14 November 2023
12:41 WIB
Penulis: Al Farizi Ahmad
Editor: Rikando Somba
JAKARTA - Presiden Jokowi menyambut baik pembahasan mengenai penambahan saham Freeport di Indonesia hingga perpanjangan izin tambang yang telah mencapai tahap akhir. Ini disampaikan Presiden Jokowi usai menerima Chairman Freeport McMoRan, Ricard Adkerson di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, Amerika Serikat, Senin (13/11) waktu setempat.
"Saya senang mendengar pembahasan penambahan 10% saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah capai tahap akhir," ucap Presiden Jokowi kepada Ricard Adkerson.
Jokowi pun berharap agar hal tersebut dapat diselesaikan pada akhir November tahun ini. "Selesai di akhir bulan ini," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir menilai bahwa saat ini hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat terus meningkat, utamanya dalam bidang perdagangan.
"Kalau kita lihat apalagi surplus perdagangan kita dengan Amerika sudah mencapai hampir US$16 miliar, dan pertumbuhannya beberapa tahun terakhir cepat. Investasi Amerika di Indonesia itu sudah nomor empat sekarang, yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Erick saat memberikan keterangan terpisah.
Karenanya, Erick menyebut bahwa hal tersebut yang mendasari Presiden Jokowi untuk terus mendorong investasi Amerika Serikat di Indonesia, salah satunya dari Freeport McMoRan.
"Yang kebetulan kita BUMN sudah menguasai 51%," ujarnya.
Hilirisasi
Erick mengungkapkan bahwa dalam pertemuan antara Presiden Jokowi bersama CEO Freeport McMoRan tersebut juga dibahas mengenai hilirisasi yang dilakukan oleh Freeport.
Saat ini, lanjut Erick, Freeport sudah tidak hanya melakukan kegiatan penambangan emas dan tembaga saja, melainkan telah membangun smelter untuk mengolahnya.
"Ini investasi yang memang kita hilirisasi, yang tadinya hanya murni pertambangan emas dan cooper, sekarang sudah mulai diturunkan menjadi industrialisasinya dengan membuka smelter yang di Surabaya," tuturnya.
Erick pun mengungkapkan bahwa dalam pertemuan pihak Freeport pun tampak menunjukkan komitmennya untuk membangun smelter lainnya di lokasi lain di Indonesia, di antaranya di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
"Tidak hanya di Surabaya, Freeport punya komitmen membangun juga smelter di Fakfak—di Papua," ujar Erick.
Dia menambahkan sejumlah hal yang disampaikan dan dibahas dalam pertemuan tersebut sangat baik guna meningkatkan investasi yang akan berdampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Hal-hal ini yang tadi disampaikan sangat positif untuk terus kita meningkatkan investasi dari pada dari luar negeri untuk membuka lapangan kerja di Indonesia sendiri seperti yang dicita-citakan Presiden," tandasnya.
Sementara, di tanah air, PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menegaskan dukungan terhadap pembangunan infrastruktur di Papua dengan memanfaatkan pasir sisa tambang atau tailing untuk bahan baku campuran aspal.
"Jadi tailing tersebut digunakan untuk melapisi pondasi aspal sebagai pengganti pasir," kata General Superintendent Tailing Utilization PTFI Sastro Samser Siburian melalui rilis di Timika, Minggu
Menurutnya, aspal tailing tersebut dipergunakan untuk pengaspalan pada beberapa fasilitas PTFI di Timika.
“Pada 2020 kami telah mengirimkan material tailing sebagai material agregat infrastruktur jalan di Merauke. Proyek serupa tahun ini untuk membantu mempercepat infrastruktur Papua,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, saat ini aspal dengan campuran tailing sudah digunakan pada beberapa titik di area dataran rendah wilayah kerja PTFI yaitu di jalan sekitar perkantoran Gedung OB dan Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN).
Hasil uji laboratorium menunjukkan kepadatan campuran dengan nilai terendah 99,23 persen dan tertinggi 102,35 persen, sehingga aspal tailing telah memenuhi standar kualitas AASHTO T 166.
"Juga pada fasilitas pengolahan air di Kuala Kencana, Rimba Papua Hotel (RPH), check point Kuala Kencana, dan akses jalan masuk menuju Rimba Papua Golf," kata Sastro.