18 Maret 2022
12:52 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) turut berpartisipasi dalam kegiatan Asia International Water Week (AIWW) edisi kedua di Labuan Baju, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada 14-16 Maret 2022 lalu.
Pada gelaran itu, HK turut menggandeng PT Nindya Karya, PT Adhi Karya, serta PT Waskita Karya untuk menampilkan portofolio infrastruktur perusahaan sepanjang pameran perhelatan AIWW.
Hal ini juga dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap penyelesaian masalah keairan, baik di Indonesia maupun di Asia secara keseluruhan.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menjelaskan pihaknya memanfaatkan AIWW untuk memamerkan dan mengedukasi para pengunjung terkait informasi proyek di bidang sumber daya air yang sudah dibangun.
Proyek-proyek yang dipamerkan itu antara lain Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, hingga Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
"Bendungan yang menjadi portofolio HK ini akan memberi banyak manfaat, khususnya terkait penyediaan air baku untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar," jelas Tjahjo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (18/3).
Tjahjo menambahkan, keberadaan bendungan-bendungan tersebut juga akan berperan untuk menyalurkan air saat musim kemarau bagi penduduk sekitar guna mencegah terjadinya kekeringan di areal persawahan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.
Selain itu, bendungan juga dapat berfungsi sebagai wadah pengendali banjir, hingga berpotensi menghasilkan listrik dari tenaga air dan panel surya secara terpung.
"Sehingga kami yakin AIWW ini menjadi kesempatan penting bagi perusahaan untuk dapat memamerkan hasil karya di bidang infrastruktur SDA dan mendapat tambahan wawasan mengenai pengelolaan air," tutur Tjahjo.
Ajang AIWW kedua diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia K.H Ma'ruf Amin bersama Presiden Asia Water Council Jae-Hyeon Park pada Senin (14/3) lalu.
Gelaran ini sekaligus menjadi rangkaian acara Presidensi G20 yang dihelat Indonesia, juga sebagai persiapan tuan rumah World Water Forum ke-10 tahun 2024 nanti.
Wapres Ma'ruf Amin menegaskan IWW diselenggarakan untuk membahas urgensi pemecahan masalah krisis air. Hal itu khususnya terkait penguatan kemitraan publik-swasta, serta mempercepat implementasi aksi mitigasi dan adaptasi secara global.
Ma'ruf Amin berharap Asia International Water Week dapat menjadi momentum untuk menghasilkan terobosan dalam menangani permasalahan air, khususnya di wilayah Indonesia.
"Terlebih dalam rangka mendukung program pencegahan stunting melalui penyediaan sarana-prasarana air bersih dan sanitasi yang baik," ungkapnya.
Menurut Wapres, kompleksnya pengelolaan sumber daya air membutuhkan beragam pendekatan dan kebijakan dengan keterlibatan multisektor, instansi, dan pengambilan keputusan secara kolektif. Tujuan pengelolaan sumber daya air ia tegaskan harus sejalan, yakni ketersediaan yang cukup dan berkelanjutan untuk seluruh masyarakat.
"Oleh karenanya, Indonesia terus berupaya untuk mengelola pemanfaatan air secara berkelanjutan. Berbagai program telah dilakukan, antara lain membangun 61 bendungan dalam periode 2015-2025," tegasnya.
Promosi Pariwisata
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono berharap perhelatan Asia International Water Week kedua di Labuan Bajo dapat menjadi bagian dari promosi pariwisata nasional.
Pasalnya, Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) yang dirancang pemerintah untuk menghadirkan '10 Bali Baru'. Gelaran-gelaran internasional pun terus dihelat guna mempromosikan program itu.
"Memang kita pilih tuan rumahnya di Labuan Bajo karena penataan yang dilakukan Kementerian PUPR sudah rampung semua, sekaligus kita ikut promosikan Labuan Bajo," imbuh Basuki Hadimuljono.
Basuki juga berharap proyek-proyek penataan yang dilakukan Kementerian PUPR bisa berdampak positif pada produktivitas sektor pariwisata untuk mendatangkan devisa, pertumbuhan ekonomi lokal, hingga pembukaan lapangan pekerjaan.
"Saya pesan agar infrastruktur yang telah dibangun dapat dijaga kebersihannya secara baik untuk memberi dampak positif terhadap kinerja sektor pariwisata," tandas Menteri Basuki.