c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

02 Januari 2025

19:44 WIB

Emas Perhiasan dan Sigaret Kretek Mesin Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi 2024

BPS melaporkan inflasi 2024 paling tinggi didorong dari komoditas emas perhiasan dengan andil 0,35% dan sigaret kretek mesin dengan andil 0,13%.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Emas Perhiasan dan Sigaret Kretek Mesin Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi 2024</p>
<p id="isPasted">Emas Perhiasan dan Sigaret Kretek Mesin Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi 2024</p>

Pedagang memperlihatkan berbagai jenis perhiasan emas kepada calon pembeli di pusat perdagangan logam mulia Pasar Aceh, Banda Aceh, Kamis (18/4/2024). Antara Foto/Ampelsa

JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini melaporkan, inflasi sepanjang tahun 2024 secara umum didorong dari inflasi komoditas asal komponen harga bergejolak dan komponen inti. Komoditas emas perhiasan menjadi penyumbang inflasi tertinggi selama 2024 dengan andil 0,35%, disusul sigaret kretek mesin (SKM) dengan andil 0,13%.

“Komoditas emas perhiasan dan sigaret kretek mesin (SKM) menjadi komoditas utama penyumbang inflasi bulanan, sebanyak 11 kali di tahun 2024,” ujar Pudji dalam konferensi pers Rilis BPS, Kamis (2/1).

Terkait SKM, Pudji menambahkan, terdapat dua aturan pemerintah soal tembakau yang telah mendorong kenaikan harga rokok yang membuat sumbangan pada inflasi meningkat.

Baca Juga: Makanan-Minuman Penyumbang Terbesar Inflasi Desember Di Jakarta

Keduanya adalah tarif cukai hasil tembakau (CHT) yakni Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 96 Tahun 2024 tentang Tarif cukai Hasil Tembakau Berupa Rokok Elektrik dan Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya, kemudian PMK Nomor 97 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas PMK Nomor 192/PMK.010/2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.

“CHT secara tidak langsung memang menaikkan harga jual eceran. Tapi meskipun PMK CHT berbeda dengan harga jual eceran, tetapi di 2024 ini memang tertangkap terjadi kenaikan harga rokok. Jadi dapat disimpulkan bahwa kenaikan cukai rokok juga berpengaruh terhadap kenaikan inflasi rokok,” jelas Pudji.

Menurut Pudji, selama Januari hingga Desember 2024, komoditas dari komponen harga bergejolak dan inti memiliki frekuensi yang lebih sering sebagai komoditas utama penyumbang inflasi bulanan.

Dilihat lebih rinci, komoditas berikutnya yang memiliki andil besar terhadap inflasi 2024 antara lain komoditas minyak goreng dan beras yang menggalami inflasi sebanyak enam kali, dengan andil terhadap inflasi masing-masing adalah 0,11% dan 0,10%.

Baca Juga: Telur Ayam, Hingga Bawang Merah Dorong Inflasi Desember 2024 Capai 0,44%

Komoditas lainnya yang juga signifikan memberikan andil inflasi 2024 adalah kopi bubuk dengan andil 0,10%, bawang merah 0,08%, daging ayam ras 0,06%, dan ikan segar 0,06%. Komoditas ini tercatat mengalami inflasi sebanyak tujuh kali dalam setahun.

Sedangkan komoditas lainnya yang terekam BPS menyumbang inflasi sepanjang 2024 yaitu bawang putih inflasi enam kali dengan andil 0,06%, nasi dengan lauk inflasi empat kali dengan andil 0,06%, telur ayam ras inflasi lima kali dan andil 0,05%.

Berikutnya adalah sigaret kretek tangan (SKT) 0,04% andil inflasi dan mengalami inflasi sekali, begitupun sigaret putih mesin (SPM) dengan andil 0,04%. Lalu biaya sewa rumah mengalami inflasi dua kali dengan andil 0,04%, dan biaya kuliah akademis/perguruan tinggi yang inflasi dua kali sebesar 0,03%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar