c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

20 Juli 2024

11:23 WIB

Gugus Tugas Tak Bahas Anggaran Makan Gratis Rp7.500 Dengan Ekonom

Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran masih berpegang teguh pada kesepakatan anggaran makan gratis 2025 sebesar Rp71 triliun.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Gugus Tugas Tak Bahas Anggaran Makan Gratis Rp7.500 Dengan Ekonom</p>
<p id="isPasted">Gugus Tugas Tak Bahas Anggaran Makan Gratis Rp7.500 Dengan Ekonom</p>

Anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Bidang Komunikasi Hasan Nasbi membantah pembahasan dengan ekonom soal harga program Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi Rp7.500 per porsi, Jakarta, Jumat (19/7). ValidNewsID/ Khairul Kahfi

JAKARTA - Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran membantah tidak ada pembahasan atau exercise dengan ekonom soal harga porsian program Makan Bergizi Gratis (MBG) menurun menjadi Rp7.500. Tim Prabowo-Gibran juga menegaskan, pembicaraan paling konkret dari program ini di tahun depan baru sekadar anggaran Rp71 triliun.

“Tidak ada, di tim sinkronisasi tidak ada (anggaran MBG Rp7.500/porsi)… Saya ingin menyampaikan bahwa tidak ada pembahasan itu sama sekali di tim (Prabowo-Gibran) dan di tim (Gugus Tugas) Sinkronisasi,” tegas Anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Bidang Komunikasi Hasan Nasbi usai konpers ‘Program Makan Bergizi Gratis’, Jakarta, Jumat (19/7). 

Hasan pun mengoreksi, tidak ada satu pun pernyataan yang konkret dari pemerintah soal pemangkasan besaran anggaran porsian makan gratis. Sekali lagi, Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran masih berpegang teguh pada kesepakatan anggaran MBG 2025 sebesar Rp71 triliun.

“Sekarang kita berpegang kepada (rencana) anggaran yang tersedia sebanyak Rp71 triliun, itu saja. Jadi saya juga tidak yakin Pak Menko Airlangga punya pernyataan seperti itu (pemangkasan),” ucapnya.

Di sisi lain, pihaknya meminta publik sabar menunggu perkembangan program ikonik ini dalam beberapa waktu ke depan untuk menghindari spekulasi negatif. Mencakup pembahasan mengenai jumlah target sasaran, sebaran daerah pelaksana, ketersediaan pangan, sampai variasi menu makan.

“(Semua) itu ditunggu aja, maksudnya nanti (dikhawatirkan) jadi spekulasi. Ini risetnya (makan gratis) sedang jalan, belum ada satu pun yang bisa kita ambil kesimpulan selain angka Rp71 triliun,” bebernya.

Baca Juga: Gugus Tugas Sinkronisasi Bantah Anggaran Makan Gratis Rp7.500/Porsi

Sebelumnya, Ekonom Verdhana Sekuritas Heriyanto Irawan mengungkapkan, dalam pertemuan antara Tim Prabowo-Gibran dan para ekonom, sempat ada inisiasi untuk menyesuaikan anggaran makan gratis menjadi lebih kecil menjadi sekitar Rp7.500-9.000/porsi, dari informasi perbincangan awal sekitar Rp15 ribu/porsi.

Di sisi lain, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menginformasikan, realisasi anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa berubah alias fleksibel di lapangan nanti. Seperti diketahui, pemerintah telah memberikan gambaran awal anggaran program makan gratis ini sekitar Rp15 ribu per anak.

Hasan melanjutkan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan upaya terbaik mencontoh implementasi positif dari sekitar 90 negara di dunia yang sudah lazim menerapkan makanan sekolah atau school meal. Terlebih, pelaksanaanya di internasional terbukti sukses.

“Kita dari Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran ingin menyampaikan bahwa program ini adalah program investasi sumber daya manusia untuk jangka panjang. Ini betul-betul menjadi program unggulan sekaligus pertama bagi Prabowo-Gibran,” kata Hasan.

Karena itu, pihaknya mewanti betul tidak akan ada yang boleh bermain-main dengan salah satu program unggulan pemerintah baru ini. Pihaknya juga berupaya penuh program ini semaksimal mungkin akan menjadi manfaat bagi masyarakat Indonesia.

Lewat implementasi MBG, Tim Sinkronisasi pun berharap, Indonesia dapat sukses melaksanakan program ini seperti banyak negara di dunia. “Jadi enggak akan main-main soal ini. Insya Allah kita akan, teman-teman nanti bisa pantau juga perjalanannya, dan sangat serius sekali soal ini, sangat serius sekali,” tekannya.  

Proyek Percontohan Makan Gratis Tak Pakai Duit Pemerintah
Dalam kesempatan sama, Hasan juga menggarisbawahi, proyek percontohan hingga riset MBG di lapangan tidak menggunakan uang dari pemerintah. Hal ini bisa terjadi lantaran program MBG belum punya mata anggaran yang tertulis di dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin saat ini.

Mata anggaran MBG definitif baru tersedia di 2025 nanti. “Pak Prabowo belum dilantik (presiden), jadi ketika melaksanakan riset, dia juga tentu tidak bisa menggunakan instrumen-instrumen pemerintah,” paparnya.

Sebagai pembaruan uji coba, Gugus Tugas Sinkronisasi menginformasi, ridet berkaitan MBG tengah diupayakan direplikasi di seluruh Indonesia. Dari yang awalnya satu titik menjadi berkembang ke lebih banyak titik di tanah air.

Hasan menjabarkan, target proyek uji coba tersebut sudah dilaksanakan kepada kelompok SD, SMP, SMA, termasuk ibu hamil. Estimasinya, uji coba makan gratis dilaksanakan ke 3.000 individu dalam satu unit layanan per provinsi.

Baca Juga: Thomas Djiwandono Sah Duduki Posisi Wamenkeu II, Ini Pesan Sri Mulyani

“Jadi satu unit pelayanan (per provinsi) itu sekarang (menjangkau) 3.000 (individu), tapi ada yang lebih dari itu. Jadi kan provisi kita juga enggak sama, keragaman juga gak sama, jadi silahkan hitung sendiri minimal (target uji coba). Yang jelas ada di seluruh (Indonesia), dan sedang direplikasi di seluruh provinsi,” urainya.

Hitungan kasar Validnews, tim Prabowo-Gibran telah melaksanakan uji coba ke 114 ribu individu di 38 provinsi se-Indonesia.

Lantaran masih berjalan, Hasan pun belum bisa menjelaskan lebih rinci dan detail kepada publik mengenai uji coba proyek MBG sementara ini.

“Kita berharap, mereka (tim riset uji coba makan gratis) bisa melaksanakan riset dengan tenang tanpa banyak gangguan. Sehingga nanti hasilnya itu betul-betul optimal dan bisa dijalankan dengan baik,” jelasnya.

Dia juga menonfirmasi, penyelenggara program Makan Bergizi Gratis (MBG) nantinya juga masih bergerak dinamis, dengan berbagai skenario sedang diujicobakan juga. 

“Jadi, kalau soal siapa yang melaksanakan? bagaimana caranya? Itu harus tunggu nanti, itu pun masih dalam proses,” ucapnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar