c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

13 Oktober 2021

21:00 WIB

Hore, Saham BBCA Resmi Diperdagangkan Dengan Harga Baru

Analis memprediksi target terdekat saham BBCA bisa menembus kisaran level Rp8.000 hingga Rp8.450 per saham

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Hore, Saham BBCA Resmi Diperdagangkan Dengan Harga Baru
Hore, Saham BBCA Resmi Diperdagangkan Dengan Harga Baru
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

JAKARTA – Setelah mendapatkan persetujuan jadwal stock split atau pemecahan nilai nominal saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) secara resmi diperdagangkan dengan harga baru mulai hari ini, Rabu (13/10).

Aksi korporasi stock split tersebut sebelumnya telah disetujui dengan rasio 1:5. Dalam artian, satu saham yang ada, dipecah menjadi lima saham baru. Nilai nominal per saham BBCA sebelum stock split adalah Rp62,5. Sementara, nilai nominal per saham BBCA setelah stock split menjadi sebesar Rp12,5.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, sesuai dengan jadwal, Selasa (12/10) kemarin, merupakan hari bursa terakhir saham BBCA diperdagangkan dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi.

"Selanjutnya, harga saham BBCA dengan nilai nominal baru mulai diperdagangkan pada pasar reguler dan pasar negosiasi pada hari ini," kata Jahja dalam keterangan di Jakarta, Rabu (13/10).

Nantinya, terang dia, saham dengan nilai nominal baru hasil stock split akan didistribusikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kepada pemegang saham pada 15 Oktober 2021.

Jahja menjelaskan, keputusan perseroan untuk melakukan pemecahan harga saham tersebut didasarkan pada perkembangan pasar modal saat ini, terutama dengan tingginya minat investor ritel termasuk para investor muda untuk berinvestasi di pasar modal.

"Dengan harga baru yang mulai diperdagangkan hari ini, perseroan berharap harga saham BCA menjadi relatif terjangkau dan mendapat sambutan positif dari investor, terutama investor pemula yang saat ini aktif berinvestasi di pasar modal," jelasnya.

Ia mengungkapkan, perseroan berkomitmen untuk selalu menjaga soliditas fundamental BCA melalui pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan, sehingga memberikan nilai tambah kepada segenap pemegang saham.

"Perseroan berharap aksi korporasi ini dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pasar modal dalam negeri," tutup Jahja.

Sementara itu, Staff Investment Information Team Mirae Asset, M. Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan hasil pantuannya kepada Validnews, Rabu (13/10). Ia mengatakan, terjadi euforia stock split yang berefek kepada lonjakan harga BBCA secara signifikan pada perdagangan hari ini.

Namun demikian, lanjut dia, penutupan harga saham BBCA tidak menguat sesignifikan dibandingkan saat perdagangan awal bursa.

"Sehingga, sebagian investor berhasil merealisasikan keuntungannya," imbuhnya.

Ke depan, menurutnya, para pelaku investor menanti hasil kinerja fundamental perseroan serta aksi korporasi perseroan yang menarik perhatian para pelaku pasar.

Berdasarkan pantauan Validnews, dengan stock split, harga saham BBCA pada perdagangan hari ini, dibuka dengan harga Rp7.400 per saham, atau setara dengan Rp36.600 per saham sebelum stock split. Lalu, harga saham BBCA melambung tinggi hingga mencapai Rp7.750.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama siang ini, harga saham BBCA di level Rp7.500. Sementara pada penutupan perdagangan sore, meski tidak menguat sesignifikan dibandingkan saat perdagangan awal bursa, saham BBCA masih ditutup menguat sebesar 200 poin atau 2,73% menjadi Rp7.525 per saham. 

Manfaat Stock Split
Nafan menilai bahwa rencana stock split saham BBCA akan berdampak positif pada kinerja saham perseroan. Pasalnya, para investor ritel akan mampu membeli saham BBCA dengan harga yang menarik. Secara valuasi, akan terdiskon tentunya.

"Tentunya, pergerakan harga saham BBCA bisa semakin likuid. Tentunya juga berpotensi meningkatkan market cap," terang Nafan.

Analis Teknikal BCA Sekuritas, Achmad Yaki Yamani dan Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengamini pendapat Nafan. Menurut Achmad, adanya stock split memiliki manfaat agar pergerakan harga saham BBCA lebih likuid dan terjangkau oleh investor individu, sehingga bisa lebih likuid.

"Ini menjadi angin segar bagi yang baru mulai terjun ke saham karena jadi lebih terjangkau semua segment nasabah," kata Achmad.

Ia juga menyebutkan, salah satu sentimen positif saham BBCA hari ini ditutup menguat 200 poin karena pengaruh dari stock split.

"Karena harganya per 1 lot jadi lebih terjangkau. Jika sebelumnya 1 lot mencapai Rp3,6 juta, tapi sekarang cukup siapkan dana Rp752.500 per lot. Jadi investor yang hanya bermodal Rp1 juta pun sudah bisa membeli saham BBCA," jelasnya.

Lebih lanjut, ia memberi beberapa contoh bank yang sebelumnya juga pernah melakukan aksi yang sama seperti BBCA. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), misalnya, yang dilakukan pada tahun 2017. Kemudian, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang juga dilakukan pada tahun yang sama.

Mengingat antusiasnya masyarakat dengan saham ini, Achmad memprediksi target terdekat saham BBCA bisa menembus kisaran level Rp8.000 hingga Rp8.450 per saham.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar