c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

01 September 2025

16:51 WIB

Harga dan Inflasi Beras di Agustus 2025 Naik, NTP Tanaman Pangan Ikut Naik

BPS mencatat kenaikan rata-rata harga beras dan inflasi di Agustus 2025. Kenaikan ini sejalan dengan NTP tanaman pangan.

Penulis: Erlinda Puspita

<p id="isPasted">Harga dan Inflasi Beras di Agustus 2025 Naik, NTP Tanaman Pangan Ikut Naik</p>
<p id="isPasted">Harga dan Inflasi Beras di Agustus 2025 Naik, NTP Tanaman Pangan Ikut Naik</p>

Petani memisahkan gabah hasil panen di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (10/4/2025). AntaraFoto/Abdan Syakura

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga rata-rata dan inflasi beras di Agustus 2025 mengalami kenaikan, baik di penggilingan, grosir, hingga eceran. Kenaikan harga beras ini sejalan kenaikan nilai tukar petani (NTP) sektor tanaman pangan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan, pada Agustus 2025 terjadi kenaikan 1,87% untuk harga beras rata-rata nasional di tingkat penggilingan dibandingkan Juli 2025. Sementara jika dibandingkan secara tahunan dengan Agustus 2024 mengalami kenaikan 6,15%.

"Jika kita pilah menurut kualitas beras di penggilingan, maka beras premium naik 2,32% (mtm) atau naik 5,77% (yoy), dan beras medium naik 1,46% (mtm) dan naik 6,58% (yoy)," ujar Pudji dalam rilis BPS secara virtual, Senin (1/9).

Baca Juga: Agustus 2025, Nilai Tukar Petani Sentuh 123,57

Berikutnya, BPS mencatat pada Agustus 2025 terjadi inflasi beras di tingkat grosir sebesar 0,64% (mtm) dan 5,56% (yoy). Sementara di tingkat eceran terjadi inflasi sebesar 0,73% (mtm) dan sebesar 4,24% (yoy).

"Harga beras yang kami sampaikan ini merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas dan juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia," terang Pudji.

Berkaitan dengan Nilai Tukar Petani (NTP), BPS mencatatkan pada Agustus 2025 NTP mengalami kenaikan 0,76% dari Juli 2025 atau menjadi 123,57 poin.

"Peningkatan NTP ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani atau It naik sebesar 0,84%. sementara indeks harga yang dibayarkan petani atau Ib naik sebesar 0,08%," sambung Pudji.

Komoditas yang dominan mendorong kenaikan It ini, menurut Pudji, adalah gabah, kelapa sawit, jagung, dan bawang merah.

Baca Juga: Maret 2025, Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan Merosot 0,57%

Kemudian jika dilihat menurut subsektor, maka subsektor yang mengalami peningkatan NTP tertinggi adalah tanaman pangan yang naik 2,40%. Hal ini karena It yang diterima petani tanaman pangan naik 2,31%, sementara Ib turun 0,09%.

"Komoditas yang dominan mempengaruhi peningkatan It untuk subsektor tanaman pangan ini adalah gabah, jagung, ketela rambat, dan kacang hijau," kata Pudji.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar