29 Oktober 2025
11:30 WIB
Fokus FOMC, Rupiah Diprediksi Bergerak Datar Hari Ini
Ekonom memperkirakan rupiah akan bergerak mendatar hari ini di kisaran Rp16.550-16.650. Pergerakan ini dipengaruhi sentimen investor yang fokus menunggu hasil FOMC pada pekan ini.
Petugas menunjukan uang kertas pecahan Rp100ribu di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta. Antara Foto/Yudhi Mahatma
JAKARTA - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi sentimen investor yang menunggu hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini.
“Kurangnya sentimen global dan domestik yang kuat juga berkontribusi terhadap terbatasnya pergerakan mata uang,” ucapnya melansir Antara, Jakarta, Rabu (29/10).
Baca Juga: Perundingan AS-China Sentimen Utama Rupiah Menguat, Redam Isu MSCI
Saat ini, fokus pasar disebut tetap tertuju pada pertemuan FOMC mendatang yang dijadwalkan diumumkan malam ini.
Menurutnya, investor telah sepenuhnya memperhitungkan estimasi penurunan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis points (bps).
Mengutip Anadolu, pasar tenaga kerja AS yang melemah secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir dan inflasi berada di bawah ekspektasi memperkuat potensi Federal Reserve (The Fed) untuk terus memangkas suku bunga hingga 2026.
Tercatat, inflasi September AS naik 0,3%, lebih rendah dari perkiraan di sekitar 0,4%. Secara tahunan, inflasi naik menjadi 0,3% (year-on-year/yoy), di bawah perkiraan yang sebesar 4,1% (yoy).
Begitu pula, inflasi inti hanya naik 0,2%, dibandingkan perkiraan 0,3%. Secara tahunan, inflasi turun ke 3% (yoy) dibandingkan perkiraan bertahan di angka 3,1% (yoy).
Adapun lapangan kerja nonpertanian AS di bawah harapan, dengan hanya meningkat 22 ribu pada Agustus 2025. Selanjutnya, lapangan kerja di sektor swasta menurun 32 ribu pada September, bertentangan dengan estimasi peningkatan. Adapun tingkat pengangguran naik dari 4,2% menjadi 4,3%.
“(Berdasarkan faktor-faktor tersebut), hari ini, rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang Rp16.550-16.650 per dolar AS,” ungkap Josua.
Baca Juga: Perundingan China-AS dan Data Inflasi AS Perkuat Rupiah, Meski Terbatas
Berdasarkan pantauan, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Rabu (29/10) di Jakarta, melemah sebesar 0,03% atau 5 poin, dari sebelumnya Rp16.608 menjadi Rp16.613 per dolar AS.
Bloomberg mencatat, dolar AS terpantau menguat sebesar 0,11% atau senilai 19 poin, sehingga rupiah ditransaksikan Rp16.627 per dolar AS pada pukul 10.39 WIB. Rupiah diperkirakan bergerak harian pada kisaran Rp16.609-16.634 per dolar AS.