Harga Cabai Merah, Migor, Beras, Hingga Telur Dan Ayam Terus Naik

JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengingatkan adanya sejumlah komoditas pangan yang terus mengalami kenaikan harga selama Februari 2024, dan berpotensi memengaruhi tingkat inflasi. Komoditas tersebut antara lain cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, beras, daging ayam ras, gula pasir, dan bawang putih.

Secara rinci, menurut Pudji, harga rata-rata nasional cabai merah di pekan ketiga (M3) sudah di posisi Rp55.359 per kg, dengan kenaikan harga dialami 230 kab/kota. Harga dan jumlah wilayah yang mengalami kenaikan harga cabai merah meningkat dari M2 Februari 2024, yaitu Rp54.039 per kg di 203 kab/kota.

Baca Juga: BPS: Tomat, Bawang Merah dan Beras Dongkrak Inflasi Januari 0,04%

“Secara kumulatif, hingga M3 Februari harga cabai merah naik dibandingkan Januari 2024. Jumlah kab/kota yang mengalami kenaikan harga cabai merah juga terus bertambah di Februari 2024,” ungkap Pudji dalam rapat koordinasi inflasi, Senin (19/2).

Kenaikan harga selanjutnya pada komoditas minyak goreng, yaitu di M2 senilai Rp17.655 per liter di 193 kab/kota, menjadi Rp17.691 per liter di 203 kab/kota di M3 Februari. Lalu harga telur ayam ras yang naik dari M2 sebesar Rp29.662 per kg di 168 kab/kota menjadi Rp30.118 per kg di 162 kab/kota.

Kenaikan juga terjadi pada beras yang tercatat naik dari M2 senilai Rp14.196 per kg di 161 kab/kota, naik menjadi Rp14.380 per kg di 179 kab/kota. Selanjutnya kenaikan harga gula pasir dari M2 sebesar Rp17.656 per kg di 146 kab/kota menjadi Rp17.655 per kg di 156 kab/kota pada M3 Februari.

Baca Juga: Kenaikan Harga Pangan Kerek Inflasi Januari 2023 Jadi 0,34%

Sementara itu di kesempatan yang berbeda, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan saat ini konsumen lebih banyak membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), karena harganya stabil lantaran dijamin pemerintah. Di sisi lain, ketersediaan beras SPHP di retail modern juga menjadi lebih cepat habis, sehingga perlu tetap dijaga ketersediaannya.

Sementara untuk beras premium, Zulhas mengakui suplai melambat imbas mundurnya musim panen. Oleh karena itu, dia pun mengimbau masyarakat jika memerlukan beras, bisa beralih dengan stok SPHP.

“Jadi saya berharap pada masyarakat, beralih ke SPHP. Karena kalau premium kan barangnya lagi naik dan juga tidak sesuai dengan yang diperlukan,” tutur Zulhas saat ditemui wartawan di salah satu mal di Jakarta Selatan, Senin (19/2).