c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

20 Maret 2025

17:59 WIB

Hutama Karya Raih Laba Bersih 2024 Rp2,7 Triliun

Posisi ekuitas perusahaan didorong oleh tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp18,6 triliun dan akumulasi laba tahun berjalan serta laba tahun sebelumnya

<p id="isPasted">Hutama Karya Raih Laba Bersih 2024 Rp2,7 Triliun</p>
<p id="isPasted">Hutama Karya Raih Laba Bersih 2024 Rp2,7 Triliun</p>

Pekerja bekerja di sebuah proyek PT Hutama Karya (Persero). dok-Hutama Karya.

JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) mencatat laba bersih tahun 2024 sebesar Rp2,7 triliun. Raihan tersebut mengalami kenaikan sebesar 47,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pendapatan perusahaan juga menunjukkan peningkatan yang baik, mencapai Rp30,3 triliun atau lebih baik 12,4% dari tahun 2023 dengan EBITDA perusahaan mencapai Rp4,3 triliun, tumbuh 21,3% dari tahun sebelumnya," ujar Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto di Jakarta, Kamis (20/3).

Pada posisi keuangan perusahaan, total aset Hutama Karya tumbuh 15,5% menjadi Rp196 triliun dengan ekuitas perusahaan lebih baik menjadi Rp138 triliun, naik 18,3% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Posisi ekuitas perusahaan didorong oleh tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp18,6 triliun dan akumulasi laba tahun berjalan serta laba tahun sebelumnya,” ujar Budi.

Hutama Karya berhasil memperoleh kontrak baru senilai Rp34,8 triliun, lebih baik 12,8% dari tahun sebelumnya. Kontrak ini didominasi oleh sektor jalan dan jembatan yang mencakup 84,4% dari total kontrak atau senilai Rp29,6 triliun, diikuti oleh sektor Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,8% atau Rp2,7 triliun, serta sektor Gedung dan Infrastruktur Perhubungan yang menyumbang 5,6% atau Rp1,9 triliun. Sementara segmen lainnya menyumbang 2,2% dari total kontrak baru.

Lebih rinci, Budi menambahkan, Hutama Karya juga mendapatkan beberapa proyek dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yakni Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena Segmen Mamberamo-Elelim melalui konsorsium HK-HKI dengan biaya investasi sebesar Rp3,3 triliun.

Selain itu, perusahaan juga ditunjuk sebagai pemenang atas BUP KPBU Proyek Pembangunan Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I) di Provinsi Sumatera Barat. Kedua proyek KPBU ini menggunakan skema Design, Build, Finance, Operate, Maintain, and Transfer (DBFOMT).

Untuk mendorong kinerja konstruksi, perusahaan senantiasa melakukan penguatan, pengendalian biaya, mutu, waktu, dan integrated governance, melakukan efisiensi beban usaha; hingga mengoptimalkan fokus champion di segmen jalan dan jembatan sebagai portofolio utama dalam revenue stream.

“Di tahun 2024, Proyek-Proyek BUMN mendominasi perolehan kontrak baru Hutama Karya dengan kontribusi mencapai 85%, disusul oleh proyek pemerintah sebesar 11,3% dan proyek swasta sebesar 3,7%,” kata Budi.

Adapun berbagai proyek infrastruktur yang berhasil diselesaikan tahun 2024 meliputi RSIA Sardjito di Yogyakarta hingga Menara Turyapada, RSIA Ngoerah dan Relayout RSUP Sanglah di Bali. Hutama Karya juga berhasil menuntaskan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kobema di Bengkulu, dan Pengamanan Pantai NCICD di Jakarta.

Kemudian Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Lintas Medan – Binjai (JLKAMB 2), Proyek Underpass Joglo di Surakarta, Proyek Pelebaran dan Perbaikan Geometrik Jalan Soreang – Rancabali – Cidaun di Kabupaten Bandung & Cianjur yang tahun ini dapat digunakan sebagai jalur mudik hingga proyek di sektor energi meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Tawar 650 MW di Bekasi, dan PLTGU Tambak Lorok 779 MW di Semarang.

Lebaran 2025
PT Hutama Karya (Persero) memfungsionalkan tiga ruas Jalan Tol Trans-Sumatera atau JTTS dalam rangka memastikan kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menjelaskan, pengoperasian ruas fungsional ini disesuaikan dengan kondisi lalu lintas dan berdasarkan diskresi kepolisian.

"Kami berkomitmen untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas, sehingga perjalanan mudik dapat berlangsung dengan tenang dan menyenangkan," ujar Adjib di Jakarta, Jumat (20/3).

Menghadapi lonjakan trafik selama arus mudik Lebaran 2025, PT Hutama Karya (Persero) menyiapkan strategi operasional untuk memastikan kelancaran perjalanan melalui pengoperasian sejumlah ruas jalan tol fungsional.

Ruas-ruas tersebut meliputi Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum (25,68 km), Jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi Sicincin-Padang (35,90 km), dan Jalan Tol Palembang-Betung Seksi 2 Gerbang Tol Rengas/Musi Landas-Pangkalan Balai (30,67 km).

Pengoperasian ruas jalan tol fungsional oleh Hutama Karya selama arus mudik Lebaran 2025 membawa manfaat signifikan dalam menghemat waktu tempuh pengguna jalan. Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji-Seulimeum) memangkas perjalanan dari Sigli menuju Banda Aceh dari 2,5 jam menjadi hanya 1,5 jam.

Jalan Tol Padang-Sicincin meningkatkan efisiensi waktu perjalanan antar kota di Sumatera Barat, termasuk membantu masyarakat Bukittinggi yang ingin pulang kampung dengan memangkas waktu tempuh dari Bandara Internasional Minangkabau menuju Bukittinggi secara lebih efisien.

Sementara itu, Jalan Tol Palembang-Betung Seksi 2 Gerbang Tol Rengas/Musi Landas-Pangkalan Balai diharapkan dapat mengurangi kepadatan volume lalu lintas pemudik pada jalan nasional dan menghindari titik potensi kemacetan jalan nasional Palembang Betung Km 22-54.

Untuk mendukung kelancaran fungsional, Hutama Karya menyediakan fasilitas seperti toilet portable, SPBU Modular atau bahan bakar kemasan, mushola, pos kesehatan, dan pos pengamanan. Selain itu, ruas tol fungsional ini juga dilengkapi sejumlah struktur fisik utama untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.

Pada Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1, tersedia satu unit underpass khusus perlintasan gajah, satu simpang susun sekaligus gerbang tol utama di Padang Tiji sebagai akses keluar masuk kendaraan. 

Ruas ini juga dilengkapi dengan Jembatan Overpass (JOP Main Road), Box Underpass (BUP Main Road), serta fasilitas tambahan berupa 12 terowongan reptil dan 2 jembatan primata untuk menjaga kelestarian satwa liar.

Sementara itu, pada Jalan Tol Padang-Sicincin dilengkapi dengan 15 unit jembatan underbridge yang melintasi jalan lokal dan jalur kereta api, 10 jembatan sungai dan irigasi, serta tiga overpass untuk memisahkan jalur tol dari lalu lintas lokal. Ruas ini juga memiliki dua puluh satu pelintasan box traffic untuk kendaraan lokal, lima pelintasan box pedestrian bagi pejalan kaki, dengan akses masuk dan keluar melalui gerbang tol utama pada Gerbang Tol Padang dan Gerbang Tol Kapalo Hilalang.

"Dengan kerja sama yang erat, kami optimis dapat memberikan pengalaman mudik yang tenang dan menyenangkan bagi pengguna tol," kata Adjib Al Hakim.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar