c

Selamat

Minggu, 5 Mei 2024

EKONOMI

03 Desember 2021

14:25 WIB

Empat Strategi Pemerintah Capai Target Nol Emisi Karbon

Target penerapan CCUS terdekat adalah tahun depan di Lapangan Sukowati dan terjauh mulai 2026 di Lapangan Tangguh

Penulis: Zsasya Senorita

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Empat Strategi Pemerintah Capai Target Nol Emisi Karbon
Empat Strategi Pemerintah Capai Target Nol Emisi Karbon
Suasana kawasan jalan protokol di Jakarta, Jumat (8/10/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

JAKARTA – Indonesia bersepakat mencapai target net zero emission pada 2060. Guna mendukung pencapaian tersebut, Kementerian ESDM telah menyusun peta jalan transisi energi menuju karbon netral mulai 2021 hingga 2060 mendatang.

Direktur Pembinaan Program Migas, Dwi Anggoro Ismukurnianto menjabarkan bahwa khusus subsektor migas, pemerintah menyiapkan empat strategi untuk mereduksi emisi karbon. 

Meliputi rencana penerapan carbon capture, utilization, and storage (CCUS) untuk mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan produksi migas, pembatasan routine flaring, optimalisasi pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga dan transportasi, serta penurunan emisi metana.

Disebutkan bahwa pemerintah berencana menerapkan CCUS untuk peningkatan produksi migas dan menyimpan potensi emisi sekitar 48 juta CO2. Hal ini dapat diterapkan di tiga lapangan yang telah melakukan uji coba penerapan CCUS yaitu Lapangan Gundih, Sukowati, dan Tangguh.

Untuk Lapangan Gundih, penerapan CCUS ditargetkan mulai dilakukan tahun 2024 atau 2025 dengan perkiraan CO2 yang tersimpan sebanyak 3 juta CO2 selama 10 tahun. Sementara itu, Lapangan Sukowati dengan target percontohan tahun 2022-2025 dan target skala penuh tahun 2030, perkiraan potensi CO2 mencapai 15 juta CO2 selama 25 tahun.

“Sementara Lapangan Tangguh ditargetkan mulai menerapkan CCUS tahun 2026 dan potensi CO2 yang tersimpan sebanyak 30 juta selama 10 tahun,” jelas Ismu seperti dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, Jumat (3/12).

Strategi kedua adalah pembatasan routine flaring, sebagaimana telah diatur pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Gas Suar Pada Kegiatan Usaha Migas.

Beberapa poin yang diatur dalam regulasi ini meliputi batasan flaring pada kondisi operasi normal di mana untuk lapangan minyak, rata-rata harian flaring rutin selama 6 bulan maksimal 2 MMSCFD. Untuk lapangan gas, rata-rata harian flaring rutin selama 6 bulan maksimal 2% feed gas. Sedangkan kegiatan pengolahan migas tidak diizinkan melakukan flaring rutin.

Poin-poin selanjutnya adalah kewajiban membuat rencana pemanfaatan gas suar pada lapangan atau kilang baru, kerja sama pengelolaan gas suar, konsep pelaporan yang lebih komprehensif, serta penerapan sanksi dan pemberian penghargaan.

Strategi ketiga yaitu optimalisasi pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga dan transportasi. "Sebagaimana diketahui, sejak 2009, pemerintah telah membangun jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas). Potensi pencapaian penurunan emisi CO2 pada kegiatan jargas diperkirakan sebanyak 654.237 ton Co2 pada 2024,” sambung Ismu.

Sementara itu, potensi pencapaian penurunan emisi CO2 pada kegiatan konversi minyak tanah ke LPG 3 kg diperkirakan mencapai 15.391.922 ton CO2 pada 2024.

Selanjutnya, penggunaan gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum diperkirakan sebanyak 178.861 ton CO2 tahun 2019.

Strategi keempat adalah upaya penurunan emisi metana. “Saat ini, Indonesia memiliki prioritas untuk membangun database GRK termasuk metana yang andal. Hal ini penting bagi Pemerintah untuk membuat identifikasi yang valid dalam mitigasi metana,” jelas Ismu.

Upaya lainnya yaitu mengembangkan pedoman dalam pengukuran dan kuantifikasi emisi untuk kegiatan GRK dan flaring, serta peningkatan kapasitas pemangku kepentingan dan transfer teknologi terkait pengurangan emisi dari negara maju.

“Pemerintah juga membuka peluang kolaborasi dengan inisiatif pengurangan emisi metana internasional untuk mencapai penurunan emisi metana yang signifikan di sektor migas,” pungkasnya.

 

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar