12 Desember 2024
18:46 WIB
Hingga Desember, AdaKami Salurkan Dana Rp13,24 T Ke 1,46 Juta Borrower
Sementara jika ditilik lebih jauh atau sejak berdiri hingga sekarang, AdaKami sudah menyalurkan pendanaan kepada sekitar 6 juta borrower.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
Chief of Public Affairs AdaKami Karissa Sjawaldy (tengah) dan Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss (kanan), Jakarta, Kamis (12/12). ValidnewsID/Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Perusahaan penyelenggara peer to peer (P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menyampaikan, telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp13,24 triliun kepada lebih dari 1,46 juta borrower hingga 6 Desember 2024.
Sementara jika ditilik lebih jauh sejak berdiri hingga sekarang, AdaKami sudah menyalurkan pendanaan kepada sekitar 6 juta borrower.
Chief of Public Affairs AdaKami Karissa Sjawaldy mengatakan, penyaluran dana ini merupakan bukti nyata dari komitmen AdaKami dalam menghadirkan pendanaan yang tepat sasaran bagi semakin banyak masyarakat Indonesia.
Pasalnya, hingga kini, masih ada lebih dari 95 juta orang Indonesia yang belum memiliki akses keuangan. Jumlah yang besar ini menempatkan Indonesia di posisi tertinggi keempat di dunia.
“Kami percaya inklusi keuangan adalah fondasi penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih kuat. Untuk mewujudkan ini, AdaKami terus berupaya untuk menjembatani kesenjangan kredit di Indonesia, dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi terkini untuk memperluas jangkauan layanan kami kepada masyarakat underserved dan underbanked,” kata Karissa di Jakarta, Kamis (12/12).
Baca Juga: Adakami Dorong Pinjaman Untuk Hal Produktif
Menurutnya, teknologi inovatif telah menjadi pilar utama dalam upaya AdaKami untuk menyediakan layanan keuangan yang lebih inklusif kepada masyarakat.
Lewat pemanfaatan teknologi seperti Electronic Know Your Customer (e-KYC) yang diperkuat dengan kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI), AdaKami memastikan proses verifikasi data yang cepat, aman, dan bebas risiko penipuan (fraud).
"Teknologi ini memungkinkan AdaKami untuk dapat menilai kelayakan kredit secara efisien, bahkan untuk masyarakat yang belum memiliki riwayat kredit tradisional sekalipun," sebutnya.
Pada kesempatan sama, Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss menjelaskan, teknologi e-KYC AdaKami tidak hanya memastikan penyaluran pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tetapi juga menjadi dasar dalam menjaga kepercayaan di ekosistem.
Pemanfaatan Big Data juga menjadi kunci dalam memperkuat layanan AdaKami.
“Dengan menganalisis Big Data, AdaKami dapat memperluas akses pinjaman bagi masyarakat underserved sambil memastikan distribusi pendanaan yang adil dan sesuai dengan profil risiko masing-masing,” jelas Jonathan.
Kolaborasi
Selain teknologi, kata Karissa, kolaborasi strategis menjadi salah satu elemen penting dalam memperkuat peran AdaKami di ekosistem fintech lending.
Baca Juga: Waspada! AdaKami Minta Masyarakat Hati-Hati Hadapi Penipuan
Sampai saat ini, AdaKami telah berkolaborasi dengan sembilan lender di sektor perbankan, seperti Seabank, Bank Jago, Bank Permata, Hana Bank, Bank Ganesha, Bank OCBC, Superbank, dan Bank CTBC Indonesia.
“Serangkaian kemitraan tersebut selaras dengan peran kami sebagai katalisator yang menjembatani kebutuhan pendanaan borrower dengan lender yang diperkuat melalui pendekatan teknologi,” ujar Karissa.
Dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi Indonesia, AdaKami menegaskan, kontribusi perusahaan sepanjang 2024 merupakan langkah awal menuju visi yang lebih besar untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia dari sisi industri fintech lending.
Pihaknya pun berkomitmen untuk terus memperluas kolaborasi, menghadirkan inovasi teknologi yang relevan, dan menciptakan dampak nyata bagi masyarakat.
“Dengan langkah-langkah tersebut, kami yakin dapat memperkuat posisi AdaKami sebagai pemain utama dalam industri fintech di Indonesia, mendukung ekonomi inklusif, dan memberdayakan lebih banyak masyarakat di tahun-tahun mendatang,” urainya.