dengan penurunan 18,43% sejak awal tahun (ytd).
Performa IHSG menjadi yang terlemah di Kawasan ASEAN. Pelaku pasar merespons negatif aksi demo yang berkepanjangan. Ketidakstabilan tersebut mempengaruhi outflow di instrumen keuangan.
Sementara itu, indeks PMI manufaktur Indonesia kembali di level ekspansif sebesar 51,5 pada Agustus 2025 dari bulan sebelumnya 49,2. Output produksi, kenaikan jumlah pesanan baru dan ekspor menjadi pemicu kenaikan aktivitas manufaktur domestik.
Dari mancanegara, Bursa Wall Street kompak melemah di akhir pekan dengan performa Indeks NASDAQ terkoreksi 1,15%. Sementara, saham (NYSE: BABA) naik 12,90% setelah rilis laporan keuangan di atas ekspektasi berkat dukungan AI +Cloud.
Laporan keuangan kuartalan yang berakhir Juni 2025 melaporkan pendapatan naik 2% (yoy) US$34,57 miliar dan laba bersih naik 76% (yoy) US$5,9 miliar (GAAP).
Dari Asia, Indeks PMI manufaktur versi BPS China edisi Agustus 2025 masih di level kontraksi 49,4 dari bulan sebelumnya 49,3. Output mengalami sedikit pertumbuhan karena gencatan tarif Trump dalam 90 hari yang akan jatuh tempo pada 10 November 2025.