c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

05 Mei 2023

18:15 WIB

Februari 2023, Pengangguran di Indonesia Capai 7,99 Juta Jiwa

Dibanding Februari 2022, total pengangguran berhasil turun dari 8,40 juta jiwa menjadi 7,99 juta jiwa pada Februari 2023.

Penulis: Khairul Kahfi

Februari 2023, Pengangguran di Indonesia Capai 7,99 Juta Jiwa
Februari 2023, Pengangguran di Indonesia Capai 7,99 Juta Jiwa
Ilustrasi. Dua pencari kerja mengikuti wawancara di salah satu stand perusahaan di arena Job Fair 2022 di Artos Mall Magelang, Jawa Tengah. Antara Foto/Anis Efizudin

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat pengangguran nasional mengalami penurunan sebesar 0,41 juta orang. Dibanding Februari 2022, total pengangguran berhasil turun dari 8,40 juta jiwa menjadi 7,99 juta jiwa pada Februari 2023.

“(Secara umum) pertumbuhan ekonomi mendorong penciptaan lapangan kerja yang berdampak pada penurunan tingkat pengangguran,” jelas Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud dalam rilis resmi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I/2023, Jakarta, Jumat (5/5).

Kondisi penurunan jumlah pengangguran ini pun berdampak positif pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional menjadi sebesar 5,45% di Februari 2023. 

Capaian ini turun sebesar 0,38 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022 yang TPT-nya sebesar 5,83%.

Dapat diartikan, dari 100 orang angkatan kerja sekitar lima orang di antaranya masih masuk dalam golongan penganggur pada Februari 2023.

TPT sendiri merupakan tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja. 

Berdasarkan jenis kelamin, TPT laki-laki mencapai 5,83% atau lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 4,86%. Jika dibandingkan setahun sebelumnya, TPT laki-laki dan perempuan mengalami penurunan, masing-masing sebesar 0,48 persen poin dan 0,23 persen poin.

“Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan (7,11%) atau jauh lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perdesaan (3,42%),” sebutnya. 

Baca Juga: Tumbuh 2,23%, Jumlah Pekerja Indonesia Capai 138,6 Juta Orang

Adapun, TPT perkotaan dan perdesaan memiliki pola yang sama dengan TPT nasional, yaitu turun masing-masing sebesar 0,50 persen poin dan 0,30 persen poin dibandingkan Februari 2022.

Kemudian, jika ditilik melalui umur, TPT penduduk kelompok umur muda (15-24 tahun) merupakan TPT tertinggi di Februari 2023, yaitu mencapai 16,46%. Sementara itu, TPT penduduk kelompok umur tua (60 tahun ke atas) merupakan yang paling rendah, yaitu sebesar 1,13%. 

Secara keseluruhan, pola TPT menurut kelompok umur tersebut juga masih sama dengan yang terjadi pada tahun sebelumnya yakni mengalami penurunan. Dengan penurunan TPT terbesar terjadi pada kelompok umur 15–24 tahun sebesar 0,62 persen poin.

Lagi-lagi, TPT berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja pada Februari 2023 mempunyai pola yang hampir sama dengan Februari 2022.

Adapun, TPT tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih merupakan yang paling tinggi menyumbang pengangguran dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 9,60%. Sementara itu, TPT yang paling rendah adalah pendidikan SD ke Bawah, yaitu sebesar 3,02%. 

Meski begitu, tingkat pengangguran yang berasal dari pendidikan SMK mengalami penurunan terbesar, yaitu sebesar 0,78 persen poin. Secara umum, penurunan TPT juga terjadi pada semua kategori pendidikan.

Provinsi Banten Penyumbang Tertinggi
Pada Februari 2023, BPS menyampaikan, sebanyak 10 provinsi tingkat TPT-nya diketahui masih di atas TPT nasional. Sedangkan, jumlah pengangguran atau TPT provinsi sisanya berhasil di bawah level TPT nasional 5,45%.

Banten memegang peringkat pertama provinsi dengan pengangguran tertinggi di Indonesia melalui TPT sebesar 7,97% di Februari 2023. Jika dibandingkan TPT tahun sebelumnya (8,53%), Banten berhasil menurunkan TPT di wilayahnya sebesar 0,56 persen poin.

Posisi kedua provinsi pengangguran tertinggi diisi oleh Jawa Barat dengan TPT sebesar 7,89% di Februari 2023. Jika dibandingkan TPT tahun sebelumnya (8,35%), Jawa Barat berhasil menurunkan TPT di wilayahnya sebesar 0,46 persen poin.

Posisi Ketiga provinsi pengangguran tertinggi diisi oleh Kepulauan Riau dengan TPT sebesar 7,61% di Februari 2023. Jika dibandingkan TPT tahun sebelumnya (8,02%), Kepri berhasil menurunkan TPT di wilayahnya sebesar 0,41 persen poin.

Posisi Keempat provinsi pengangguran tertinggi diisi oleh DKI Jakarta dengan TPT sebesar 7,57% di Februari 2023. Jika dibandingkan TPT tahun sebelumnya (8,00%), Ibu Kota berhasil menurunkan TPT di wilayahnya sebesar 0,43 persen poin.

Posisi Kelima provinsi pengangguran tertinggi diisi oleh Kalimantan Timur dengan TPT sebesar 6,37% di Februari 2023. Jika dibandingkan TPT tahun sebelumnya (6,77%), Ibu Kota berhasil menurunkan TPT di wilayahnya sebesar 0,40 persen poin.

Baca Juga: Lulusan Vokasi Sumbang 22% Total Pengangguran di Indonesia

Posisi Keenam provinsi pengangguran tertinggi diisi oleh Sulawesi Utara dengan TPT sebesar 6,19% di Februari 2023. Jika dibandingkan TPT tahun sebelumnya (6,51%), Sulawesi Utara berhasil menurunkan TPT di wilayahnya sebesar 0,32 persen poin.

Posisi Ketujuh provinsi pengangguran tertinggi diisi oleh Maluku dengan TPT sebesar 6,08% di Februari 2023. Jika dibandingkan TPT tahun sebelumnya (6,44%), Maluku berhasil menurunkan TPT di wilayahnya sebesar 0,36 persen poin.

Posisi Kedelapan provinsi pengangguran tertinggi diisi oleh Sumatera Barat dengan TPT sebesar 5,90% di Februari 2023. Jika dibandingkan TPT tahun sebelumnya (6,17%), Sumatra Barat berhasil menurunkan TPT di wilayahnya sebesar 0,27% poin.

Posisi Kesembilan provinsi pengangguran tertinggi diisi oleh Aceh dengan TPT sebesar 5,75% di Februari 2023. Jika dibandingkan TPT tahun sebelumnya (5,97%), Aceh berhasil menurunkan TPT di wilayahnya sebesar 0,22 persen poin.

Terakhir, Papua Barat menempati posisi kesepuluh sebagai provinsi dengan pengangguran lewat TPT sebesar 5,53% di Februari 2023. Jika dibandingkan TPT tahun sebelumnya (5,78%), Papua Barat berhasil menurunkan TPT di wilayahnya sebesar 0,25 persen poin


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar