c

Selamat

Jumat, 19 April 2024

EKONOMI

15 Oktober 2021

18:31 WIB

Food Estate Temanggung Tingkatkan Produksi Hortikultura

Mentan berharap program ini tidak mengandalkan APBN atau APBD

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

<i>Food Estate</i> Temanggung Tingkatkan Produksi Hortikultura
<i>Food Estate</i> Temanggung Tingkatkan Produksi Hortikultura
Petani memanen cabai varietas TW Merah (hot beauty) di perladangan kawasan lereng Gunung Sindoro, Bansari, Temanggung, Jateng, Jumat (28/5/2021). ANTARAFOTO/Anis Efizudin

TEMANGGUNG – Pemerintah berencana terus meningkatkan produksi hortikultura lewat proyek food estate di dalam negeri. Temanggung jadi sasaran baru Kementerian Pertanian untuk menggapai peningkatan produksi hortikultura nasional. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya ingin memastikan Temanggung yang selama ini diketahui sebagai salah satu sentra hortikultura, bisa ditingkatkan skala produksinya.

Hal tersebut diungkapkan Mentan saat meresmikan pengembangan Food Estate Embung Bansari, sekaligus inspeksi benih bawang merah dan bawang putih.

"Temanggung dipilih karena dinilai eksis menjadi sentra produksi komoditas utama hortikultura seperti cabai, kentang, bawang merah serta bawang putih. Lokasinya berada di kawasan eksisting yang lahan budidayanya sudah ada," jelasnya dalam keterangan pers, Jakarta, Jumat (15/10).

Selain itu, menurutnya, petani Temanggung sudah terbiasa melakukan budidaya hortikuktura dengan infrastruktur dasar kawasan yang memadai. Sehingga optimisme peningkatan produksi bisa sejalan meningkat. 

Lantas Mentan Syahrul mencontohkan, food estate hortikultura yang ada di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang sudah menunjukkan hasil memuaskan. Padahal, sebagian petaninya baru pertama kali menanam komoditas hortikultura tertentu. 

"Saya yakin, Temanggung bisa lebih dari itu. Oleh karena itu harus ada sinergi dan kolaborasi dalam menyukseskan program ini, termasuk kreativitas," imbuhnya.

Terkait pembiayaan usaha tani, Mentan berharap program ini tidak mengandalkan APBN atau APBD. Ia pun menyarankan agar pembudidaya memanfaatkan fasilitas KUR yang telah dikelola Bank Himbara. 

"(Pembiayaan KUR) bisa diakses oleh pelaku usaha, termasuk petani hortikultura. Jumlahnya puluhan bahkan ratusan triliun, silahkan itu dimaksimalkan," pungkasnya.

Perwakilan dari Bank BRI yang turut hadir menyampaikan, hingga September 2021, serapan KUR Kabupaten Temanggung telah mencapai Rp415 miliar dari target Rp387 miliar. Sementara di 2020, realisasi serapan KUR mencapai Rp450 miliar dari target sebesar Rp287 miliar. 

Ekspor Meningkat
Belum lama, BPS melaporkan, nilai ekspor komoditas sayur sayuran pada September 2021 mengalami kenaikan tinggi hingga 109,64% (mom). Kenaikan ekspor juga diikuti komoditas kopi yang mencapai 20,79% (mom) atau 3,87% (yoy).

Terpisah, Kabiro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, hal itu tidak terlepas dari arah dan kebijakan pertanian milik pemerintah saat ini. Seperti meningkatkan produktivitas dan menggenjot ekspor untuk meningkatkan kesejahteraan petani. 

Kementan juga baru saja membuat gebrakan baru dengan melakukan ekspor di 17 pintu bandara dan pelabuhan. Gebrakan tersebut mampu menghasilkan devisa negara hingga Rp7,2 triliun. 

"Di sisi lain, kami juga memiliki program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) yang mampu mengakomodasi semua pelaku usaha untuk berbuat lebih terhadap negara," jelasnya.

Selain sayur dan kopi, komoditas tanaman obat dan aromatik juga tumbuh meyakinkan, keduanya memiliki kontribusi sebesar 19,43%. Sementara untuk komoditas buah-buahan tahunan juga berkontribusi sebesar 9,62%.

Secara keseluruhan, ekspor pertanian selama September 2021 meningkat sebesar 15,04%, jika dibandingkan bulan sebelumnya.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar