c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

07 Maret 2024

13:01 WIB

Harga Telur Dan Daging Ayam Naik, Imbas Pakan Jagung Mahal

Kepala Bapanas menegaskan jika kenaikan harga telur ayam dan daging ayam saat ini dipengaruhi kenaikan harga jagung sebagai pakan, bukan karena adanya program bantuan pangan.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Fin Harini

Harga Telur Dan Daging Ayam Naik, Imbas Pakan Jagung Mahal
Harga Telur Dan Daging Ayam Naik, Imbas Pakan Jagung Mahal
Ilustrasi petani mengumpulkan jagung hasil panen yang telah dikupas kulitnya. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menampik kenaikan harga telur karena program bantuan pangan dan telur bagi keluarga rentan stunting. Dia menegaskan jika kenaikan harga telur adalah imbas harga bahan baku pakan ayam yakni jagung. 

Menyitir data panel harga pangan Bapanas per hari ini, Kamis (7/3), harga telur ayam ras di tingkat konsumen saat ini senilai Rp31.510 per kg. Harga telur ayam terpantau mengalami kenaikan sejak Februari lalu, yaitu pada Januari rata-rata harga nasional Rp28.070 per kg dan Februari Rp28.100 per kg.

Sementara untuk harga jagung di petani, beberapa bulan lalu mengalami kenaikan. Di akhir Februari 2024 lalu, harga rata-rata jagung pipilan kering di petani tercatat tembus hingga Rp6.140 per kg. Saat ini (7/3) harga jagung pipilan kering di petani sudah berangsur turun di Rp5.680 per kg.

Di tingkat peternak, harga jagung terpantau masih tinggi, yaitu pada Februari lalu senilai Rp8.660 per kg, saat ini naik menjadi Rp8.760 per kg.

Baca Juga: Ekonom: Distribusi Jagung Pakan Impor Redam Harga Daging Ayam

Oleh karena itu, Arief menyatakan jika unsur krusial pembentuk harga telur ayam ras terletak di harga jagung pakan. Menurutnya, sejak tahun lalu Bapanas telah menggelontorkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung pakan kepada para peternak dengan harga Rp5.000 per kg. Langkah tersebut sebagai intervensi tingginya harga jagung pakan yang berada di kisaran Rp9.000 per kg.

Kenaikan harga jagung pakan juga turut mendorong tingginya harga daging ayam ras sejak awal tahun 2024. Secara rinci, pada Desember 2023 harga daging ayam di konsumen seharga Rp34.680 per kg, Januari 2024 naik menjadi Rp35.420 per kg, Februari naik lagi menjadi Rp36.140 per kg, dan saat ini (7/3) menjadi Rp37.410 per kg.

“Mengenai harga telur dan ayam hari ini, 50% lebih itu karena pakannya dari jagung pipilan kering. Waktu itu harga jagung mendekati Rp9.000 per kg, sehingga pemerintah melakukan importasi melalui Perum Bulog sejumlah 250 ribu ton dan disalurkan ke peternak-peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal PKH Kementerian Pertanian,” tegas Arief dikutip dari keterangannya, Kamis (7/3).

Dia menyampaikan, realisasi penyaluran cadangan jagung pemerintah (CJP) oleh Bulog hingga 6 Maret 2024 tercatat sebanyak 201 ribu ton atau 51% dari total alokasi 343 ribu ton. Sebaran peternak yang memperoleh program jagung SPHP tersebut antara lain ada di 18 provinsi yaitu DKI Jakarta dan Banten, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, NTB, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Kelanjutan Program Bantuan Pangan
Lebih lanjut, Arief juga mempertegas kenaikan harga telur bukan pengaruh dari program bantuan pangan telur untuk keluarga risiko stunting.

“Lalu ada isu yang bilang harga telur naik, katanya karena adanya program bantuan pangan telur. Saya jelaskan, bantuan pangan dari Bapanas bersama ID FOOD berupa telur dan daging ayam bagi keluarga risiko stunting, belum kita mulai. Padahal harga telur naik hari ini karena sebulan lalu harga jagung pakan itu Rp9.000 per kg,” ujar Arief.

Baca Juga: KSP: Harga Jagung Pakan Meroket, Peternak Ayam Kewalahan

Adapun kelanjutan implementasi bantuan pangan berupa daging ayam dan telur, kata Arief, akan dilanjutkan kembali seperti tahun lalu. Yaitu, sebagai bantuan penanganan stunting bagi 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) menggunakan basis data KRS dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Paket bantuan akan diberikan berupa daging ayam 1 kg dan 10 butir telur yang akan disalurkan dalam 2 tahapan atau selama 6 bulan.

Arief juga menyampaikan jika merujuk data Kerangka Sampel Area (KSA) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) amatan Januari 2024, produksi jagung di Maret 2024 diperkirakan akan mengalami kenaikan yang signifikan mencapai 2,2 juta ton. Sebelumnya, produksi jagung pada Januari dan Februari, masing-masing yaitu 0,48 juta ton dan 0,76 juta ton.

“Dengan ini, realisasi produksi jagung Februari Maret mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya,” pungkas Arief.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar