c

Selamat

Kamis, 28 Maret 2024

EKONOMI

02 Juni 2021

20:14 WIB

Gandeng Perguruan Tinggi, Kemenkop UKM Bangun Wirausaha Muda

Rasio kewirausahaan Indonesia masih kalah dibandingkan dengan negara lain

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

Gandeng Perguruan Tinggi, Kemenkop UKM Bangun Wirausaha Muda
Gandeng Perguruan Tinggi, Kemenkop UKM Bangun Wirausaha Muda
Ilustrasi wirausaha. Freepik/Dok

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan saat ini pihaknya sedang menggencarkan program wirausaha muda produktif untuk meningkatkan rasio kewirausahaan yang masih kalah dibandingkan dengan negara lain.

Menurut Menkop, dalam membangun wirausaha muda produktif harus dilakukan by design, salah satunya dengan menyiapkan UMKM berbasis SDM unggul untuk menumbuhkan inisiatif berusaha sejak mahasiswa.

"Kita akan masuk ke kampus-kampus, kita lakukan inkubasi secara matang, hubungkan dengan pembiayaan, hubungkan dengan market, ini akan berhasil mencetak wirausaha muda produktif," tuturnya dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman Kemenkop UKM Dengan Alumni Universitas Brawijaya yang disiarkan secara daring, Rabu (2/6).

Lewat langkah itu, Menteri Teten berharap akan ada peningkatan jumlah kewirausahaan di Indonesia. Saat ini, catatan Kemenkop UKM menunjukkan rasio kewirausahaan Indonesia masih di kisaran 3,47% dari total 64 juta pelaku usaha.

Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, rasio tersebut masih kalah rendah. Salah satunya Singapura dengan jumlah penduduk kurang dari 5 juta jiwa berhasil mencatatkan kewirausahaan di angka 8,5%.

"Bahkan negara-negara maju itu rata-rata jumlah wirausaha sudah mencapai 12%. Ini menjadi tantangan kita bersama," ucap dia.

Program pencetakan wirausaha muda produktif tersebut, jelas Menkop, menjadi bagian dari persiapan masa depan UMKM yang berdaya saing dari berbagai sektor, seperti pertanian, perdagangan, industri, dan lain-lain.

Untuk itu, Kemenkop UKM akan meninggalkan model pendekatan birokrasi dalam pengembangan UMKM. Menkop menyebut pihaknya akan menggeser menjadi pendekatan profesional melalui sinergi dengan perguruan tinggi, inkubator swasta, dan lain-lain.

Pasalnya, selama ini skema pelatihan kebanyakan dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak mengerti seputar bisnis dan hanya dilakukan secara sepintas sehingga UMKM tidak akan berkembang.

Ke depan, Menteri Teten meyakini butuh sistem pendampingan dan pembinaan yang berkelanjutan, mulai dari pengembangan produk, pengembangan model usaha, mengakses pembiayaan, hingga mengakses marketnya.

"Kalau tidak dilakukan secara simultan dan komprehensif, saya yakin UMKM nanti hanya krapak, kripik, krupuk terus," kata Teten Masduki.

Rantai Pasok Industri
Setelah mencetak wirausaha muda produktif, Teten mengatakan Kemenkop UKM ke depannya juga berharap UMKM menjadi bagian dari rantai pasok industri nasional maupun global. Karena itu, Teten meminta agar pelaku UMKM memanfaatkan kemitraan-kemitraan dengan usaha besar.

"Toh di UU Cipta Kerja sekarang insentif bagi usaha besar untuk bermitra dengan UMKM sudah ada insentif pajak dan ada kebijakan upah yang dikecualikan," ungkapnya.

Ia turut meminta agar pemain usaha besar mensubkontrakkan sebagian produknya ke UMKM. Dengan demikian, UMKM bisa terhubung dengan rantai pasok industri. Menurutnya, hal ini dilakukan mengingat UMKM tidak akan mungkin bisa bersaing dengan usaha besar.

Menteri Teten meyakini jika UMKM bisa masuk rantai pasok secepat mungkin, maka perkembangan akan berjalan beriringan dengan pelaku industri besar sehingga Indonesia memiliki struktur ekonomi yang lebih kokoh.

"Sekarang ini kan ada perusahaan besar, lalu yang paling bawah sekaligus menjadi yang terbanyak itu 99,6% usaha mikro, sementara di tengahnya kosong, ini bahaya karena akan menyebabkan ketidakproduktifan," tandasnya.

Teten mengklaim pihaknya sudah menyiapkan ekosistem kemitraan UMKM dan usaha besar. Sehingga nanti industri di bidang otomotif, elektronik, hingga furniture, bisa terhubung dengan rantai pasok UMKM. Upaya ini juga untuk menimalkan persaingan antara UMKM dan usaha besar.

"Ekosistem yang sudah kita siapkan memungkinkan kita untuk menghadirkan masa depan UMKM, termasuk kepada akses pembiayaan," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER